Daftar 6 Pebisnis Sukses Lulusan UGM
Senin, 23 September 2024 13:27 WIB
Iklan
6 Pebisnis Sukses Lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang telah membangun usaha di berbagai bidang seperti kuliner, teknologi, dan agribisnis, serta kontribusi mereka di tingkat nasional.
Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, yang berlokasi di Yogyakarta. Didirikan pada tahun 1949, UGM berperan penting menjadi pusat pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang unggul.
Sebagai universitas negeri tertua dan terbesar di Indonesia, di UGM terdapat berbagai program studi yang mencakup ilmu pengetahuan dan teknologi, sosial, hingga seni dan budaya. Dengan komitmen yang kuat terhadap pendidikan berkualitas di Indonesia, UGM telah melahirkan banyak sekali lulusan yang berkontribusi dalam berbagai bidang, termasuk bisnis dan kewirausahaan.
Di antara lulusan UGM yang sukses, banyak yang berhasil membangun karir cemerlang sebagai pebisnis dan pengusaha. Para pebisnis lulusan UGM ini menunjukkan bahwa pendidikan berkualitas dapat menjadi landasan kuat dalam meraih keberhasilan di dunia nyata.
Mereka tidak hanya membangun bisnis yang menguntungkan tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat dan ekonomi nasional. Mereka menunjukkan keberanian, kreativitas, dan ketekunan dalam mengembangkan usaha mereka, baik di tingkat nasional maupun internasional. Para pebisnis lulusan UGM ini tidak hanya mencetak keuntungan finansial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui inovasi, pemberdayaan ekonomi lokal, dan kontribusi sosial.
Untuk mengetahui daftar 6 pebisnis sukses lulusan UGM, simak ulasannya di bawah ini.
- Aliuyanto
Pebisnis sukses lulusan UGM pertama yang akan kita bahas adalah Aliuyanto. Aliuyanto menjadi lulusan Universitas Gadjah Mada pada tahun 1985 dan ia mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi.
Sebelum menjadi pebisnis yang sukses, Aliuyanto pernah menjadi karyawan biasa sebuah perusahaan swasta di kawasan industri Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Selama lima tahun bekerja sebagai karyawan, ia seringkali menyisihkan sebagian gajinya untuk menabung.
Pada tahun 1991, Aliuyanto menggunakan tabungannya untuk mendirikan kedai makanan kecil bernama Solaria untuk melayani kebutuhan makanan para karyawan pabrik sekitar. Dengan karyawan yang hanya berjumlah empat orang, outlet pertama Solaria dibuka di sebuah ruko di kawasan industri Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1995, kedai makan Solaria berkembang pesat menjadi retoran Solaria dengan didirikannya 10 cabang di Jabodetabek dalam kurun waktu 3 tahun. Namun, Aliuyanto menutup beberapa restoran miliknya akibat kerusuhan pada tahun 1998. Aliuyanto terus berusaha keras dalam menghadapi berbagai tantangan. Hingga akhirnya, Solaria menjadi salah satu restoran ternama di Indonesia yang memiliki lebih dari 200 gerai di Indonesia. Aliuyanto juga mendirikan PT Sinar Solaria sebagai wadah dari seluruh restoran miliknya.
Selain bisnis kuliner, Aliuyanto juga berkecimpung dalam pengembangan lahan di Food Estate Delta Kayan, Bulungan, Kalimantan Timur. Ia mengembangkan budidaya kedelai dan padi dengan lahan seluas 1.950 hektar melalui PT Nusa Agro Mandiri.
Dengan ketekunan, kerja keras, dan kemampuan dalam menghadapi tantangan adalah kunci kesuksesan bisnis Aliuyanto. Setelah lima tahun bekerja sebagai karyawan, ia memanfaatkan tabungannya untuk mendirikan kedai makanan kecil, yang kemudian berkembang menjadi restoran besar bernama Solaria. Selain sukses di bisnis kuliner, ia juga berinovasi dalam pengembangan lahan pertanian di Kalimantan Timur. - Yoyok Heri Wahyono
Alumni UGM kedua yang sukses sebagai pebisnis adalah Yoyok Heri Wahyono yang lahir pada tanggal 2 September 1973. Awalnya, ia merupakan mahasiswa dari jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada angkatan 1992. Akan tetapi, Yoyok berhenti dan mendirikan sebuah event organizer (EO) yang melayani penyelenggara pameran, layanan acara, hingga acara pernikahan dengan nama InSed Production yang berbasis di Yogyakarta.
Namun, karena banyaknya pesaing di bidang event organizer serta sepinya order event yang muncul, Yoyok Heri Wahyono mencari peluang usaha baru di bidang bisnis kuliner. Yoyok merupakan orang yang gemar memasak terutama memasak sambal, ia bersama dengan rekannya mendirikan sebuah warung makan berbentuk tenda di pinggir jalan dengan nama Waroeng SS pada tahun 2002 dengan target pasarnya adalah mahasiswa.
Pada saat itu, belum banyak tempat makan yang menyediakan berbagai macam menu sambal. Warung tenda milik Yoyok menyediakan 15 jenis sambal dengan nama-nama yang unik, sehingga warung tenda tersebut mendapatkan banyak perhatian dan mendapatkan peningkatan konsumen.
Dengan meningkatnya konsumen yang ada, akhirnya Waroeng SS membuka beberapa cabang. Waroeng SS membuka cabang pertamanya pada tahun 2006 di Solo dilanjutkan dengan pembukaan cabang di kota lainnya seperti Semarang, Tangerang, Salatiga, Madiun, Jakarta, dan masih banyak lagi. Kemudia pada awal tahun 2019, Waroeng SS melakukan ekspansi bisnis dengan mendirikan cabang pertamanya di luar negeri yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia.
Yoyok gagal dalam memulai karier sebagai pengusaha event organizer karena persaingan yang ketat. Hal tersebut tidak mematahkan semangat Yoyok, sehingga ia beralih ke bisnis kuliner dengan mendirikan Waroeng SS pada tahun 2002. Berkat kreativitasnya dalam menyajikan berbagai jenis sambal unik, Waroeng SS menarik perhatian banyak konsumen. Seiring berjalannya waktu, Waroeng SS berkembang pesat dengan membuka cabang di berbagai kota di Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri. - M. Ganiswara Afif Kharisma
Pebisnis sukses lulusan UGM selanjutnya ialah M. Ganiswara Afif Kharisma. Ia merupakan lulusan dari Fakultas Filsafat Univesitas Gadjah Mada. Selama menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Afif sangat aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan program pengembangan kewirausahaan. Ia terlibat di Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM dan Afif juga bergabung dengan komunitas Pengusaha Kreatif Jogjakarta, yang membantunya mengembangkan kemampuan di bidang wirausaha.
Tidak hanya aktif berorganisasi, Afif juga mengikuti berbagai program kewirausahaan. Pada 2017, ia berpartisipasi dalam Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) UGM. Dari tahun 2018 hingga 2020, ia mengikuti Islamic Sociopreneur Development Programs oleh LAZNAS BSM UMAT. Ia juga berhasil mengikuti kompetisi nasional seperti Panthera Nasional Business Plan Competition 2019, bersaing dengan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.
Sebelum ia menamatkan pendidikan jenjang S1, pada tahun 2018 ia mendirikan bisnis di bidang industri kulit (leather) dan memproduksi souvenir dari bahan kulit yang diberi nama Carisma Industry. Bukan hanya itu, saat ini Afif juga bekerja sebagai Strategic Planner & Analytic Sirkula Indonesia, Content Writer TDI Host, dan menjadi co-founder Harumasa Portraiture.
Afif menunjukkan kegigihan dalam mengembangkan bisnis sejak mahasiswa. Dengan aktif di organisasi dan mengikuti berbagai program kewirausahaan, ia berhasil membangun Carisma Industry pada tahun 2018. Semangatnya terus tumbuh hingga kini, di mana ia menjalankan berbagai peran di beberapa perusahaan. Kegigihan Afif dalam memanfaatkan peluang menjadi kunci keberhasilannya sebagai pebisnis muda. - Tyas Ayu Upakartiningsih
Tyas Ayu Upakartiningsih merupakan pebisnis sukses lulusan program studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM). Tyas masuk UGM melalui jalur SNMPTN Pariwisata regular, akan tetapi ia lebih memilih jurusan Pariwisata IUP.
Setelah lulus mengenyam pendidikan di UGM, Tyas terjun ke dunia wedding organizer (WO) berkat pengalamannya saat magang. Selama pengerjaan tugas akhir setelah magang, ia menjadi freelance WO. Kini, Tyas mengelola bisnis WO, dekorasi, tata rias, dan catering dengan lebih dari 50 karyawan bersama suaminya Anang Resdiyadi yang juga merupakan alumni Pariwisata UGM.
Tyas tidak hanya berbisnis, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial. Sejak 2018, ia rutin mengadakan acara amal, termasuk penggalangan dana untuk korban bencana, seperti saat membantu korban Gunung Mahameru. Tyas mengaku bahwa jiwa bisnis dan kepedulian sosial sudah tertanam sejak kecil berkat didikan orang tuanya.
Tyas Ayu Upakartiningsih adalah contoh pebisnis yang sukses melalui kerja keras dan dedikasi. Memulai kariernya dari pengalaman magang, Tyas dengan tekun membangun bisnis wedding organizer, dekorasi, tata rias, dan catering bersama suaminya. Ia juga menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi dengan aktif mengadakan kegiatan amal sejak 2018. Berkat kerja keras dan semangat untuk terus berkembang, Tyas berhasil mengelola bisnis dengan lebih dari 50 karyawan, sembari tetap mengedepankan nilai kepedulian yang telah tertanam sejak kecil. - M. Abdurrohman Alhafidz
Di era digitalisasi yang terus berkembang, terdapat juga pebisnis sukses lulusan UGM yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membangun bisnisnya. M. Abdurrohman Alhafidz merupakan lulusan Master of Business Administration (MBA) Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah salah satu contohnya.
Hafidz mulai tertarik dengan bahasa pemrograman sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sehingga ia giat belajar dan berhasil memenangkan berbagai kompetisi pembuatan software sampai ke tingkat nasional. Pada tahun 2012, Hafidz merantau ke Yogyakarta untuk mengenyam pendidikan S1 di Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Yogyakarta, dan pada tahun 2019 melanjutkan program studi Magister (S2) di MBA UGM.
Sambil berkuliah di tahun 2014, Hafidz membangun bisnis di bidang aplikasi bisnis terintegrasi atau bisa disebut dengan software Enterprise Resources Planning (ERP) dengan modal awal yang terbatas. Ia membangun IDMETAFORA melalui riset pasar mendalam, pemahaman kebutuhan pelanggan, dan analisis persaingan.
Kini di bawah kepemimpinan M. Abdurrohman Alhafidz, IDMETAFORA berhasil melayani sejumlah klien terkemuka di Indonesia dan luar negeri. IDMETAFORA telah menangani berbagai proyek besar di sektor digital dan teknologi khususnya di bidang Software ERP dengan memberikan layanan berkualitas tinggi kepada perusahaan nasional maupun internasional.
M. Abdurrohman Alhafidz adalah contoh pebisnis sukses yang berjuang keras memanfaatkan teknologi untuk membangun bisnis. Berawal dari minatnya terhadap bahasa pemrograman sejak SMK, Hafidz terus mengasah keterampilannya dengan memulai bisnis pada tahun 2014. Ia berhasil mendirikan IDMETAFORA melalui riset pasar dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan pelanggan. Hafidz membawa IDMETAFORA tumbuh menjadi perusahaan yang sukses, melayani klien terkemuka di dalam dan luar negeri, khususnya di bidang software ERP. - Roni Arianto Widodo
Pebisnis sukses lulusan UGM terakhir yang akan kita bahas adalah Roni Arianto Widodo. Ia merupakan lulusan Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (TPHP) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada.
Roni membangun usahanya dengan memproduksi tepung bumbu selama 6 tahun dan berinovasi pada produk bumbunya pada tahun ke-10. Ia menciptakan bumbu marinasi karena banyak pelanggannya yang memiliki warung makan ayam. Bukan hanya itu, Roni juga memproduksi chili oil dan tepung gluten free untuk memenuhi perintaan di pasaran.
Roni mendirikan bisnis tepung bumbunya yang diberi nama Tepung Bumbu Rizqiyya bersama dengan tiga temannya yang juga merupakan lulusan TPHP FTP UGM Angkatan 1991. Mereka memproduksi tepung hingga 13-14 ton pertahun dengan 11 karyawan walaupun usahanya ini masih menjadi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dengan kerja keras, Roni dapat mengembangkan Tepung Bumbu Rizqiyya meskipun masih dalam kategori UMKM. Ia menunjukkan bahwa dengan ketekunan dan selalu berinovasi, sebuah usaha kecil bisa tumbuh dan berkembang pesat.
Dari ke-6 pebisnis sukses lulusan UGM ini menunjukkan bahwa pendidikan berkualitas, kerja keras, inovasi, dan ketekunan adalah kunci utama dalam meraih keberhasilan. Mereka semua mampu menghadapi berbagai tantangan dan berkembang menjadi pengusaha yang sukses, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Daftar 6 Pebisnis Sukses Lulusan UGM
Senin, 23 September 2024 13:27 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler