Mahasiswa Program Studi Management Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin

Peran Bahasa Indonesia dan Sejarahnya

Kamis, 3 Oktober 2024 07:22 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Workshop penulisan buku Pendidikan Bahasa Jerman FBS UNJ
Iklan

Bahasa adalah salah satu bentuk komunikasi manusia. Manusia merupakan makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan sesamanya dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Karena itu, manusia tidak mungkin bisa hidup sendiri tanpa berintraksi dengan orang lain.

Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia mengenal kebudayaan dan menciptakan berbagai wujud ide, aktivitas, hingga artevak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahasa, menjadi salah satu unsur paling penting yang mempengaruhi kehidupan maupun kebudayaan manusia. Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia karena ia menjadi alat komunikasi yang utama.

Sebaga alat komunikasi, bahasa meliputi kata, kumpulan kata, klausa dan kalimat yang diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Berdasakan pengertiannya, bahasa termasuk sistem perlambang yang dipakai secara timbal balik, dan dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia. Hal ini diungkapkan dalam buku “Khazanah Antropologi (2009)” terbitan Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam interaksi manusia. Bahasa dapat digunakan manusia untuk menyampaikan ide, gagasan, keinginan, perasaan dan pengalamannya kepada orang lain. Bahasa adalah salah satu bentuk perwujudan peradaban dan kebudayaan manusia, dalam kamus linguistik bahasa adalah satuan lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri.

Darjdowidjodjo (dalam Susanti, 2012) berpendapat bahwa pemakaian bahasa berkaitan dengan praktik pengetahuan bahasa. Semakin luas pengetahuan bahasa yang digunakan dalam komunikasi, semakin meningkat kemampuan keterampilan dalam memberi makna suatu kata atau kalimat. Menurut Nazir (dalam Ramadhan at al, 2017), menyatakan bahwa metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis.

Manusia memerlukan bahasa sebagai alat berkomunikasi, Bahasa sebagai alat komunikasi, memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dan berbicara mengenai apa saja. Berdasarkan cara penyajiannya bahasa dibedakan menjadi dua sarana, yaitu sarana dengan bahasa tulis dan bahasa lisan.  Baik bahasa lisan atau bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi sehingga mempengaruhi iteraksi sosial dalam masyarakat dapat terjalin.

Bahasa lisan antara daerah satu dengan daerah lain berbeda yang disebut dengan dialek. Guna menyatukan bahasa dimasyarakat dari beberapa daerah, diperlukan bahasa nasional. Selain itu didalam proses berkomunikasi juga terjadi tindak tutur.

Sejarah mencatat, bahasa Indonesia sebelumnya berasal dari bahasa Melayu yang menjadi lingua franca atau bahasa perhubungan di Nusantara. Bahasa Melayu dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Saat itu, bahasa Melayu digunakan juga sebagai bahasa perdagangan oleh para pedagang dari luar Nusantara. Bukti penggunaan bahasa Melayu juga dapat dijumpai pada beberapa prasasti, seperti prasasti Talang Tuo di Palembang dan prasasti Karang Brahi di Jambi. Sejarah perkembangan bahasa Indonesia juga dapat disorot pada sejarah zaman Sriwijaya yang menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pembelajaran budaya hingga penyebaran agama.

Dijelaskan dalam situs Direktorat SMP Kemdikbud, bahasa Melayu ini menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam. Kemudian bahasa Melayu diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, pedagang, dan kerajaan. Pada era perjuangan kemerdekaan, bahasa Melayu kemudian dapat diketahui dalam persiapan Kongres Pemuda tahun 1926, di mana para pemuda mempermasalahkan tentang sebutan bahasa persatuan Indonesia. S

emenjak itu kemudian M. Tabrani mengusulkan bahasa Melayu diganti dengan istilah bahasa Indonesia dan disetujui bersama pada 2 Mei 1926.Tidak hanya sebagai alat komunikasi tetapi Bahasa Indonesia mampu mengembangkan kepribadian bangsa, juga menunjukkan bahwa warga negaranya senantiasa berkepribadian, berperilaku, serta berbudi khas Indonesia. Dikutip dari Buku Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Karya Tulis Ilmiah (2018) karya I Nengah Laba dan Ni Made Rinayanthi, fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan adalah mempersatukan bangsa.Maksudnya bahasa Indonesia menjadi pemersatu suku, ras, dan antargolongan (SARA) bagi seluruh masyarakat, mulai dari Sabang sampai Merauke. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, rasa persatuan dan kesatuan bangsa pasti terpupuk, sehingga tidak memberi kesan negatif. Menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia, juga menandakan bahwa kepentingan nasional lebih diutamakan dibanding golongan atau kelompok tertentu.

Saat ini masyarakat sudah mulai mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa asing dalam pemakaian bahasa sehari-hari. Tentu dalam konteks pembicaraan non-formal alias bahasa gaul, hal ini tidak menjadi suatu masalah yang signifikan, namun yang disayangkan pemakaian bahasa gaul juga biasa terjadi pada sebuah forum ilmiah, media massa, kuliah, seminar dan forum formal lain. Jika kita meneliti apa penyebab utama mengapa fenomena ini terjadi adalah kebiasaan bangsa Indonesia pada umumnya yang mengagungkan semua hal yang berbau internasional, luar negeri, atau dapat dibilang berbau barat.

Dengan kata lain, secara kasar bangsa Indonesia kurang bangga dengan bahasa dan budayanya sendiri. Pemakaian bahasa dan budaya asing dirasa lebih keren dan dapat diterima dalam pergaulan. Fenomena negatif yang masih sering terjadi di tengah- tengah masyarakat Indonesia, yaitu banyak orang Indonesia memperlihatkan dengan bangga kemahirannya menggunakan bahasa Inggris, walaupun mereka tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Merasa malu apabila tidak menguasai bahasa asing (Inggris) tetapi tidak pernah merasa malu dan kurang apabila tidak menguasai bahasa Indonesia. Menganggap remeh bahasa Indonesia merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain karena telah menguasai bahasa asing (Inggris) dengan fasih, walaupun penguasaan bahasa Indonesianya kurang sempurna.

Fenomena ini terkesan menelanjangi identitas kebangsaan kita. Seakan bahasa Indonesia tidak bisa terlihat lebih baik dibanding pemakaian bahasa asing, dalam kasus ini bahasa Inggris. Mungkin dengan adanya tuntutan hidup di era globalisme, maka masyarakat dituntut pula untuk dapat “bergaul” secara global. Namun pada akhirnya dalam pergaulannya, masyarakat kehilangan identitas kebangsaannya, Bahasa Indonesia.

Hal tersebut semakin mendekatkan kita pada detik-detik pudarnya bahasa persatuan kita, Bahasa Indonesia. Untuk memunculkan rasa bangga terhadap Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dan identitas bangsa, maka dari itu sebagai warga negara Indonesia kita harus melestarikan bahasa Indonesia dan belajar bagaimana cara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga dapat membedakan bagaimana menggunakan Bahasa Indonesia yang formal maupun non-formal sesuai kondisi. Karena Bahasa Indonesia merupakan warisan leluhur yang tak ternilai harganya dengan upaya tersebut adalah sebagai bentuk penghargaan dan pernghormatan terhadap leluhur.

 

Daftar Pustaka
Versatile Holiday Lado. 2022 . Pengertian Bahasa, Peran & Fungsi Bahasa secara Umum di Masyarakat
Susanti, S. 2012. Bahasa sebagai alat komunikasi. Jurnal bahasa Indonesia.
Nimas Ayu. 2023 . Mengulik Sejarah Bahasa Indonesia dan Perkembangannya, Benarkah dari Bahasa Melayu
Vanya Karunia Mulia Putri. 2022 . Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan
Tri Sandi. 2014 . Perkembangan Bahasa Indonesia Saat Ini

Bagikan Artikel Ini
img-content
Nayla Queen

Mahasiswa Program Studi Management Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin

0 Pengikut

img-content

Bahasa: Ragam, Laras dan Kata Baku

Senin, 21 Oktober 2024 14:39 WIB
img-content

Peran Bahasa Indonesia dan Sejarahnya

Kamis, 3 Oktober 2024 07:22 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler