Pendidikan Bahasa untuk Anak dan Simbol Pemersatu Keanerakragaman Bangsa
Minggu, 13 Oktober 2024 08:16 WIBBahasa merupakan alat komunikasi yang terintregasi secara sosial dan sebagai cerminan suatau bangsa negara. Dengan bahasa manusia bisa berinteraksi dengan efektif untuk menyampaikan pikiran dan gagasan kepada orang lain.
Dengan adanya Bahasa, khususnya Bahasa Indonesia. Bangsa ini juga dapat mempersatukan seluruh kultur budaya yang ada di Negara ini tanpa membedakan ras, suku dan agama, seperti apa yang ternanam dalam Kongres Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
Sumpah Pemuda merupakan salah satu tonggak sejarah bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran kebangsaan. Sumpah Pemuda mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa dan membuktikan bahwa perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu.
Bahasa Indonesia sendiri juga mengalami perkembangan ejaan dari tahun menahaun yang di tandai dengan banyaknya kosa kata baru dari majunya perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi, oleh karena itu perlu dilakukannya upaya penegembanagan Bahasa yang berkelanjutan.
Pengembangan Bahasa dilakukan dalam pembakuan Bahasa Indonesia. Pembakuan ini dilakukan dengan memperhatikan asas demokrasi dan keraragaman Bahasa Indonesia yang di arahkan untuk menciptakan komunikasi yang luas dan efektif. Pelestarian Bahasa Indonesia ditetapkan untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai alat Komunikasi modern yang terbuka dan efektif.
Suwito dalam buku Sosiolinguistik terbitan Sebelas Maret University Press tahun 1991 menulis bahwa ragam bahasa adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menunjuk salah satu dari sekian variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa. Martin Joos dalam buku yang sama memerinci ragam bahasa seperti berikut:
- Ragam beku (frozen): merupakan ragam bahasa yang resmi, untuk situasi yang khidmat dan upacara-upacara resmi.
- Ragam resmi (formal): merupakan ragam bahasa dipakai dalam pidato-pidato resmi, rapat dinas, surat-surat dinas dan lain lain.
- Ragam usaha (consultative): merupakan ragam bahasa untuk transaksi bisnis, rapat-rapat di dunia usaha.
- Ragam santai (casual): merupakan ragam bahasa untuk kegiatan yang sifatnya santai, rileks.
- Ragam akrab (intimate): merupakan ragam bahasa untuk pergaulan rumah tangga (antar anggota keluarga).
Sementara Mustakim membagi ragam bahasa dalam tiga jenis yaitu:
- Ragam bahasa dilihat dari segi sarana pemakaiannya: ragam lisan dan ragam tulisan.
- Ragam bahasa dilihat dari situasi: menjadi ragam resmi atau ragam formal serta ragam tak resmi atau ragam informal.
- Ragam bahasa dilihat dari bidang pemakaian bahasa yang berbeda.
Kesimpulannya, ragam bahasa merupakan variasi pemakaian bahasa dalam suatu masyarakat yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan situasi serta kondisi suatu masyarakat tertentu.
Untuk meraih kemampuan berbahasa dengan baik maka secara umum dan universal anak akan melewati beberapa tahapan dalam kemampuan berbahasa. Tahapan ini disesuaikan dengan usia anak. Semakin anak bertambah usia maka semakin baik pula kemampuan anak tersebut dalam berbahasa. Berikut ini beberapa tahap perkembangan bahasa secara universal:
- Bahasa Awal
Tahap awal perkembangan bahasa dimulai sejak lahir. Bayi yang baru lahir sudah menunjukan gerakan-gerakan tubuh yang sangat halus sebagai respon atas rangsangan yang didengarnya. Gerakan mereka menjadi beragam sesuai ikatan suara dan kata-kata dari ucapan tersebut.
- Tahap Pralinguistik
Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang mempunyai fungsi komunikatif, sebagai reaksi terhadap orang lain yang mencari kontak verbal dengan anak tersebut atau sebaliknya (Monks, 1989:137)
- Pengucapan satu-kata
Pada usia sekitar satu tahun anak mulai memproduksi kata tunggal untuk mengekspresikan seluruh kalimat.
- Pengucapan dua-kata
Pada usia 1-2 tahun seorang anak sudah mulai mengucapkan dua kata secara bersamaan dan bahasa mereka menunjukan struktur tertentu.
- Pengembangan gramatika
Di usia dua sampai tiga tahun anak mulai meletakan tiga atau lebih kata secara bersamaan.
- Mendekati gramatika orang dewasa
Anak pada usia 5-9 tahun sudah menguasai perkembangan bahasa yang cukup kompleks, namun belum mampu menyusun kalimat pasif yang kompleks.
- Tahap kompetensi lengkap
Pada usia 11-dewasa pembendaharaan kata semakin meningkat, sehingga kecapakan berkomunikasi semakin baik dan fasih.
Gangguan Dalam Perkembangan Bahasa Anak
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak, maka terdapat gangguan dalam perkembangannya. Beberapa gangguan dalam perkembangan bahasa anak yaitu:
- Kelemahan di dalam menggunakan kosa kata;
- Lamban mengembangkan suatu bahasa;
- Berbicara yang tidak teratur atau terstruktur;
- Sulit berkonsentrasi dalam menerima suatu kata (bahasa) dari orang tua atau guru.
Sebelum Chomsky dikenal, kebanyakan orang percaya kepada temuan teori belajar bahasa bahwa Brown yang disebut ‘gudang penyimpanan’ anak-anak mengimitasi orang lain dan memperoleh sejumlah besar kalimat yang mereka simpan di kepala mereka. Kemudian mereka mencapai penyusunan kalimat yang tepat saat kejadian-kejadian tertentu muncul ( Brown dan Herrnstein, 1975, h.444)
Chomsky sebnaliknya membuktikan kalau pandangan ini tidak tepat. Manusia tidak hanya belajar sejumlah kalimat, karena secara rutin kita selalu menciptakan kalimat-kalimat baru.
Perkembangan bahasa dalam psikolinguistik diartikan sebagai proses untuk memperoleh bahasa, menyusun tatabahasa dari ucapan-ucapan, memilih ukuran penilaian tatabahasa yang paling tepat dan paling sederhana dari bahasa tersebut (Tarigan, 1986:243)
Chomsky telah memutuskan penilitiannya kepada aturan-aturan untuk membuat transformasi kalimat, seperti saat kita mengubah sebuah kalimat pernyataan menjadi kalimat pertanyaan.
Chomsky sendiri mengamati anak tidak secara tidak langsung. Namun kita bisa mengilustrasikan kemampuan linguistic anak dengan beberapa temuan Roger Brown (1973) yang sangat terinspirasikan oleh Chomsky. Brown merekam di sebuah kaset beberapa ucapan anak-anak secara diam-diam selama beberapa tahun dan menemukan di antara hal-hal yang lain, bagaimana mereka memulai membuat transformasi kalimat dengan apa yang disebut questions tag.
Chomsky sudah menginspirasi banyak peneliti, para ahli psikolinguistik khususny, untuk mempelajari perkembangan bahasa anak-anak secara lebih mendetail. Berikuti ini beberapa tahap perkembangan bahasa secara universal:
Bahasa Awal
Tahap awal perkembangan bahasa dimulai sejak lahir. Pada bayi yang baru lahir sudah menunjukan gerakan-gerakan tubuh yang sangat halus sebagai atas respon yang didengarnya sebagai respon kepada ucapan-ucapan, dan gerakan mereka menjadi beragam sesuai ikatan suara dan kata-kata dari ucapan tersebut.
2. Tahap pralinguistik
Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang mempunyai fungsi komunikatif, sebagai reaksi terhadap orang lain yang mencari kontak verbal dengan anak tersebut atau sebaliknya (Monks, 1989:137)
3. Pengucapan satu-kata
Pada usia sekitar satu tahun anak mulai memproduksi kata tunggal untuk mengekspresikan seluruh kalimat.
4. Pengucapan dua-kata
Pada usia 1-2 tahun seorang anak sudah mulai mengucapkan dua kata secara bersamaan dan bahasa mereka menunjukan struktur tertentu.
5. Pengembangan gramatika
Diusia dua sampai tiga tahun anak mulai meletekan tiga atau lebih kata secara bersamaan.
6. Mendekati gramatika orang dewasa
Anak pada usia 5-9 tahun sudah menguasai perkembangan bahasa yang cukup kompleks, namun belum mampu menyusun kalimat pasif yang kompleks.
7. Tahap kompetensi lengkap
Pada usia 11-dewasa pembendaharaan kata semakin meningkat, sehingga kecapakan berkomunikasi semakin baik dan fasih.
Kemampuan Berbahasa dan Berpikir
Berpikir merupakan rangkaian proses kognisi yang bersifat pribadi yang berlangsung selama terjadinya stimulus sampai dengan munculnya respons (Morgan, 1989:228)
Dalam aktivitas berpikir di dalamnya melibatkan bahasa. Berpikir merupakan percakapan dalam hati inner speech (Morgan, 1989:231). Bahasa merupakan alat untuk berpikir dan berpikir mengekspresikan hasil pemikiran tersebut.
Karakteristik Perkembangan Bahasa
Karakteristik perkembangan bahasa tidak jauh dari apa yang telah dijelaskan diatas, sehingga kita menengok kembali pada pembahasan tersebut.
Implikasi Dalam Pembelajaran
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, diantaranya adalah:
a. Mengupayakan lingkungan yang dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi perkembangan bahasa secara optimal.
b. Pengenalan sejak dini terhadap lingkungan yang memiliki variasi kemampuan bahasa pada anak sangat diperlukan untuk mengacu perkembangan bahasanya.
c. Mengembangkan strategi untuk mempermudah penguasaan bahasa, antara lain: cara untuk memudahkan mengingat, meniru, mengalami langsung, bermain.
Sumber Referensi :
Crain, W.C. (1985). Theories of Development, Concepts and Aplications 3th Edition. New Jersey: Prentice-Hall.
Santrock, John.W. 2007. Psikologi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Prenada Group.
Rifa’I, A., Anni C.T. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press.
Khazanah Antropologi (2009) terbitan Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
buku Sosiolinguistik terbitan Sebelas Maret University Press tahun 1991
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Pengetian Ragam Bahasa dan Laras Bahasa dalam Kehidupan Sehari-hari
Kamis, 31 Oktober 2024 11:43 WIBPendidikan Bahasa untuk Anak dan Simbol Pemersatu Keanerakragaman Bangsa
Minggu, 13 Oktober 2024 08:16 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler