Pengetian Ragam Bahasa dan Laras Bahasa dalam Kehidupan Sehari-hari

Kamis, 31 Oktober 2024 11:43 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Prinsip Komunikasi
Iklan

Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, topik yang di bicarakan, dan hubungan pembicara

 Pengertian ragam Bahasa

          Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, topik yang di bicarakan, dan hubungan pembicara (Bachman,1990). Ragam Bahasa menurut oleh penuturnya di anggap sebagai ragam yang baik ,yang biasa di pakai oleh kalangan terdidik,di dalam karya ilmiah,suasana resmi, atau dalam nyurat menyurat.

          Menurut Dendy Sugono (1999:9) bahwa sehubungan dengan pemakaian Bahasa Indonesia,timbul dua masalah pokok,yaitu masalah penggunaaan Bahasa baku dan tidak baku.Dalam siatuasi resmi, seperti di sekolah , kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan Bahasa baku .Sebaliknya dalam situasi tak resmi,seperti di rumah ,pasar, kita tidak di tuntut dalam penggunaan Bahasa baku.

          Di tinjau dari media atau sarana yang di gunakan untuk untuk menghasilkan Bahasa,ragam Bahasa terdiri dari :

  1. Ragam bahasa lisan
  2. Ragam bahasa tulis

Bahasa yang di hasilkan melalui alat ucap (organ of speck) dengan fonem sebagai unsur dasar di namakan ragam Bahasa lisan, sedangkan Bahasa yang di hasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya di sebut ragam Bahasa tulis. Jadi dalam ragam pahasa lisan, kita berurusan dengan lafal,dalam ragam Bahasa tulis,kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata Bahasa dan kosa  kata dalam dua jenis ragam Bahasa memiliki hubungan yang erat. Ragam Bahasa tulis yang unsur dasarnya huruf,melambangkan ragam Bahasa lisan. Oleh karena itu, sering timbul kesan bahwa ragam Bahasa lisan dan tulis itu sama. Padahal, kedua jenis ragam Bahasa itu berkembang menjadi system Bahasa yang memiliki seperangkat kaidah yang yang tidak identic benar, meskipun ada kesamaannya. Meskipun ada keberimpitan aspek tata Bahasa dan kosa kata, masing-masing memiliki seperangkat kaidah yang berbeda satu dengan yang lain.

Macam-macam ragam Bahasa Indonesia

   1.Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media

Ragam lisan

          Ragam Bahasa baku lisan di dukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelepasan kalimat. Namun , hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya.Walaupun demikian , ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicara menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang di sampaikan secara lisan.

          Pembicara lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah dalam kebakuannya dengan pembicara lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam Bahasa lisan dituliskan, ragam Bahasa itu tidak dapat di sebut sebagai ragam tuli, tetapi tetap di sebut sebagai ragam lisan, hanya saja di wujudkan dalam bektk tulis, walaupun di realisasikan dalam bentuk tulis, ragam Bahasa serupa itu tidak dapat di katakana sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.

 

Ciri-ciri ragam lisan :

  1. Memerlukan teman bicara atau lebih dari dua orang
  2. Tegantung situasi dan kondisi ruang waktu
  3. Tidak harus memperhatikan unsur gramatikan, hanya perlu intonasi dan Bahasa tubuh
  4. Berlangsung cepat
  5. Berlangsung tanpa harus ada alat bantu
  6. Kesalahan bisa langsung di koreksi
  7. Dapat di bantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi

 

Contoh ragam lisan “Sudah saya baca buku itu”

 

Ragam tulis

          Dalam penggunaan ragam Bahasa baku tulis makna kalimat yang di ungkapkannya tidak di tunjukan oleh situasi pemakaian,sedangkan ragam Bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya di tunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelepasan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam Bahasa baku tulis di perlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan,struktur bentuk kata dan struktur kalimat , serta kelengkapan unsur-unsur Bahasa di dalam struktur kalimat.

 

          Ciri-ciri ragam tulis :

  1. Tidak memerlukan orang kedua
  2. Tidak tergantunng kondisi
  3. Harus memperhatikan unsur gramatikal
  4. Berlangsung lambat
  5. Selalu memakai alat bantu
  6. Kesalahan tidak dapat langsung di koreksi
  7. Tidak dapat di bantu dengan gerak tubuh atau mimik wajah

 

 

Contoh perbedaan ragam Bahasa lisan dan ragam Bahasa tulis  (berdasarkan tata Bahasa dan kosa kata)

 

  • Tata Bahasa

(Bentuk kata, Tata Bahasa, Struktur kalimat, Kosa kata)

 

  • Ragam Bahasa lisan :
  1. Nia sedang baca surat kabar.
  2. Ari mau menulis surat.
  3. Tapi kau tidak boleh menolak lamaran itu.
  4. Mereka tinggal di menteng.
  5. Jalan layang itu untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.
  6. Saya akan tanyakan soal itu.
  • Ragam Bahasa tulis :
  1. Nia sedang membaca surat kabar.
  2. Ari mau menulis surat.
  3. Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.
  4. Mereka bertempat tinggal di menteng.
  5. Jalan layang itu di buat untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.
  6. Akan saya tanyakan soal itu.
  • Kosa kata

Contoh ragam lisan dan tulisan berdasarkan kosa kata :

  • Ragam lisan
  1. Ariani bilang kalau kita harus belajar
  2. Kita harus bikin karya tulis
  3. Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak

 

  • Ragam tulis
  1. Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar
  2. Kita harus membuat karya tulis
  3. Rasanya masih terlalu muda bagi saya, Pak

 

          Istilah lain yang digunakan selain ragam Bahasa baku adalah ragam Bahasa standar ,semi standar dan nonstandard. Bahasa ragam standar memiliki sifat kemantapan berupa kaidah dan aturan tetap. Akan tetapi, kemantapan itu tidak bersifat kaku. Ragam standar tetap luwes sehingga memungkinkan perubahan di bidang kosakata, peristilahan, serta mengizinkan perkembangan berbagai jenis laras yang di perlukan dalam kehidupan modern (Alwi,1998:19)

          Pembeda antara ragam standar , nonstandard, dan semi standar dikalukan berdasarkan :

Topik yang sedang di bahas

  1. Hubungan antar pembaca
  2. Medium yang digunakan
  3. Lingkungan
  4. Situasi saat pembicara terjadi
  5. Topik yang sedang di bahas

Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar dan non standar adalah sebagai berikut :

  1. Penggunakan kata sapaan dan kata ganti
  2. Penggunaan kata tertentu
  3. Penggunaan imbuhan
  4. Penggunaan kata sambung (konjungsi)
  5. Penggunaan fungsi yang lengkap

Penggunaan kata sapaan dan kata ganti merupakan ciri pembega ragam standar semi standar dan nonstandard yang sangat menonjol. Kepada orang yang kita hormati , kita akan cenderung menyapa dengan mengunakan kata Bapak , Ibu, Saudara, Anda. Jika kita menyebut diri kita ,dalam ragam standar kita akan menggunakan kata saya atau aku. Dalam dalam ragam non standar, kita akan menggunakan kata gue.

          Penggunaan kata tertentu merupakan ciri lain yang sangat menandai perbedaan ragam standar dan ragam nonstandar. Dalam ragam standar, digunakan kata-kata yang merupakan bentuk baku atau istilah dan bidang ilmu tertentu. Penggunaan imbuhan adalah ciri lain. Dalam ragam standar kita harus menggunakan imbuhan secara jelas dan telitii.

          Penggunaan kata sambung (konjungsi) dan kata depan (preposisi) merupakan ciri pembeda lain. Dalam ragam nonstardar, seringkali kata sambung dan kata depan dihilangkan. Kadang kala, kenyataan ini mengganggu kejelasan kalimat.

          Kelengkapan fungsi merupakan ciri terakhir yang membedakan ragam standar dan ragam nonstandar. Artinya , ada bagian dalam kalimat yang dihilangkan karena situasi sudah dianggap cukup untuk mendukung pengertian. Dalam kalimat-kalimat yang nonstandard itu, predikat kalimat dihilangkan. Seringkali pelesapan fungsi terjadi jika kita menjawab pertanyaan orang. Misalnya Hai, Sabila, mau kemana? “pulang”. Seringkali juga menjawab  “Tau” untuk menyatakan “tidak tahu”. Sebenarnya, perbedaan lain ,yang juga muncul, tetapi tidak di sebutkan di atas adalah intonasi. Masalahnya, pembededa intonasi ini hanya ditemukan dalam ragam lisan dan tidak terwujud dalam ragam tulis

      2.Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur

          Berdasarkan cara pandang penutur, ragam Bahasa Indonesia terdiri dari ragam dialek,ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam dan ragam tak resmi.

  1. Contoh ragam dialek “Gue udah baca buku itu”
  2. Contoh ragam terpelajar “Saya sudah membaca buku itu”
  3. Contoh ragam resmi “Saya sudah membaca buku itu”
  4. Contoh ragam tak resmi “Saya sudah baca buku itu”

     3.Ragam Bahasa menurut topik pembicaraan

          Berdasarkan topik pembicaraan,ragam Bahasa terdiri dari ragam Bahasa ilmiah, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.

          Ciri ragam ilmiah

  1. Bahasa Indonesia ragam baku
  2. Penggunaan kalimat efektif
  3. Menghindari Bahasa yang bermakna ganda
  4. Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kiasan
  5. Menghindari penonjolan pesona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan
  6. Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea

 

Contoh ragam Bahasa berdasarkan topik pembicaraan:

  1. Dia di hukum karena melakuakan tindak pidana (ragam hukum)
  2. Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon (ragam bisnis)
  3. Cerita itu menggunakan unsur flashback (ragam sastra)
  4. Anak itu menderita penyakit diabetesmilitus (ragam kedokteran)
  5. Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif (ragam psikologi)

 

SUMBER REFENSI :

(Bachman,1990)

Dendy Sugono (1999:9)

(Alwi,1998:19)

 

Penulis adalah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhamamdiyah A.R. Fachruddin. 

Bagikan Artikel Ini
img-content
wahyu andri prasetyo

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler