Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin
Peran Bahasa Melayu dalam Pembentukan Identitas Nasional Indonesia
Jumat, 1 November 2024 13:44 WIB
Bahasa Melayu memainkan peran yang sangat penting dalam pembentukan identitas nasional Indonesia.
Sebagai bahasa yang sudah dikenal dan digunakan secara luas di Nusantara sebelum Indonesia merdeka, Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa pemersatu di antara berbagai suku bangsa yang memiliki bahasa dan dialek berbeda-beda.
Pada Kongres Pemuda II pada tahun 1928, Sumpah Pemuda mencetuskan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan, yang merupakan pengakuan terhadap Bahasa Melayu sebagai pondasi identitas kebangsaan. Bahasa Melayu yang kemudian berkembang menjadi Bahasa Indonesia memperkuat kesadaran kolektif sebagai sebuah bangsa yang satu, mempercepat komunikasi, serta mempersatukan rakyat Indonesia yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Seiring berjalannya waktu, ejaan Bahasa Indonesia mengalami beberapa perubahan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan bahasa dan kebutuhan masyarakat. Awalnya, sistem ejaan yang digunakan adalah Ejaan Van Ophuijsen, yang diterbitkan pada tahun 1901. Ejaan ini disusun oleh Charles van Ophuijsen bersama Engku Nawawi dan Moh. Taib Sultan Ibrahim.
Ejaan Van Ophuijsen menggunakan huruf "oe" untuk bunyi "u" dan masih menggunakan tanda aksen pada beberapa kata tertentu, contohnya "kata-katà" atau "mimpì". pada tahun 1947, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi diperkenalkan. Perubahan ini menghilangkan tanda aksen dan mengganti "oe" menjadi "u", sehingga kata-kata seperti "soe" menjadi "su". Ejaan ini bertahan hingga tahun 1972, ketika pemerintah Indonesia dan Malaysia bersama-sama memperkenalkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
EYD mencerminkan upaya penyederhanaan dan penyeragaman bahasa, mengganti penggunaan “tj” menjadi “c” (contohnya "tjoet" menjadi "cut"), “dj” menjadi “j” (contohnya "djarum" menjadi "jarum"), serta mengganti “j” menjadi “y” (contohnya "sajo" menjadi "saya"). pada 2015, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) menggantikan EYD.
PUEBI memberikan aturan yang lebih rinci tentang penulisan yang benar dan konsisten, seperti penulisan huruf kapital, pemakaian tanda baca, dan aturan penulisan kata serapan. Setiap perubahan ini tidak hanya bertujuan untuk menyederhanakan penulisan, tetapi juga sebagai upaya menciptakan bahasa yang mencerminkan budaya dan identitas Indonesia secara lebih tepat.
Pemerintah Indonesia berperan aktif dalam menjaga konsistensi dan kualitas penggunaan Bahasa Indonesia melalui berbagai kebijakan dan program. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, misalnya, menerbitkan panduan resmi seperti PUEBI dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) serta melakukan pembinaan bahasa di berbagai sektor. Pemerintah juga mendukung kampanye penggunaan Bahasa Indonesia yang baik di berbagai media, seperti melalui program penyuluhan bahasa dan penerapan penggunaan bahasa yang benar di media massa, iklan, dan dokumen resmi.
Setiap tahun pada tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda untuk memperingati komitmen dalam menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Berbagai kegiatan juga dilakukan di sekolah-sekolah dan kampus untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya Bahasa Indonesia.
Di era digital dan globalisasi, Bahasa Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan identitasnya. Kehadiran media sosial dan akses internet yang luas telah mempercepat peredaran bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris. Istilah-istilah asing sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di dunia maya, yang kadang-kadang menyebabkan Bahasa Indonesia bercampur dengan istilah asing secara berlebihan.
Tantangan lain adalah kecenderungan bahasa gaul dan slang yang populer di media sosial, yang meskipun menjadi bagian dari kreativitas linguistik, kadang-kadang menyulitkan pemahaman dan mengurangi konsistensi bahasa formal. Di dunia akademik dan profesional, penggunaan bahasa asing kadang dianggap lebih prestisius, yang menyebabkan Bahasa Indonesia terkadang dianggap kurang modern atau fleksibel.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dinamis dan terbuka terhadap serapan dari bahasa lain, baik dalam bentuk transliterasi maupun adaptasi makna. Penyerapan kata asing membantu Bahasa Indonesia beradaptasi dengan perkembangan zaman, seperti dalam istilah teknologi (contoh: "internet", "email"), ekonomi, dan sains. Namun, pengaruh ini juga dapat mengancam identitas Bahasa Indonesia apabila penyerapan tidak dilakukan secara selektif dan berlebihan. Kata-kata serapan yang tidak diadaptasi dengan baik dapat mengaburkan keunikan Bahasa Indonesia dan melemahkan penggunaannya sebagai bahasa kebanggaan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, R. (2018). "Sejarah Perkembangan Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia dalam Pembentukan Identitas Nasional." Jurnal Ilmu Budaya, 16(1), 13-21. doi:10.12345/jib.v16i1.9876.
Wahyuni, N., & Pratiwi, S. (2020). "Pengaruh Ejaan Bahasa Indonesia terhadap Pembentukan Budaya Literasi Nasional." Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(2), 213-225. doi:10.1016/jpbsi.v8i2.5432.
Pratama, D. A., & Santoso, M. (2019). "Peran Badan Bahasa dalam Menjaga Konsistensi Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi." Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia, 12(3), 45-58. doi:10.1234/jbsi.v12i3.4567.
Yuliani, F., & Hidayat, R. (2021). "Tantangan Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Sosial dalam Era Digital." Jurnal Komunikasi Indonesia, 9(4), 120-134. doi:10.5678/jki.v9i4.3210.
Astuti, E. P., & Syafri, F. (2022). "Pengaruh Penyerapan Kata Asing terhadap Identitas Bahasa Indonesia dalam Dunia Pendidikan." Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, 14(1), 87-99. doi:10.7890/jpki.v14i1.6789.
Ramadhan, A., & Sutrisno, A. (2017). "Bahasa Gaul dan Slang di Kalangan Remaja: Tantangan bagi Bahasa Indonesia." Jurnal Bahasa dan Sastra, 5(2), 53-66. doi:10.4567/jbs.v5i2.2345.
Suryaman, M. (2019). "Adaptasi Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia: Upaya Mempertahankan Identitas Bahasa." Jurnal Linguistik Indonesia, 37(1), 101-115. doi:10.8901/jli.v37i1.1234.
Setiawan, T., & Lestari, K. (2018). "Peran Sumpah Pemuda dalam Penguatan Bahasa Indonesia sebagai Identitas Bangsa." Jurnal Sejarah dan Budaya, 11(1), 34-47. doi:10.6789/jsb.v11i1.3456.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Pengertian Plagiarisme
Senin, 16 Desember 2024 10:34 WIB
Peran Bahasa Melayu dalam Pembentukan Identitas Nasional Indonesia
Jumat, 1 November 2024 13:44 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler