Peran Bahasa Melayu dalam Pembentukan Identitas Nasional
Sabtu, 2 November 2024 12:01 WIBPeran Bahasa Melayu dalam perkembangan bahasa Indonesia mencakup beberapa hal. Bahasa Melayu merupakan bahasa yang mudah dipahami, dimengerti dan mudah digunakan Bahasa Melayu menjadi bahasa penghubung Nusantara pada zamannya.
Peran Bahasa Melayu dalam perkembangan bahasa Indonesia mencakup beberapa hal. Bahasa Melayu merupakan bahasa yang mudah dipahami, dimengerti dan mudah digunakan Bahasa Melayu menjadi bahasa penghubung Nusantara pada zamannya.
Bahasa Melayu yang sudah mengalami beberapa kali perkembangan menjadi Bahasa Indonesia lalu dijadikan bahasa resmi, terutama diwilayah Negara Indonesia. Bahasa Indonesia dijadikan bahasa persatuan dengan bertujuan agar masyarakat dari berbagai daerah, budaya, agama, suku yang tersebar di Indonesia mudah dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa persatuan. Pengaruh-pengaruh dari Bahasa Melayu inilah menjadi peran penting dalam perkembangan bahasa Indonesia.
Ejaan Van Ophuijsen merupakan ejaan latin pertama yang digunakan dalam tata bahasa Indonesia. Contoh ejaan Van Ophuijsen dapat dilihat dalam catatan sejarah seperti teks proklamasi atau sumpah pemuda. Menurut Alfian Rokhmansyah dan Syamsul Rijal dalam buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2018), ejaan adalah keseluruhan perlambangan bunyi dengan huruf serta penempatan tanda baca dalam satuan bahasa.
Dalam arti lain, ejaan merupakan kaidah atau aturan baku yang digunakan dalam tata bahasa tulis.Penyusunan ejaan bahasa Indonesia yang saat itu masih disebut bahasa Melayu pertama kali diciptakan oleh Charles Adriaan van Ophuijsen pada 1901. Ejaan van Ophuijsen digunakan hingga tahun 1948.Setelahnya, ejaan bahasa Indonesia mengalami beberapa kali perubahan dan penyempurnaan, seperti ejaan republik pada 1948, ejaan yang disempurnakan pada tahun 1975, hingga ejaan bahasa Indonesia pada 2015.
Pemerintah Indonesia berperan aktif dalam menjaga konsistensi dan kualitas penggunaan Bahasa Indonesia melalui berbagai kebijakan dan program. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, misalnya, menerbitkan panduan resmi seperti PUEBI dan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) serta melakukan pembinaan bahasa di berbagai sektor. Pemerintah juga mendukung kampanye penggunaan Bahasa Indonesia yang baik di berbagai media, seperti melalui program penyuluhan bahasa dan penerapan penggunaan bahasa yang benar di media massa, iklan, dan dokumen resmi. setiap tahun pada tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda untuk memperingati komitmen dalam menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Berbagai kegiatan juga dilakukan di sekolah-sekolah dan kampus untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya Bahasa Indonesia.
Dalam era digital yang terus berkembang, bahasa Indonesia mengalami transformasi yang signifikan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan dampak yang luar biasa terhadap cara masyarakat menggunakan dan berinteraksi dengan bahasa. Meskipun membawa sejumlah tantangan, transformasi ini juga membuka peluang baru yang menarik untuk memperkaya dan memperluas kegunaan bahasa Indonesia di tengah arus globalisasi.
Tantangan pertama yang dihadapi dalam transformasi bahasa Indonesia ialah pergeseran cara komunikasi. Perkembangan media sosial dan platform digital telah mengubah cara masyarakat berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Penggunaan singkatan, emotikon, dan gaya bahasa yang santai menjadi hal yang umum di ruang digital dan pada beberapa kasus dapat menggerus kualitas bahasa yang benar dan baku.
Akibatnya, di kalangan generasi muda terjadi penurunan kemampuan menulis dan berbicara secara formal, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam berkomunikasi secara efektif di dunia profesional.
Selain itu, persaingan global juga menjadi tantangan yang signifikan dalam transformasi bahasa Indonesia. Dengan konektivitas global yang meningkat, masyarakat Indonesia dihadapkan pada pengaruh bahasa asing yang makin masif, baik dalam bentuk kata pinjaman, frasa, atau kosakata baru yang diperkenalkan melalui budaya populer atau industri global.
Hal ini memicu kebutuhan akan adaptasi dan pembaruan konstan dalam bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia dapat tetap relevan dan mampu bersaing dalam panggung global tanpa kehilangan identitas budayanya.
Meskipun demikian, transformasi bahasa Indonesia dalam era digital juga membawa peluang yang tak ternilai. Akses global yang lebih luas melalui internet memungkinkan bahasa Indonesia untuk meraih perhatian dunia internasional.
Dengan memanfaatkan potensi tersebut, bahasa Indonesia dapat menjadi media untuk menyebarkan kekayaan budaya dan pengetahuan Indonesia kepada masyarakat global sehingga terbuka peluang bagi lebih banyak orang untuk belajar tentang keunikan dan keragaman budaya Indonesia.
Selain itu, adopsi teknologi baru juga memungkinkan pengembangan alat dan aplikasi yang memfasilitasi pemelajaran bahasa Indonesia secara interaktif. Dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence), pengembangan aplikasi pemelajaran bahasa Indonesia dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, misalnya kebutuhan berdasarkan tingkatan usia dan kemampuan. Hal itu tidak hanya mempermudah pembelajaran, tetapi juga memperluas jangkauan penyebaran bahasa Indonesia di dunia digital.
Untuk merespons transformasi bahasa Indonesia dalam era digital, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat umum. Pemerintah dapat memperkuat kebijakan yang mendukung pelestarian dan pengembangan bahasa Indonesia, sedangkan lembaga pendidikan perlu mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemelajaran bahasa. Sementara itu, masyarakat juga perlu terlibat aktif dalam mempromosikan penggunaan bahasa yang benar dan baku serta memanfaatkan teknologi secara positif untuk memperkaya pemahaman akan keragaman bahasa dan budaya Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dinamis dan terbuka terhadap serapan dari bahasa lain, baik dalam bentuk transliterasi maupun adaptasi makna. Penyerapan kata asing membantu Bahasa Indonesia beradaptasi dengan perkembangan zaman, seperti dalam istilah teknologi (contoh: "internet", "email"), ekonomi, dan sains. Namun, pengaruh ini juga dapat mengancam identitas Bahasa Indonesia apabila penyerapan tidak dilakukan secara selektif dan berlebihan. Kata-kata serapan yang tidak diadaptasi dengan baik dapat mengaburkan keunikan Bahasa Indonesia dan melemahkan penggunaannya sebagai bahasa kebanggaan nasional
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Memahamai Satuan Kalimat
Minggu, 17 November 2024 17:38 WIBPeran Bahasa Melayu dalam Pembentukan Identitas Nasional Indonesia
Minggu, 3 November 2024 16:07 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler