Dian Rana adalah seorang pegiat literasi digital dan kreator konten asal Indonesia yang dikenal luas melalui dokumentasinya tentang pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sejak kawasan tersebut masih berupa hutan. Melalui video dan kanal medianya, ia menghadirkan kisah perjalanan bersejarah pembangunan ibu kota masa depan bangsa kepada publik.

Dian Rana Nilai Unggahan Kementerian PKP Kurang Tepat di Momen Setahun Istana

3 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
Iklan

Kreator konten Dian Rana, mengkritik unggahan akun resmi Kementerian PKP pada 11 Oktober 2025 yang dinilai tidak relevan

NUSANTARA — Kreator konten asal Kalimantan Timur, Dian Rana, menyoroti unggahan terbaru akun resmi Instagram Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (@kementerianpkp) pada Sabtu, 11 Oktober 2025.
Menurutnya, unggahan tersebut dinilai kurang tepat untuk dipublikasikan di akun resmi kementerian, terlebih pada tanggal yang memiliki nilai simbolik bagi perjalanan pembangunan IKN.

Dalam unggahannya di akun Instagram pribadi @dianrana.id, Dian menulis:

“Sebagai orang yang mengikuti perjalanan IKN sejak awal, saya sempat menunggu unggahan resmi tentang ulang tahun pertama Istana Negara IKN.
Tapi ternyata tak ada.
Justru muncul postingan lain dari akun resmi tentang kegiatan di luar konteks kenegaraan.
Mungkin sederhana, tapi buat saya, ini menarik untuk direnungkan:
apakah kita sudah benar-benar memberi makna pada simbol negara yang sedang kita bangun bersama?”

Pernyataan tersebut langsung mengundang perhatian warganet, terutama karena tanggal 11 Oktober 2025 menandai setahun sejak peresmian Istana Negara di IKN — salah satu tonggak utama pembangunan pusat pemerintahan baru Indonesia.
Namun, di hari yang bersejarah itu, akun resmi Kementerian PKP justru mengunggah konten bertema kegiatan internal yang dinilai sebagian publik tidak relevan dengan konteks kenegaraan.

Komentar publik di kolom unggahan akun @kementerianpkp menunjukkan beragam reaksi. Sebagian warganet menyindir dengan nada humor.

Kritik Dian Rana bukan ditujukan untuk menyerang individu atau lembaga, melainkan mengajak refleksi tentang makna simbol negara dan tata kelola komunikasi publik.
Sebagai sosok yang telah mendokumentasikan pembangunan IKN sejak awal, ia menilai bahwa simbol seperti Istana Negara IKN seharusnya diberi ruang lebih dalam narasi resmi pemerintah, agar publik merasakan kebanggaan kolektif yang sedang dibangun di kawasan baru tersebut.

 

Refleksi Publik dan Harapan

Kritik ini sekaligus membuka ruang diskusi lebih luas mengenai arah komunikasi lembaga pemerintah di era digital.
Dalam konteks pembangunan IKN, publik tidak hanya menunggu progres fisik, tetapi juga simbol-simbol kultural dan kebangsaan yang memperkuat identitas Indonesia di tanah Nusantara.

Melalui kritik tersebut, Dian Rana kembali menunjukkan perannya sebagai jembatan reflektif antara masyarakat, media, dan pemerintah — menghadirkan pandangan yang menyejukkan namun tajam dalam melihat arah pembangunan simbolik bangsa di IKN

Bagikan Artikel Ini
img-content
Dian Rana

Pegiat literasi digital dan Kreator konten asal Kalimantan Timur

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler