Kutipan dalam Penulisan Ilmiah

Kamis, 26 Desember 2024 07:26 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Persyaratan Bahasa Inggris untuk Visa Australia - Informasi Umum
Iklan

Kutipan dalam Penulisan Ilmiah

Kutipan merupakan salah satu teknik penting dalam penulisan ilmiah yang digunakan untuk memperkuat argumen, memberikan dukungan terhadap pernyataan, dan menunjukkan hubungan dengan sumber yang lebih berwenang. Dalam penulisan ilmiah, terdapat dua jenis kutipan yang umum digunakan, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Masing-masing jenis kutipan memiliki ciri khas serta fungsinya sendiri yang akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini.

Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah teknik pengutipan yang dilakukan dengan menyalin secara persis pernyataan atau ujaran dari sumber rujukan tanpa mengubah struktur kalimat, kosakata, atau melakukan parafrasa lainnya. Kutipan langsung biasanya ditandai dengan penggunaan tanda kutip ("...") yang menunjukkan bahwa kalimat tersebut adalah hasil salinan langsung dari sumber yang digunakan. Gorys Keraf (1984) menjelaskan bahwa kutipan langsung adalah kutipan yang diambil secara persis atau apa adanya dari sumber aslinya tanpa perubahan, baik dalam struktur kalimat maupun ejaannya. Contohnya adalah sebagai berikut:

"Kutipan langsung adalah kutipan yang diambil secara persis atau apa adanya dari sumber aslinya tanpa perubahan, baik dalam struktur kalimat maupun ejaannya" (Keraf, 1984, p. 45).

Kutipan langsung sering kali digunakan untuk menunjukkan bahwa ide atau informasi yang disampaikan adalah hasil pemikiran seseorang yang telah diakui kredibilitasnya.

Kutipan Tidak Langsung

Berbeda dengan kutipan langsung, kutipan tidak langsung adalah teknik mengutip yang mengubah isi kutipan, tetapi tetap tidak mengubah makna asli yang terkandung di dalamnya. Dalam kutipan tidak langsung, penulis melakukan parafrasa untuk mengungkapkan kembali pernyataan dari sumber yang dikutip menggunakan kata-kata sendiri. Menurut M. Aminuddin (2009), kutipan tidak langsung adalah bentuk pengutipan di mana penulis merumuskan ulang inti atau gagasan dari sumber tersebut dengan kata-kata sendiri, tetapi tetap harus merujuk pada sumber aslinya. Sebagai contoh:

  1. Aminuddin (2009) menjelaskan bahwa kutipan tidak langsung merujuk pada proses penulisan kembali isi dari sumber dengan kata-kata sendiri tanpa mengubah makna yang terkandung di dalamnya.

Fungsi Kutipan dalam Penulisan Ilmiah

Kutipan memiliki berbagai fungsi penting dalam penulisan ilmiah, antara lain:

  1. Menguatkan Tulisan
    Kutipan digunakan untuk memberikan landasan yang kuat bagi argumen atau pernyataan dalam tulisan, menjadikannya lebih meyakinkan dan berbobot. Suriasumantri (2003) menyatakan bahwa kutipan bertujuan untuk menjadikan tulisan lebih berbobot dan didukung oleh data ilmiah.
  2. Menghubungkan dengan Sumber Berwenang
    Kutipan menunjukkan bahwa gagasan yang disampaikan oleh penulis didukung oleh penelitian atau pandangan yang telah diterima secara luas oleh masyarakat ilmiah.
  3. Meningkatkan Keilmuan Tulisan
    Dengan mengacu pada literatur atau sumber yang relevan, kutipan membantu tulisan menjadi lebih ilmiah dan dapat dipercaya.
  4. Menginformasi Pembaca
    Kutipan memberikan informasi tambahan yang berguna bagi pembaca yang ingin lebih mendalami topik tertentu.
  5. Menciptakan Dialog Ilmiah
    Kutipan juga berfungsi untuk menciptakan dialog antara penulis dengan peneliti atau ahli lainnya, memperkaya diskursus ilmiah dalam suatu bidang tertentu.

Jenis-Jenis Kutipan Berdasarkan Penulis

  1. Kutipan dari Satu Penulis
    Ketika kutipan berasal dari satu penulis, hanya nama penulis tersebut yang dicantumkan, diikuti dengan tahun penerbitan dan nomor halaman (jika diperlukan). Misalnya, dalam format APA:

Dalam teks: (Keraf, 2004, p. 45)

Daftar pustaka:
Keraf, G. (2004). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.

  1. Kutipan dari Tiga Penulis
    Jika sumber yang dikutip memiliki tiga penulis, seluruh nama penulis dicantumkan pada penyebutan pertama dalam teks. Namun, untuk kutipan berikutnya, hanya nama pertama yang dicantumkan diikuti dengan "et al." Contoh:

Dalam teks (penyebutan pertama): (Nurhadi, Susilo, & Wibowo, 2004, p. 32)

Dalam teks (penyebutan berikutnya): (Nurhadi et al., 2004, p. 32)

Daftar pustaka:
Nurhadi, Susilo, & Wibowo. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Penempatan Sumber Kutipan dalam Teks

Penulis dapat memilih untuk meletakkan sumber kutipan di depan atau di belakang kutipan, tergantung pada fokus tulisan.

  1. Sumber Kutipan di Depan Kutipan
    Penulis menyebutkan sumber terlebih dahulu sebelum menyajikan kutipan. Ini biasanya dilakukan ketika penulis ingin menonjolkan otoritas atau kredibilitas penulis sumber. Contoh:

Menurut Keraf (2004, p. 45), "Argumentasi adalah seni untuk meyakinkan orang lain melalui penggunaan alasan yang logis."

  1. Sumber Kutipan di Belakang Kutipan
    Sumber kutipan diletakkan setelah kutipan, dan format ini sering digunakan jika penulis lebih ingin menonjolkan isi kutipan daripada siapa yang mengatakannya. Contoh:

"Argumentasi adalah seni untuk meyakinkan orang lain melalui penggunaan alasan yang logis" (Keraf, 2004, p. 45).

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

  • Keraf, G. (1984). Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende: Nusa Indah.
  • Aminuddin, M. (2009). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
  • Chaer, Abdul. (2012). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
  • Suriasumantri, Jujun S. (2003). Ilmu dalam Perspektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Aditya Firmansyah

Mahasiswa Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler