Mahasiswi Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin
Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia
Kamis, 9 Januari 2025 20:25 WIB
***
Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak negara ini berdiri. Bahasa Indonesia diperkenalkan pertama kali oleh M. Tabrani saat berlangsungnya Kongres Pemuda 1 pada tanggal 2 Mei 1926 dan bahasa Indonesia diresmikan dua tahun setelahnya pada peristiwa Sumpah Pemuda yaitu pada tanggal 28 Oktober 1928, dimana point ketiga Sumpah Pemuda menyatakan bahwa bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia
"Kami putra putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra putri Indonesia, berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indosenia."
Peran bahasa Indonesia yang menyatukan beragam bahasa daerah, suku, agama, ras dan antargolongan (SARA), dimana penutur bahasa Indonesia sudah mencapai 250 juta jiwa, belum termasuk penutur dari negara asing, seperti Australia, Belanda, Jepang, Tiongkok, Mesir, Filipina, Amerika Serikat, Rusia dan negara lainnya. Salah satu motif bangsa asing mempelajari bahasa Indonesia adalah menjadikan negara Indonesia sebagai pangsa pasar yang menguntungkan dari segi wilayah maupun demografi masyarakat. Bahasa Indonesia sendiri diambil dari bahasa Melayu yang merupakan bahasa asli suku Melayu yang mendiami wilayah di Riau, dimana bahasa Melayu tergolong dalam rumpun bahasa Austronesia. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2019 memperkuat kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia diperkenalkan pertama kali pada saat Kongres Pemuda 1 tanggal 2 Mei 1926.
Ada bebepara penyebab terjadinya adopsi bahasa Melayu rendah/Pasar ini sebagai bahasa Indonesia :
1. Faktor Sejarah
Bahasa Melayu yang tergolong dalam rumpun bahasa Austronesia, bahasa yang dibawa dalam migrasi orang-orang Austronesia pada masa jauh sebelum Masehi, penutur dari Austronesia bermigrasi ke arah selatan menuju Semenanjung Malaka, Filipina, Sumatra, Kalimantan dan seterusnya. Daerah Malaka dan Sumatra tersebut menurunkan variasi dan berkembang menjadi bahasa Melayu kuno yang mana ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, seperti Prasasti Kedukan Bukit (683 M), Prasasti Talang Tuo(684 M), Prasasti Kota Kapur (684 M).
2. Mudah untuk Dipahami dan Dipelajari
Pemilihan Kosakata hingga struktur kalimat dalam bahasa Melayu pasar lebih sederhana daripada daerah lainnya. Pemilihan Kosakata sebagai bentuk kesopanan uang terdapat dalam bahasa Melayu pasar, seperti kata ganti pesona anda, hamba, dan beliau ketika berbicara formal.
3. Digunakan Dalam Karya Sastra Terkenal
Bahasa Melayu telah digunakan dalam karya sastra terkenal, seperti novel Belenggu, Salah Asuhan, dan Siti Nurbaya pada masa Balai Pustaka. Bahkan pada zaman Kesultanan Islam di Nusantara, bahasa Melayu digunakan sebagaipengantar dalam kitab-kitab Sastra Kuno.
4. Digunakan Dalam Bahasa Adminitrasi dan Korespondasi
Bahasa Melayu pada masa kolonial telah digunakan dalam sistem surat-menyurat atau korespondensi di Nusantara, seperti surat perjanjian, pengumuman dan sebaginya.
Ada perbedaan penyebutan kata antara bahasa Indonesia dan bahasa Melayu, seperti "sepatu" dalam bahasa Indonesia sedangkan "kasut" dalam bahasa Melayu, "mobil" dalam bahasa indonesia sedangkan "kereta" dalam bahasa Melayu.
Daftar Pusaka
Kemal, F; Gustianti, A; & Ghozali, A, S. (2024) Buku Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi: Sejarah dan Panduan Penggunaannya. Tangerang Selatan: CV Makeda Multimedia Sarana. Website: wwww.makedamultimediasarana.com

S1 Manajemen
0 Pengikut

Fungsi, Kedudukan dan Peran Bahasa Indonesia
Kamis, 9 Januari 2025 20:26 WIB
Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia
Kamis, 9 Januari 2025 20:25 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler