Lowongan Kerja Kamboja: Gaji Dolar, Kerjaan Nipu
Sabtu, 19 April 2025 20:11 WIB
Banyak anak muda Indonesia yang pengin sukses, malah dijebak kerja jadi scammer. Bukan scammer cinta-cintaan ala FTV, tapi scammer beneran
Ada pepatah bilang: kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Tapi dalam dunia lowongan kerja bodong ke Kamboja, pepatah itu harus diubah jadi:
“Kerja keras malah bikin kamu jadi alat penipuan internasional.”
Karena ya, faktanya begitu. Banyak anak muda Indonesia yang pengin sukses, malah dijebak kerja jadi scammer. Bukan scammer cinta-cintaan ala FTV, tapi scammer beneran: nipu orang demi target harian yang lebih tinggi dari tagihan cicilan paylater.
Babak Awal: Dari Brosur Palsu ke Kantor Neraka
Modusnya udah kayak MLM tapi global. Brosur warna-warni, kata-kata bombastis, dan janji gaji Rp15 juta per bulan. Kadang ada bonus: “Tiket ditanggung! Makan 3x sehari! Ada tempat tinggal!”
Kayak lowongan surga. Tapi begitu sampai... surprise!
“Saya dikasih skrip buat nipu orang-orang. Kalau nggak capai target, disiksa mental. Diteriakin, dikurung, dan kadang dijual ke sindikat lain,” kata S (24), korban asal Probolinggo, yang berhasil kabur dari Kamboja setelah enam bulan bekerja.
Yes, mereka ini bukan kerja. Mereka kerja-dipaksa. Diambil paspornya, dikunci dari luar, dan suruh ngaku-ngaku sebagai cewek bule yang lagi cari cinta sejati.
Itu pun kalau lagi hoki. Yang apes, malah disuruh jadi bagian tim scam crypto, scam judi online, sampai scam pinjol ilegal.
Jam Kerja Lebih Lama dari Drama Korea
Mereka kerja dari pagi sampai lewat tengah malam. Shift-nya lebih panjang dari Drama Korea.
Kalau kamu pikir kerja jadi admin sosial media itu capek, coba kerja jadi admin penipuan. Target transfer, target korban, target fake chat. Belum lagi ancaman kalau gagal.
“Kalau target nggak tercapai, bisa-bisa kita dikurung di ruangan gelap. Saya pernah dua hari nggak dikasih makan,” ujar L (25), korban asal Solo.
Kamboja bukan lagi jadi tempat impian para traveller. Tapi jadi kantor pusat para scammer Asia, lengkap dengan pelatihan, supervisor galak, dan sinyal Wifi-nya lebih kuat daripada sinyal kehidupan.
Dunia HRD yang Berubah Wajah
Sekarang, HRD nggak cuma manusia. Bisa juga bot WhatsApp. Bisa juga orang dengan akun fake bernama “Anna HR” atau “Mr. Lucas” yang katanya dari perusahaan IT, padahal dari sindikat yang markasnya tersembunyi.
Dan yang bikin miris, Indonesia udah langganan korban. Menurut Kementerian Luar Negeri, sejak 2021 sampai pertengahan 2024, ada lebih dari 1.300 WNI yang berhasil diselamatkan dari sindikat ini. Itu yang keangkat ke media. Yang belum? Mungkin masih dikurung dan kerja shift malam di pojokan Sihanoukville.
“Ini bentuk baru dari perdagangan manusia. Mereka dijual, dipindah-pindah, dijadikan mesin penipuan,” kata Benny Rhamdani, Kepala BP2MI, dalam konferensi pers tahun lalu.
Agen Bodong, Impian Bodong, Endingnya Trauma
Masalahnya bukan cuma di sana, tapi juga di sini. Banyak rekruter ilegal yang ngaku-ngaku “punya koneksi” ke luar negeri. Biasanya tetangga, saudara, atau kenalan yang entah kenapa kerjaannya tiba-tiba “HR luar negeri”.
Dan masyarakat kita, sialnya, gampang percaya. Apalagi kalau udah dikasih lihat foto-foto “kerja di luar negeri” yang ternyata cuma stock photo dari Google.
Tips buat Kamu yang Mau Kerja ke Luar Negeri (Tapi Nggak Mau Jadi Korban Sindikat):
Cek dulu ke BP2MI. Serius. Jangan males buka situs resmi.
Kalau ditawari kerja gampang, gaji gede, tanpa pengalaman... ya, curigalah. Bahkan kerja jadi content creator aja butuh portofolio.
Jangan mau kasih paspor sebelum tahu kamu bakal kerja di mana. Jangan pula percaya HRD yang profilnya fotonya artis Korea.
Kalau udah keburu berangkat dan mencurigakan, lapor ke KBRI. Bukan lapor ke status WhatsApp.
Penutup: Gaji Dolar Tidak Layak Dibayar dengan Harga Diri
Mimpi kita sama: pengin sukses, pengin bantu keluarga, pengin hidup lebih baik. Tapi jangan sampai mimpi itu malah dijadikan senjata oleh sindikat penjahat.
Kerja halal itu mulia, walau gajinya nggak seberapa. Tapi kalau kerjanya nipu, walaupun dapet dolar, tetap aja dosa. Dan lebih dari itu: kamu nggak bebas. Kamu cuma budak di balik laptop, dikurung, dan ditargetin nipu orang tiap hari.
Kalau lowongan itu terlalu manis buat jadi kenyataan, ya mungkin itu bukan kenyataan. Itu iklan tipu-tipu yang siap menyeretmu ke zona kerja penuh luka batin dan kutukan digital.

Penulis Indonesiana
1 Pengikut

Ketika Tuntutan Demonstran Tenggelam oleh Narasi Dalang
Rabu, 3 September 2025 09:14 WIB
Worldcoin dan Ilusi Uang Digital Gratis
Senin, 5 Mei 2025 18:55 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler