mahasiswa PGSD Universitas muhammadiyah A.R fachruddin

Tanda Hubung dan Tanda Pisah: Memahami Peranannya dalam Bahasa Tulis

Rabu, 14 Mei 2025 10:38 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Pensiunan di Indonesia
Iklan

Tanda baca membantu menyusun dan memperjelas makna tulisan, memastikan pesan tersampaikan dengan jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.

Dalam dunia penulisan, tanda baca memainkan peran krusial dalam menyusun dan memperjelas makna sebuah teks. Salah satu elemen penting yang sering digunakan adalah tanda hubung (-) dan tanda pisah (—), yang masing-masing memiliki fungsi unik dalam menyusun kata dan kalimat. Artikel ini akan mengulas perbedaan serta aturan penggunaan kedua tanda tersebut, sehingga penulis dapat memanfaatkannya secara efektif untuk meningkatkan kejelasan komunikasi dalam tulisan mereka.
                

Tanda Hubung (-)

Tanda hubung tanda strip (-)  adalah tanda baca yang digunakan untuk menghubungkan dua kata atau memisahkan dua suku kata. Beberapa kaidah yang berkaitan dengan pengunaan tanda hubung (-) dalam penulisan dapat dijelaskan sebagai berikut.

Tanda hubung (-) dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh  pergantian baris. 
Misalnya: 
Di samping cara lama, diterapkan juga ca-ra baru... 
Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum- put laut. 
Kini ada cara yang baru untuk meng- ukur panas. 
Parut jenis ini memudahkan kita me- ngukur kelapa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tanda hubung (-) dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. 
Misalnya : 
Anak-anak bermain di halaman 
Kami sudah berulang-ulang mencobanya

Wajah gadis itu tampak kemerah-merahan 

Tanda Hubung (-) dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu  
Misalnya : 11-11-2013, P-a-n-i-t-i-a 

Tanda hubung (-) dapat dipakai untuk memperjelas hubung bagian kata atau 
ungkapan/ membandingkan  
Misalnya :  Ber-evolusi, Meng-ukur, Dua-puluh lima-ribuan (25 x 1.000) 
23⁄25 ( dua-puluh-tiga perdua-puluh-lima)

Bandingkan dengan Be-revolusi, Me-ngkur, Dua-puluh lima- ribuan (20 x 5.000) 
203 ⁄25 (dua-puluh-tiga perdua-puluh-lima)

Tanda hubung (-) digunakan untuk merangkaikan 
Se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital 
Misalnya : Se-Indonesia, Se-Jawa Barat 

Ke- dengan angka 
Misalnya: Peringkat Ke-2, Pada abad Ke-7

Angka dengan -An 
Misalnya: Tahun 1950-An 
Kata atau Imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital 
Misalnya: Hari-H, Sinar-X, Ber-KTP, Di-SK-kan 

Huruf dan angka  
Misalnya: D-3, S-1, S-2 

Kata ganti -Ku, -Mu, dan -Nya dengan singkatan berupa huruf kapital 
Misalnya: KTP-Mu, SIM-Nya, STNK-Ku 

Tanda hubung (-) digunakan untuk merangkai unsur Bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah atau bahasa asing. 
Misalnya :  
Di-sowan-i (bahasa jawa, ‗didatangi‘), Ber-pariban (bahasa batak, ‗bersaudara sepupu‘), Di-back up, Me-recall 

Tanda Pisah (—)

Tanda baca yang secara tampilan mirip dengan tanda hubung, tetapi lebih panjang dan memiliki fungsi yang berbeda‖. Menurut Dadang Sunendar, DKK (2016:47) menyatakan beberapa kaidah yang berkaitan dengan pengunaan tanda hubung (—) dalam penulisan dapat dijelaskan sebagai berikut 

Tanda pisah (—) dapat dipakai membatasi penyisipan kata atau kalimat 
yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat khusus (harapan masa 
akan datang)  di luar bangun kalimat 
Misalnya : 
a. Kemerdekaan bangsa itu — saya yakin akan tercapai bila — diperjuangkan          oleh bangsa itu sendiri.
b. Timnas Indonesia — mereka harapkan — akan menjadi Timnas berkelas              dunia.
c. Kehidupan politik — mereka yakin — akan semakin mengalami kekacauan            pada dua tahun mendatang. 

Tanda pisah (—) digunakan untuk menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat akan menjadi lebih tegas( menceritakan masa lampau/lalu). 
Misalanya : 
a. Rangkaian penemuan ini — evolusi, teori kenisbian, dan kini juga                          pembelahan  atom — telah konsepsi kita tentang alam semesta.                     b.
Para pendekar sakti — Sura b. Sableng, Pandan Seta, Jaran Penoreh —                 berusaha keras untuk menaklukkan musuh buyutannya. 

Tanda pisah (–) digunakan antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan atau diantara dua nama kota yang berarti ‗ke‘, atau ‗sampai‘. 
Misalnya : 
Tahun 2010 — 2013  
Tanggal 5 — 10 April 2013 
Jakarta — Bandung  


Kesimpulan

Tanda baca, khususnya tanda hubung (-) dan tanda pisah (—), memiliki peran penting dalam memperjelas struktur dan makna suatu tulisan. Penggunaan yang tepat dapat membantu pembaca memahami teks dengan lebih baik, menghindari ambiguitas, serta meningkatkan efektivitas komunikasi. Dengan memahami kaidah dan fungsi masing-masing tanda baca, penulis dapat menyusun kalimat yang lebih terstruktur dan informatif, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan jelas oleh pembaca.

Daftar Pustaka

  1. Alwi, Hasan, dkk. (2010). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
  2. Kridalaksana, Harimurti. (2008). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  3. Moeliono, Anton. (2017). Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  4. Sunendar, Dadang, dkk. (2016). Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
  5. Nuraeni, Enung. (2016). Dasar-Dasar Kebahasaan dan Sastra Indonesia. Bandung: CV Rizki Press.

Bagikan Artikel Ini
img-content
ICA TALISA

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler