Pentingnya Kehadiran Sahabat Perempuan di Lingkungan Patriarki: Novel Midah
Minggu, 25 Mei 2025 12:29 WIB
Menelusuri kesendirian yang dialami Midah dalam kehidupannya. Perannya terkukung yang bisa jadi karena kurangnya peran sahabat sesama perempuan
***
Novel Midah, Si Manis Bergigi Emas karya Pramoedya Ananta Toer menghadirkan gambaran tentang perjuangan seorang perempuan dalam masyarakat Batavia yang didominasi oleh nilai-nilai patriarkal dan tekanan sosial yang kuat. Salah satu sisi yang jarang dikaji dari karya ini adalah absennya tokoh sahabat perempuan dalam kehidupan Midah.
Meskipun Midah digambarkan sebagai figur perempuan yang kuat dan mandiri, ia tetap hidup dalam kesendirian emosional karena tidak memiliki hubungan dekat dengan perempuan lain. Hal ini menunjukkan bahwa dalam tatanan patriarkal, perempuan tidak hanya mengalami tekanan secara sistemik, tetapi juga mengalami isolasi secara emosional.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam tatanan patriarkal, perempuan tidak hanya mengalami tekanan secara sistemik, tetapi juga mengalami isolasi secara emosional. Tak terlihat adanya teman perempuan yang dapat menjadi tempat Midah berbagi. Ketiadaan relasi yang suportif antarperempuan mencerminkan betapa sistem patriarkal telah menjauhkan perempuan dari kemungkinan membangun solidaritas dan dukungan satu sama lain.
Kesunyian yang dialami Midah tidak hanya terjadi secara fisik, tetapi juga dirasakan dalam ranah emosional. Ia tak memiliki ruang untuk berbicara secara bebas tentang rasa kecewa, kesedihan, atau perjuangannya sebagai perempuan. Ketidakhadiran sahabat perempuan dalam novel ini dapat dibaca sebagai lambang dari tidak adanya ruang aman bagi perempuan untuk saling menopang secara emosional.
Absennya tokoh perempuan yang menjadi sahabat Midah bukan sekadar unsur cerita yang terlupakan, tetapi mencerminkan situasi nyata yang dihadapi perempuan dalam tatanan sosial patriarkal. Meski Midah tampil kuat, ia tetap berada dalam ruang yang sepi. Melalui hal ini, Pramoedya menyampaikan bahwa perjuangan perempuan mencakup bukan hanya pembebasan dari dominasi laki-laki, tetapi juga kebutuhan akan kedekatan emosional dengan sesama perempuan yang sering tidak terlihat.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Pentingnya Kehadiran Sahabat Perempuan di Lingkungan Patriarki: Novel Midah
Minggu, 25 Mei 2025 12:29 WIB
Penyajian Kaidah Budaya dalam Novel Kehilangan Mestika
Minggu, 25 Mei 2025 12:28 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler