Menyelisik Nilai Moral dalam Novel Student Hidjo Karya Mas Marco Kartodikromo

Selain membahas tentang kisah percintaan antara tokoh, novel ini juga memberikan nilai-nilai moral yang dapat dipetik untuk dijadikan contoh.

Mas Marco Kartodikromo adalah tokoh aktivis pergerakan Sarekat Islam (SI). Selain aktivis pergerakan, Mas Marco adalah seorang sastrawan. Novel Student Hidjo merupakan salah satu karya Mas Marco paling terkenal yang diterbitkan pada tahun 1819. Novel Student Hidjo dianggap sebagai bacaan liar karena novel ini merupakan bentuk perlawanan terhadap kolonialisme yang berkembang pada waktu itu.

Novel ini mengisahkan perjalanan seorang pemuda Hindia bernama Hidjo yang menempuh pendidikan di negara Belanda Novel yang masuk dalam deretan buku bacaan liar ini marak dicari untuk dikaji. Salah satu hal yang dapat dikaji adalah nilai moral di dalamnya. Berikut adalah beberapa nilai moral yang dapat pembaca temukan di dalam novel tersebut.

1. Percaya kepada Tuhan

Kepercayaan kepada Tuhan adalah sikap penuh keyakinan tanpa keraguan terhadap-Nya. Hal ini mencerminkan kedalaman iman seseorang kepada Sang Pencipta. Individu yang percaya kepada Tuhan akan selalu menyerahkan hidupnya dengan penuh ketenangan, meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah takdir Tuhan. Mereka percaya bahwa segala peristiwa, baik atau buruk, adalah yang terbaik. Selalu bersyukur dalam kebahagiaan maupun kesulitan juga merupakan bentuk kepercayaan kepada Tuhan.

Sedangkan dalam novel Student Hidjo, nilai moral yang mencerminkan kepercayaan kepada Tuhan adalah 1) Raden Potronojo (ayah Hidjo) meyakinkan istrinya bahwa hidup dan mati seseorang ditentukan oleh Tuhan. 2) Raden Potronojo (ayah Hidjo) berusaha meyakinkan istrinya untuk berserah kepada Tuhan prihal nasib Hidjo. 3) Kedua orang tua Raden Biroe berserah prihal jodoh Hidjo dan Raden Biroe. 4) Hidjo berpuasa untuk menemukan jalan keluar atas permasalahanya.

2. Melakukan Kewajiban kepada Tuhan

Sebagai umat beragama, manusia memiliki tanggung jawab untuk menjalankan ajaran dan perintah Tuhan serta menjauhi larangan-Nya dengan kesadaran penuh dan tanpa adanya paksaan. Dalam novel Student Hidjo, nilai moral yang tercermin dari pelaksanaan kewajiban kepada Tuhan antara lain adalah 1) Kedua orang tua Hidjo berbincang-bincang setelah berbuka puasa. 2) Raden Potronojo (ayah Hidjo) menyarankan istrinya selalu berdoa. 3) Hidjo berbuat baik kepada perempuan Belanda yang dia temui di kapal.

3. Bertanggung Jawab

Tanggung jawab berarti kesanggupan untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan secara baik. Rasa tanggung jawab muncul karena adanya nilai kebenaran yang diakui dan dihargai oleh masyarakat. Berikut ini adalah uraian dalam novel Student Hidjo mengenai nilai moral yang berkaitan dengan tanggung jawab.1) Raden Potronojo mengirim Hidjo ke Belanda untuk menjadi ingeniue. 2) Hidjo bertanggung jawab atas kesalahannya.

4. Saling Mengasihi

Mengasihi merupakan bentuk rasa sayang yang tulus dari hati seseorang. Sikap ini sangat berkaitan dengan kepedulian terhadap sesama. Pada hakikatnya, kasih adalah dorongan kuat yang membuat seseorang terdorong untuk melakukan tindakan yang membahagiakan orang lain. Nilai moral dalam novel Student Hidjo yang berkaitan dengan sikap saling mengasihi adalh saat Hidjo mengasihi Ibu dan tunangannya.

5. Tolong Menolong

Sikap tolong-menolong merupakan bentuk saling membantu untuk meringankan beban atau kesulitan yang dialami orang lain melalui tindakan nyata. Bantuan ini bisa berupa tenaga, waktu, maupun materi, dan diberikan dengan ketulusan hati tanpa adanya paksaan. Nilai moral terkait tolong-menolong dalam novel Student Hidjo tercermin saat Hidjo membantu Anna, seorang gadis Belanda.

6. Percaya Diri

Percaya diri adalah sikap yakin terhadap kemampuan diri sendiri serta bentuk penghargaan terhadap nilai diri. Keyakinan ini mencerminkan rasa percaya bahwa seseorang mampu menyelesaikan berbagai tugas dan meraih tujuan hidupnya. Berikut ini merupakan nilai moral yang berkaitan dengan sikap percaya diri pada novel Student Hidjo adalah saat Raden Potronojo (ayah Hidjo) percaya mampu membiayai sekolah dan biaya hidup Hidjo selama di Belanada.

7. Kebersamaan

Kebersamaan merupakan suatu ikatan yang tercipta karena adanya rasa kekeluargaan atau persaudaraan. Kebersamaan juga bisa dimaknai sebagai kondisi di mana setiap individu di dalamnya merasakan saling memiliki, saling membutuhkan, dan saling mendukung. Berikut ini adalah penjelasan mengenai nilai moral yang berkaitan dengan kebersamaan. 1) Kebersamaan keluarga Hidjo dan Biroe sebelum keberangkatan Hidjo ke Amsterdam. 2) Kebersamaan keluarga Regent Djarak dan keluarga Hidjo di tempat pemandian. 3) Prajogo dan Wardojo datang vergadering (Rapat Akbar) Serikat Islam.