Salah Asuhan: Mengurai Benang Kusut dalam Pendidikan Karakter

Jumat, 30 Mei 2025 19:08 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Salah Asuhan
Iklan

Seorang pemuda bernama Hanafi merupakan anak yatum yang ditinggalkan oleh ayahnya sejak kecil.

Salah Asuhan Karya Abdoel Moeis, menceritakan seorang laki-laki pribumi yaitu Hanafi. Sosok Hanafi merupakan anak yatim yang ditinggal oleh ayahnya sejak ia kecil. Hanafi juga merupakan  tokoh yang cerdas, karena kecerdasannya ia bisa melanjutkan pendidikannya di HBS (Hogere Burgerschool). HBS adalah sekolah elit pada waktu itu sehingga tidak semua orang bisa bersekolah disana. Hanafi pun akhirnya di titipkan ke keluarga belanda oleh ibunya.

Karena ia bersekolah dan hidup di kalangan bangsa Belanda, tingkah lakunya pun berubah menjadi kebelanda-belandaan. Ada kesamaan dengan karakter Hanafi dalam teori Freud yang membahas tentang kepribadian manusia yang tersusun dari tiga sistem pokok yaitu Id, Ego, dan Super Ego. Selama ia dikelilingi oleh bangsa Belanda, ia pun berani mendekati perempuan Belanda yang bernama Corrie. Semenjak kedekatannya antara Hanafi dan Corrie, tokoh Hanafi mengungkapkan perasaannya kepada Corrie tetapi hubungan mereka tidak direstui oleh ayah Corrie.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alasan tidak direstui bahwa ayahnya Corrie tidak ingin anaknya seperti massa lalu ayahnya yang pernah dikucilkan oleh orang-orang sekitarnya. Akhirnya Corrie pun memutuskan untuk menjauhi Hanafi dan pergi ke Betawi. Hanafi yang mendengar bahwa Corrie pergi ke Betawi itupun memilih mengiyakan perjodohan dari ibunya. Ia di jodohkan dengan Rapiah, keponakan ibunya Hanafi alias anak dari pamannya.

Meskipun Hanafi menerima perjodohan tetapi hatinya masih ingin memiliki dan menikahi Corrie.  Dua tahun lamanya pernikahan Hanafi dengann Rapiah ia memiliki seorang putra yang  bernama Syafii. Hingga pada suatu kejadian dimana Hanafi jatuh sakit akibat digigit anjing, ia pun dilarikan kerumah sakit di Betawi.


Selama berobat di Betawi, Hanafi berpapasan dengan Corrie yang makin cantik. walaupun Hanafi sudah mempunyai anak dan istri, tetapi hati Hanafi masih menginginkan Corrie. Hanafi pun tidak basa basi lagi untuk mengajak Corrie menikah. Pernikahan Hanafi dan Corrie pun mendapat banyak masalah dari lingkungan pribumi dan bangsa Belanda.

Pada waktu itu, pribumi yang menikah dengan bangsa asing dianggap berkhianat. Hingga suatu hari Corrie dinyatakan meninggal di semarang, Hanafi yang melihat Corrie meninggal itupun makin sedih dan terpukul atas kematian Corrie.

Kemudian Hanafi pun kembali ke Solo, tempat istri dan anaknya tinggal. Hanafi pulang ingin mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada Rapiah dan anaknya Syafii, tetapi setiba ia dirumah istri dan anaknya sudah pergi dari rumah. Hanafi pun putus asa atas kepergian Corrie dan kehilangan istri juga anaknya. Hanafi tidak berfikir panjang pada akhirnya pun ia meminum pil yang mengakibat ia meninggal dunia.

Bagikan Artikel Ini
img-content

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler