Gemar berbagi melalui ragam teks fiksi dan nonfiksi.
Akira Otani, Novelis Jepang Pertama yang Meraih British CWA
Jumat, 4 Juli 2025 18:47 WIB
Akira Otani mencetak sejarah sebagai penulis Jepang pertama yang meraih British Crime Writing Award lewat kisah cinta tak terduga dunia Yakuza.
***
Crime Writers’ Association (CWA)—asosiasi penulis kriminal Inggris Pada 3 Juli 2025, di kota London,—mengumumkan kemenangan bersejarah yang tak akan terlupakan bagi dunia sastra Jepang. Akira Otani, penulis kelahiran Tokyo, berhasil memenangkan Dagger Award untuk kategori novel kriminal terjemahan terbaik, menjadikannya orang Jepang pertama yang meraih penghargaan bergengsi tersebut.
Melansir dari japantoday.com, novel yang memenangkan penghargaan adalah The Night of Baba Yaga, sebuah thriller queer dengan latar belakang dunia Yakuza di Jepang pada dekade 1970-an. Cerita ini mengisahkan bond yang tak terduga antara Yoriko Shindo, seorang petarung campuran berdarah campuran yang keras, dan Shoko, putri bos Yakuza, yang bersalin peran menjadi bodyguard. Dalam perkembangan kisah, mereka menghadapi sikap jahat pria-pria di sekitarnya, namun terus memperdalam hubungan mereka.
Para juri Dagger Awards memuji novel ini sebagai karya yang “bersinar dengan orisinalitas dan menyuguhkan kisah cinta yang luar biasa, meskipun aneh.” Mereka bahkan membandingkannya dengan gaya manga, yang memberikan nuansa visual dan emosional pada representasi dunia Yakuza yang brutal sekaligus manusiawi.
Dalam kategori terjemahan, Otani bersaing dengan lima novel lainnya, termasuk Butter karya Asako Yuzuki, juga dari Jepang, yang sebelumnya meraih Debut Fiction Award di British Book Awards 2025. Otani berhasil “mengungguli” (pipped) Yuzuki untuk meraih penghargaan tersebut.
Perjalanan Karier Akira Otani
Lahir di Tokyo tahun 1981 dan sempat menghabiskan masa kecil di pedesaan sekitarnya, Otani memulai karier profesional sebagai penulis naskah video game sebelum beralih ke dunia sastra . Debut novelnya hadir pada 2018 dengan Nobody Said We’re Perfect, sebuah kumpulan cerita pendek yang mengeksplorasi relasi antar perempuan.
The Night of Baba Yaga pertama kali terbit di Jepang pada 2020 melalui penerbit Kawade Shobo Shinsha, dan terjemahan bahasa Inggrisnya oleh Sam Bett dirilis pada Juli 2024 di Amerika Serikat, lalu September 2024 di Inggris. Novel ini bukan hanya meraih penghargaan. Lebih dari 38.000 eksemplar telah terjual di Jepang, dan akan diterbitkan di Jerman, Italia, dan Brasil.
Dalam pidatonya di London, Otani mengungkapkan rasa syukur sekaligus keterkejutannya: “Saya sama sekali tidak menduga ini terjadi, dan rasanya seperti tidak nyata” . Ia juga membagikan kisahnya tentang kakeknya yang gemar membaca novel misteri asing, dan ia berharap dapat memberi tahu beliau tentang kemenangan ini. Nada karakter perempuan yang tak biasa dan nilai ambiguitas menjadi ciri khas Otani, yang menurutnya lebih mewakili kenyataan ketimbang stereotip gender.
“Saya bukan penulis misteri. Saya menulis berbagai jenis karya. Ambiguitaslah yang mendefinisikan saya sebagai penulis,” ujar Otani dalam sebuah wawancara.
Gelombang Besar Sastra Jepang di Kancah Global
Kemenangan Otani bukan muncul dalam ruang hampa. Ia adalah bagian dari ledakan ketertarikan global terhadap sastra Jepang terjemahan. Data Nielsen BookScan menunjukkan, bahwa pada 2022, sastra Jepang menyumbang sekitar 25 % dari total penjualan fiksi terjemahan di Inggris.
Kemudian, pada awal 2024, The Guardian melaporkan bahwa 43 % dari 40 novel terjemahan terlaris di Inggris ditulis oleh penulis Jepang. Selain Otani, nama-nama besar seperti Banana Yoshimoto, Haruki Murakami, juga penulis kontemporer seperti Sayaka Murata (Convenience Store Woman), Mieko Kawakami (Breasts and Eggs), dan Toshikazu Kawaguchi (Before the Coffee Gets Cold) turut mengukir prestasi di pasar sastra global.
Dalam ranah kriminal, karya-karya penulis seperti Asako Yuzuki (Butter) dan novel kriminal klasik seperti Seicho Matsumoto (Tokyo Express) kini semakin mendapat perhatian di Inggris.
Pengakuan genre kriminal Jepang. Dalam kaitan ini, Otani membuka jalan bagi penulis kriminal Jepang untuk lebih dihargai dunia internasional, melewati batas budaya. Selain itu, pentingnya terjemahan yang autentik. Sam Bett dipuji, karena menjaga nuansa “ke-Jepangan” seperti nama tempat dan bahkan “sachet kopi kalengan”, hal-hal kecil yang terasa sangat lokal.
Perempuan dan ambiguitas. Otani menolak narasi sederhana serta tetap menyoroti kisah perempuan yang kompleks. Sebuah inovasi di dunia fiksi kriminal. Disamping itu, ada pula efek domino internasional. Apa maknanya? Setelah penerbitan di AS dan Inggris, novel ini kini menyasar pasar Jerman, Italia, dan Brasil—sebuah strategi distribusi global.
Kemenangan Akira Otani sebagai peraih Dagger Award (Crime Fiction in Translation) 2025 bukan sekadar prestasi individu, melainkan tonggak penting bagi sastra Jepang di mata dunia. Melalui The Night of Baba Yaga, ia berhasil memadukan genre kriminal, kisah queer, dan kritik sosial dalam narasi yang kuat dan otentik.
Lebih luas lagi, ini adalah sinyal bahwa dunia literasi global semakin menghargai keragaman sudut pandang, terutama yang berasal dari Asia. Keberhasilan ini membuka jalan bagi kreasi fiksi Jepang lain, dari kriminal hingga slice-of-life, untuk benar-benar diakui dan dinikmati pembaca global.
Dengan sukses ini, Otani menyiratkan harapan bahwa ke depan akan ada lebih banyak judul Jepang yang tak sekadar diterjemahkan. Akan tetapi, juga dimaknai secara global—mungkin dengan pesan universal tentang kemanusiaan, kekerasan, atau cinta yang tak terduga antar dua wanita di dunia Yakuza. Siapa tahu, mungkin hadiah Nobel Sastra berikutnya akan dimulai dari Dagger Award.
Keberhasilan Akira Otani tidak hanya memantapkan namanya dalam sejarah sastra kriminal, tetapi juga mempertegas posisi sastra Jepang, wabilkhusus sastra terjemahan, pada peta sastra dunia. Ini saatnya dunia membaca lebih dalam dan lebih luas dari sudut timur, karena cerita yang mereka bawa kini semakin tak bisa diabaikan. ***

Penulis Indonesiana
7 Pengikut

Tulisan Tangan Punah di Era Generasi Z
11 jam laluArtikel Terpopuler