Pengamat/praktisi pendidikan nasional dan sosial, Konsultan dan Narasumber pendidikan independen. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di media cetak sejak 1989-2019. Sekadar menjaga kesehatan jiwa (otak dan hati) serta raga, lanjut menulis di media online ini.
Liga Sentra Indonesia MengIndonesia Sejak 2022
Jumat, 11 Juli 2025 18:42 WIB
Liga Sentra Indonesia di bawah Kemenpora RI, merakyat dan demokratis.
Seperti wadah kompetisi sepak bola yang digagas swasta lainnya, setelah saya amati selama empat tahun, kehadiran Kompetisi Liga Sentra Indonesia (LSI) yang digagas dan dipimpin oleh H. Sugianto, sudah sejajar dengan kompetisi swasta lainnya. Sugianto adalah seorang praktisi sepak bola yang cukup di kenal masyarakat, khususnya di DKI Jakarta. Ia kini sudah dikenal di seluruh regional dan provinsi yang sudah menggelar LSI.
LSI di bawah Kemenpora
Di tengah ketidakpedulian PSSI terhadap kompetisi sepak bola akar rumput, bila kompetisi-kompetisi yang digagas dan dijalankan oleh pihak swasta tetap menginduk ke PSSI Pusat, Asprov, Askab/Askot, kompetisi LSI ternyata menginduk langsung ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia (RI). Kendati begitu, dalam pelaksanaan kompetisi, LSI mulai dari tingkat regional (kota/kabupaten)/provinsi, tetap mengantongi izin/rekomendasi dari PSSI.
Perjalanan LSI Sesuai penjelasan H.Sugianto, di sela-sela pelaksanaan gelaran LSI Seri Nasional ke-6 di Lapangan Inspire, Lembang Bandung, Selasa (8/7/2025), LSI diselenggarakan untuk pemain usia muda. Kompetisi ini digulirkan sebagai upaya pembinaan sepak bola usia dini dan muda di Indonesia, dengan tujuan untuk menjaring dan mengembangkan potensi pemain muda.
Karenannya, sejak pertama digulirkan Januari 2022, Liga Sentra Indonesia telah menjadi ajang yang penting bagi perkembangan sepak bola usia muda di Indonesia. Sebagai kompetisi musim pertama, LSI baru diputar di 14 kabupaten/kota, 7 provinsi.
Namun, hasil putaran regional sudah dapat membuat LSI digelar di tingkat nasional. Jadilah LSI Seri Nasional ke-1 diselenggarakan di Malang, Jawa Timur, dan sukses.
Dalam musim kedua 2023, ternyata untuk tingkat regionalnya, LSI sudah digelar di 35 daerah kabupaten dan kota pada 28 provinsi. Dan, untuk LSI Seri Nasional ke-2 dihelat di Cirebon, pun sukses.
Pada musim LSI ketiga 2024, lain cerita. Pasalnya, di tahun 2024, LSI Seri Nasional digelar 2 kali, yaitu LSI Seri Nasiona ke-3 diputar di Cijantung, Jakarta, Februari 2024 dengan peserta hasil kompetisi LSI di 10 regional dari 7 provinsi.
Sementara, LSI Seri Nasional ke-4 digelar di Halim, Jakarta, Juli/Agustus 2024 dengan peserta hasil kompetisi LSI di 20 regional dan 14 provinsi.
Tahun 2025, LSI Seri Nasional juga kembali digelar 2 kali. LSI Seri Nasional ke-5 dihelat di Cimahi, Jawa Barat, Februari 2025, pesertanya hasil putaran 15 regional, 8 provinsi.
Kemudian LSI Seri Nasional ke-6 di gelar Juni-Juli 2025 di Lembang, Bandung, hasil dari 14 putaran regional dan 10 provinsi.
Data-data tentang putaran regional/provinsi dan putaran seri nasional ke-1 hingga ke-6, ada lengkap di manajemen LSI Pusat.
Putaran regional dan nasional
Di tahun 2025 ini, kompetisi LSI akan dilanjutkan dengan putaran regional seluruh Indonesia, kick offnya awal Agustus hingga Desember 2025. Namun, jumlah pasti berapa regional dan provinsi masih dalam proses registrasi tim di setiap wilayahnya.
Untuk LSI Seri Nasional ke-7, sebagai hasil dari seri regional Agustus-Desember 2025, akan diputar sekitar Februari 2026. Tempatnya masih dalam proses oleh manajemen LSI Pusat.
Pemain irisan
Mengamati selama 4 tahun perjalanan LSI, saya melihat, Direktur Kompetisi LSI, H. Sugianto, ternyata sangat merakyat dan demokratis. Setiap tim peserta kompetisi LSI, baik tim mau pun pemainnya boleh tidak terbatas mengikuti jenis kompetisi dan pemainnya boleh membela tim di kompetisi yang digelar oleh operator swasta lain, asal tidak berbenturan waktu. .
Artinya, dapat dipastikan, ada tim peserta kompetisi LSI, yang pemainnya tidak hanya bermain di LSI. Ini justru semakin memperkaya pengalaman dan jam terbang pemain. Dan, di sinilah manajemen tim dapat mengatur dirinya dan para pemainnya, namun semuanya tetap berjalan sesuai program latihan dan kompetisi dengan benar dan baik.
Sukses LSI, tetap diberikan keberkahan dan kesehatan untuk Direktur Kompetisi H. Sugianto. Sebab, jangankan mengurus kompetisi hingga tingkat nasional. Untuk tingkat regional saja sudah pasti berkorban waktu, tenaga, dan uang. Karena kompetisi sepak bola akar rumput yang benar dan baik, entah sampai kapan akan dilirik dan diurus oleh PSSI.
Pemandu bakat
Lebih dari itu, dengan segala pengorbanan H. Sugianto, namun H. Sugianto belum pernah sekali pun memberitakan baik di media massa, cetak dan online, serta media sosial, mengaku-aku ada pemain yang direkrut ke Timnas, jebolan dari LSI. Padahal ada pemain jebolan kompetisi LSI yang masuk Timnas.
Terlebih, sejak musim pertama, Tim Pemandu Bakat LSI adalah Haryanto Tommy Prasetyo, mantan pemain Timnas yang kini menjadi tim pelatih Timnas U-17 menuju Piala Dunia.
Sebab kesibukan Tommy, bangku pemandu bakat di LSI juga diduduki oleh kakaknya bila Tommy berhalangan, yaitu, Indriyanto Nugroho yang prestasi di timnas dan sepak bola nasional sangat mentereng.
Terus berkiprah untuk sepak bola akar rumput Indonesia dengan ciri khasnya LSI. Selalu sukses. Aamiin YRA.
Drs. Supartono, M.Pd. Pengamat sepak bola nasional
Pengamat pendidikan nasional
Depok, 11 Juli 2025

Menulis, menjaga kesehatan jiwa (otak dan hati) serta raga.
0 Pengikut

Mencari Semar, Sudut Pandang, dan Refleksi
Selasa, 19 Agustus 2025 15:16 WIB
Presiden Efisiensi, Menterinya Hamburkan Uang Miliaran untuk Piala Presiden
Senin, 14 Juli 2025 20:15 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler