Pengamat/praktisi pendidikan nasional dan sosial, Konsultan dan Narasumber pendidikan independen. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di media cetak sejak 1989-2019. Sekadar menjaga kesehatan jiwa (otak dan hati) serta raga, lanjut menulis di media online ini.
Presiden Efisiensi, Menterinya Hamburkan Uang Miliaran untuk Piala Presiden
Senin, 14 Juli 2025 20:15 WIB
Sepak bola akar rumput yang sewajibnya menjadi urusan utama PSSI, kompetiisnya malah diselenggarakan oleh operator liga swasta.
Rp 11, 8 Miliar Hadiah Piala Presiden, Berapa Miliar Biaya Penyelenggaraannya? Apa Manfaatnya untuk Sepak Bola Indonesia, Pak Erick? Apa manfaat bagi sepak bola akar rumput sampai timnas Indonesia? Apa hubungannya dengan Program Efisiensi Presiden?
(Supartono JW.13072025)
Sepak bola akar rumput?
Sepak bola akar rumput yang sewajibnya menjadi urusan utama PSSI, sebagai pondasi cikal-bakal terbentuknya timnas Indonesia semua kelompok umur, tetapi sistem kompetisinya, untuk pondasi yang benar, malah diselenggarakan oleh operator liga swasta.
Gratis biaya dari PSSI, orangtua pesepak bola akar rumput justru yang merogoh kocek sendiri agar wadah sepak bola (SSB dll) yang diikuti dapat ikut berkiprah dalam kompetisi operator swasta, yang untuk pendaftaran timnya dan iuran tandingnya pun, menguras kantong orangtua siswa dan manajemen SSB dll.
Enak sekali, PSSI hanya menggelar Elite Pro Academi (EPA) yang sifatnya wajib bagi Klub Liga 1, bentuknya juga sekadar turnamen, bukan kompetisi. Tetapi hingga detik ini, masih lebih banyaj Klub Liga 1 yang pemainnya hanya mencomot dari SSB dll yang sudah berdarah-darah membiayai pemain. Mereka pun memantau pemain dari hasil kompetisi/liga swasta.
Mirisnya, ada Klub Liga 1 yang tinggal duduk manis, nama Klubnya ikut kompetisi EPA, tetapi pemain bisa satu gerbong dari tim SSB dll. Sudah begitu, dapat uang kontrak, karena tim SSB dll, memakai nama Klub Liga 1 untuk ikut EPA. Ada yang caranya sembunyi-sembunyi. Ada yang terang-terangan sampai dipublikasikan di media dan media sosial. Sehatkah? Benarkah?
Setali tiga uang, PSSI juga terus menggelar Piala Soeratin berjenjang mulai dari tingkat Askot/Askab, lanjut Provinsi dan nasional. Bentuknya juga hanya turnamen. Lebih memprihatinkan, meski Piala Soeratin sudah memakai sistem SIAP, pemain Piala Soeratin setiap tim pun, diisi oleh anak-anak seribu bendera (cabutan, comotan, dan gratisan).
Apa yang ada dipikiran?
Melihat fakta-fakta tersebut, uang miliaran dihamburkan untuk Piala Presiden yang tidak sesuai tujuan awal Piala Presiden, pertanyaannya, maaf, sebenarnya apa yang ada dalam kepala (pikiran) Erick Thohir, sangat niat menggelar Piala Presiden 2025 dengan versinya, menghamburkan uang puluhan miliar hanya untuk membiayai dan memberi hadiah enam tim peserta Piala Presiden yang kriteria hanya jelas untuk Persib Bandung, Dewa United, dan Arema FC.
Sementara tiga tim lainnya apa kriterianya? ISL All-Star, di mana letak Star para pemain itu hingga terpilih masuk tim. Bermain tiga laga. Di fase Grup dibantai Oxford Utd, imbang vs Arema FC, dan kembali diteluk Dewa United.
Mana Persib Bandung. Kalah sama Thai Port, hanya imbang vs Dewa United. Mana Arema FC. Hanya imbang vs ISL All-Star dan digebug Oxford Utd?
Lihat, tanpa kriteria ketat, datang ke Piala Presiden hanya sebagai peringkat 13 di klasemen EFL Championship Inggris 2025. Malah masuk final. Lihat, Thai Port hanya peringkat kelima di Liga Thailand 2025, malah masuk final.
Sistem turnamen, main-main
Lihat juga, sistem turnamen Piala Presiden 2025. Enam tim dibagi dua grup. Tetapi masing-masing peringkat kedua grup langsung berebut juara 3 dan 4. Sementara peringkat satu masing-masing grup langsung perebutan juara 1 dan 2. Sedihnya, bagi yang tahu, Oxford Utd di baliknya ada siapa, malah tidak juara. Dipermalukan Thai Port. Lebih dari itu, ini turnamen model apa? Apa ada peri keadialan dengan sistem itu?
Ya, kalau turnamen main-main, ya seenak hatinya yang punya gawean saja. Lalu, mengapa sponsor (cukong) mau membiayai Piala Presiden yang hanya digelar beberapa hari dan peserta hanya enam tim.
Presiden keliling dunia
Lebih miris, nama Pialanya, Piala Presiden, tetapi Presiden Indonesia malah di saat Piala Pesiden digelar, lagi jalan-jalan ke manca negara, tugas negara. Jadi, ini Piala Presiden, bukan?
Bahkan, hingga artikel ini saya tulis, masih banyak media yang menulis, Piala Presiden sebagai turnamen pramusim. Maaf, media yang menulis Piala Presiden sebagai turnamen pramusim, itu dapat berita dari mana? Siapa yang pramusim? Klub Liga 1 yang ikut hanya tiga tim? Peserta Liga 1 ada berapa?
Erick sok-sok an pakai kriteria ketat untuk Piala Presiden. Lihat tim Indonesia ISL All-Star, apa benar-benar diisi pemain All-Star. Jawabnya, tidak. Lihat! Siapa itu Oxford Utd? Siapa Thai Port?
Oxford Utd hanya duduk di peringkat ke-13 klasemen EFL Championship Inggris 2025. Lalu Thai Port hanya nangkring di posisi kelima Liga 1 Thailand.
Luar biasa, puluhan miliar dihamburkan di saat dan di waktu yang sangat tidak tepat bila disignifikan kan dengan kondisi sepak bola nasional.
Namun, sepertinya sangat tepat untuk kepentingan dan keuntungan siapa? Terus, siapa yang peduli?
Kasihan Presiden, omon-omon buat program efisiensi, menterinya malah menghamburkan uang miliaran untuk Piala Presiden. Kira-kira, itu uang siapa? KPK di mana, ini?

Menulis, menjaga kesehatan jiwa (otak dan hati) serta raga.
0 Pengikut

Mencari Semar, Sudut Pandang, dan Refleksi
Selasa, 19 Agustus 2025 15:16 WIB
Presiden Efisiensi, Menterinya Hamburkan Uang Miliaran untuk Piala Presiden
Senin, 14 Juli 2025 20:15 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler