Pengaruh Besar Dinasti Politik Shinawatra di Thailand
Rabu, 30 Juli 2025 08:18 WIB
Militer Thailand menggulingkan Thaksin melalui kudeta tanpa pertumpahan darah saat ia sedang berada di New York.
Thailand, negeri dengan sejarah panjang monarki dan kudeta militer, memiliki satu nama keluarga yang mendominasi politik modernnya: Shinawatra. Dinasti ini menjadi simbol politik populis yang mencetak kemenangan demi kemenangan di kotak suara, namun berkali-kali berhadapan dengan intervensi elite militer dan elit konservatif Bangkok.
Thaksin Shinawatra dan Gelombang Politik Populis
Thaksin Shinawatra, lahir pada 1949 di Chiang Mai, datang dari keluarga Tionghoa-Thailand yang memiliki usaha dagang lokal. Sebelum terjun ke politik, Thaksin adalah perwira polisi berpangkat letnan kolonel yang bertransformasi menjadi taipan telekomunikasi. Pada tahun 2001, Thaksin mendirikan partai Thai Rak Thai (TRT) yang berarti “Orang Thailand Cinta Thailand”.
Ia menawarkan kebijakan populis yang sangat berbeda dari elite Bangkok: kredit mikro untuk desa, perawatan kesehatan murah, program penghapusan utang petani, hingga penanggulangan kemiskinan di daerah utara dan timur laut Thailand. Kebijakan ini membuatnya mendapat dukungan besar dari rakyat miskin pedesaan — basis suara yang jarang diperhatikan oleh politisi lama.
Dalam Pemilu 2001 dan 2005, Thaksin mencetak kemenangan telak. Namun, gaya pemerintahannya yang dianggap semakin otoriter, sensor media, serta tuduhan korupsi membuatnya menjadi sasaran elite konservatif.
Kudeta 2006 Permulaan Kejatuhan
Pada September 2006, militer Thailand menggulingkan Thaksin melalui kudeta tanpa pertumpahan darah saat ia sedang berada di New York. Alasan kudeta adalah dugaan korupsi dan ancaman terhadap monarki. Pasca kudeta, Thai Rak Thai dibubarkan, Thaksin hidup di pengasingan di Dubai, dan harta keluarganya dibekukan sebagian oleh pemerintah militer.
Akan tetapi, mesin politik Thaksin tidak pernah benar-benar mati. Partai penggantinya, People’s Power Party, kemudian Pheu Thai Party, tetap berhasil memenangi pemilu berikutnya berkat loyalitas rakyat pedesaan.
Sensasi Yingluck Shinawatra
Pada 2011, Yingluck Shinawatra, adik Thaksin yang berlatar belakang bisnis, masuk ke politik. Dengan citra bersih dan slogan Thaksin Thinks, Yingluck Acts, ia menarik simpati rakyat. Yingluck terpilih sebagai Perdana Menteri perempuan pertama di Thailand, melanjutkan kebijakan populis sang kakak.
Namun, oposisi menuduhnya sekadar “boneka Thaksin” dan kebijakan subsidi berasnya memicu skandal korupsi. Demonstrasi besar-besaran meletus, dan pada Mei 2014, Yingluck juga dijatuhkan oleh kudeta militer yang dipimpin Jenderal Prayuth Chan-o-cha.

Penulis Indonesiana
80 Pengikut

Strategi Pertumbuhan Konglomerat
Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking
Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler