Berani Bicara Anti Bullying Bersama Siswa SD Negeri Hargotirto

Jumat, 29 Agustus 2025 16:19 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Sosialisasi Anti Bullying di SD N Hargotirto
Iklan

Sosialisasi anti-bullying di SD N Hargotirto hadirkan semangat anak-anak untuk berani bicara, belajar menghargai, dan menolak perundungan.

***

Pagi itu, suasana di SD N Hargotirto terasa begitu semarak. Bukan hanya karena suasana awal tahun ajaran baru yang sedang sibuk dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk siswa kelas 1, tetapi juga karena bertepatan dengan perayaan Hari Anak Nasional 2025. Di tengah hiruk pikuk kegiatan sekolah, kelompok KKN kami hadir membawa sebuah program kerja yang sederhana tapi kami yakini merupakan suatu hal yang penting, sosialisasi anti-bullying.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Memang, topik bullying bukanlah hal baru. Tema ini sudah berkali-kali digaungkan dalam berbagai kesempatan. Namun, justru karena sering muncul, sekarang  ia sering dianggap biasa saja. Padahal, isu bullying tetaplah sesuatu yang relevan, terutama di lingkungan sekolah dasar, tempat anak-anak sedang belajar berinteraksi dan membentuk karakter. Dan jauh sebelum hari itu, kami sudah terlebih dahulu mengajukan rencana kegiatan ini kepada pihak sekolah. Respons yang kami terima begitu hangat. Kepala sekolah dan para guru menyambut rencana  kami dengan baik.

Bagi kami, ada sesuatu yang spesial di SD N Hargotirto. Sejak awal kedatangan kami, pihak sekolah menunjukkan keterbukaan dan keramahan yang luar biasa. Para guru dan staf menyambut kehadiran kami sebagai mahasiswa KKN dengan begitu hangat, seolah kami sudah menjadi bagian dari keluarga sekolah ini. Pun juga para siswanya. Meski awalnya ada rasa canggung, terlihat dari beberapa anak yang malu-malu, lebih banyak diam, bahkan ada yang hanya tersenyum kaku ketika kami mencoba berkenalan. Namun, perlahan jarak itu menghilang. Seiring waktu, kami bisa saling berangkulan, bercanda, dan belajar bersama.

Kegiatan sosialisasi anti-bullying pada hari itu dimulai sekitar pukul setengah sepuluh pagi. Seluruh siswa, yang berjumlah sekitar kurang lebih delapan puluhan orang, sudah berkumpul di ruang kelas 5 untuk mengikuti sosialisasi anti bullying. Wajah-wajah ceria dari para siswa memenuhi ruangan. Meski mereka baru saja mengikuti kegiatan lain dalam rangka Hari Anak Nasional, semangat mereka sama sekali tidak surut. Justru tampak semakin antusias ketika kami memulai acara dengan sapaan interaktif.

Kami sengaja membuka kegiatan dengan cara yang ringan agar suasana mencair. Anak-anak diajak menjawab pertanyaan sederhana, mengangkat tangan, dan bersuara lantang. Dari situ, perlahan mereka mulai berani. Topik bullying kami jelaskan dengan bahasa yang sederhana seperti apa itu bullying, bentuk-bentuknya, dan mengapa kita harus menghindarinya. Harapannya, kami tidak ingin anak-anak hanya mendengar definisi yang kaku, melainkan benar-benar memahami bahwa bullying bisa menyakiti hati teman, bahkan meski hanya berupa ejekan kecil.

Sosialisasi Anti Bullying di SD N Hargotirto

Yang membuat kegiatan ini terasa hidup adalah keterlibatan para siswa. Mereka bukan sekadar pendengar pasif. Begitu kami melempar pertanyaan, tangan-tangan kecil segera melambai. Mereka berlomba-lomba untuk menjawab. Dan menariknya, dari setiap jawaban yang terlontar, terlihat bahwa sebagian besar dari mereka sudah punya pemahaman dasar tentang apa itu bullying. Antusiasme merekapun tidak berhenti sampai di situ. Saat kami memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman, beberapa siswa dengan berani menceritakan kisah mereka. Ada yang mengaku pernah diejek karena tubuhnya kurus, ada yang karena gendut, ada pula yang bercerita bahwa ia pernah ikut-ikutan menertawakan temannya. Tentu kami tidak ingin suasana menjadi terlalu tegang, sehingga setiap cerita selalu kami tanggapi dengan apresiasi, sembari menekankan bahwa pengakuan itu adalah langkah penting untuk belajar memperbaiki diri.

Kami menyiapkan hadiah kecil sebagai reward bagi mereka yang berani berbicara di depan. Rupanya cara ini ampuh sekali. Anak-anak semakin bersemangat. Mereka berani mengangkat tangan, maju ke depan, menjawab pertanyaan, bahkan mengungkapkan uneg-uneg tentang pengalaman mereka terkait bullying. Suasana aula yang awalnya dipenuhi canda tawa pada saat itu kemudian berubah menjadi ruang pembelajaran yang penuh kejujuran. Ada kebanggaan tersendiri melihat mereka tidak lagi malu-malu untuk bersuara.

Kegiatan berakhir sekitar pukul sebelas siang. Meski waktunya terasa amat singkat, kami merasa momen itu begitu berharga. Bukan hanya karena anak-anak belajar memahami arti bullying, tetapi juga karena mereka belajar untuk berani berbicara. Sesuatu yang mungkin terlihat sederhana, namun terkadang tidak kami sadari bahwa hal itu sangat penting bagi perkembangan mereka.

Bagi kami sendiri, pengalaman ini memberikan pelajaran yang mendalam. Ternyata, berbicara tentang isu serius seperti bullying kepada anak-anak membutuhkan pendekatan yang menyenangkan dan dekat dengan kehidupan mereka. Tidak cukup dengan teori, tapi harus ada ruang bermain, bercanda, dan penghargaan atas setiap usaha mereka untuk berpartisipasi.

Di luar itu semua, sebagaimana yang sudah kami sampaikan di awal, ada satu hal yang membuat kegiatan ini bertambah Istimewa, yaitu sambutan dari SD N Hargotirto yang begitu hangat. Sekolah ini bukan hanya sekadar tempat kami menjalankan program kerja KKN, tetapi juga rumah sementara yang membuat kami merasa diterima. Dari para guru hingga siswa, semua menunjukkan bahwa kebersamaan dan kepedulian adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang nyaman.

Sosialisasi anti-bullying ini memang hanya satu dari sekian banyak kegiatan yang dilaksanakan pada Hari Anak Nasional 2025 di SDN Hargotirto. Namun bagi kami, kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam. Kami belajar bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Mengajak anak-anak berbicara tentang bullying mungkin terdengar sederhana, tapi dari sanalah mereka belajar untuk lebih peka, berani menyuarakan kebenaran, dan menghargai orang lain. Karena setiap anak berhak tumbuh dalam suasana yang aman, penuh kasih, dan saling menghargai. Dan siapa tahu, dari kelas yang sederhana di SD N Hargotirto itu, akan lahir generasi yang lebih berani, lebih peduli, dan lebih manusiawi.

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
crito tirto

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler