x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Manuskrip Rahasia Newton

Lewat penelusuran atas naskah-naskah Newton yang sebelumnya tidak diterbitkan, Sarah Dry menyingkapkan ketekunan Newton dalam mempelajari kimia dan teologi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setiap orang yang pernah belajar fisika niscaya mengetahui nama Isaac Newton, yang mashur dengan hukum geraknya. Begitupun, sejauh mana kita mengenal ilmuwan abad ke-17 ini?

Tatkala Newton wafat pada tahun 1727, ia meninggalkan harta karun berupa manuskrip yang belum pernah dibaca oleh orang lain. Ditaksir, naskah ini meliputi 10 juta kata atau kira-kira 150 judul novel dengan tebal standar. Bagi para sarjana yang hidup di masa kemudian, warisan ini sungguh menggiurkan. Mereka berharap akan menemukan sesuatu yang luar biasa dalam naskah-naskah privat Newton ini.

Sayangnya, menemukan emas di dalam manuskrip Newton ini bukan perkara mudah. Materinya sukar dipahami, sebab tidak terkait dengan naskah yang pernah dipublikasikan Newton. Ia menulis banyak manuskrip tentang kimia dan teologi—sisi lain Newton yang belum terungkap secara utuh. Para sarjana yang membaca manuskrip itu bertanya-tanya: bagaimana menghubungkan fisika dan kimia, yang berada di ranah ilmiah, dan teologi yang berada di wilayah berbeda?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Upaya pertama untuk memahami manuskrip ini dimulai tak lama setelah Newton wafat. Kerabatnya mengajak sarjana dari Royal Society (Akademi Ilmu Pengetahuan Inggris) untuk membaca naskah itu. Berdasarkan pembacaan sekilas, sarjana ini memberi saran: “Naskah ini tidak layak untuk dicetak.” Ia khawatir, tulisan-tulisan privat ini akan mengubah citra Newton sebagai ilmuwan terkemuka di mata publik. Naskah-naskah ini kemudian disimpan oleh keluarga.

Mengapa sarjana itu khawatir? Newton rupanya mempelajari kimia dan agama. Sebagaimana ditulis oleh Sarah Dry dalam bukunya yang baru saja terbit, The Newton Papers: The Stranger and True Odyssey of Isaac Newton’s Manuscripts, Newton memiliki sisi-sisi lain dalam pemikiran dan keyakinannya. Newton menulis tentang analisis forensik Injil sebagai upaya untuk memahami isu-isu kenabian dan keilahian. Menurut Sarah Dry, yang juga menulis Curie: A Life, Newton memegang keyakinan yang tidak ortodoks seperti yang lazim dianut masyarakat masa itu; Newton menampik keyakinan mayoritas masyarakat.

Lantaran pandangan inilah, kerabat Newton menyimpan tulisan ilmuwan ini dari pengetahuan publik sehingga hanya sedikit orang mengetahuinya selama beratus-ratus tahun. Di antara sedikit orang yang dipenuhi rasa ingin tahu tentang siapa sesungguhnya Newton ialah ekonom mashur Inggris, John Maynard Keynes. Baru pada tahun 1960an sebagian naskah Newton ini dipublikasikan dan kini sebagian di antaranya dapat diakses melalui Internet di The Newton Project yang didukung oleh University of Indiana (http://www.newtonproject.sussex.ac.uk/).

Kendati begitu, para sarjana tidak berhenti berharap untuk mengungkap rahasia tulisan Newton. Naskah-naskah ini lalu diserahkan kepada University of Cambridge pada tahun 1871. Pikiran Newton dalam manuskrip itu telah menimbulkan kegemparan di antara guru besar Cambridge. Universitas ini lantas membentuk sebuah komite dengan tugas mengkatalogkan dan mengkaji naskah-naskah Newton. Namun, komite gagal untuk memahami inti pemikiran Newton dari sisi kimia dan teologinya—separo dari tulisan Newton yang selama ini tersembunyi membahas isu teologi. 

Upaya untuk memahami relasi antara fisika-matematis, kimia, dan teologi dalam pemikiran Newton terus berlanjut, bahkan hingga hampir 300 tahun setelah kematian ilmuwan ini. Orang masih memperdebatkan, siapa sesungguhnya Newton? Meski tidak diterbitkan pada masanya, namun dengan menuliskannya, Newton mungkin berharap manuskrip rahasianya akan dibaca oleh orang-orang yang siap menerima “hard truth” yang terkandung di dalamnya. Ia barangkali tengah menunggu orang yang mampu memahami kompleksitas di dalam dirinya, lebih dari yang sudah dimengerti selama ini. ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler