Hak Asasi Hewan dan Kesejahteraannya
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBAnimal Rights
Hari Hak Asasi Hewan diperingati tanggal 15 Oktober setiap tahunnya.mungkin ada diantara kita yang belum mengetahui tentang Hak Asasi Hewan. Sepintas hal ini memang terdengar unik bahkan cenderung aneh dan mengada-ada, apalagi di Negara Indonesia yang memang belum terlalu memperhatikan tentang adanya hak asasi hewan.
Salah satu hal penting dalam hak asasi hewan adalah kesejahteraan hewan itu sendiri. Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) mulai merintis pembuatan standar mengenai kesejahteraan hewan pada 2001 dan secara resmi diperkenalkan kepada negara anggota pada 2004. Pada tahun yang sama, OIE menyelenggarakan konferensi internasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran negara anggota dan menjelaskan tentang inisiatif OIE dalam menetapkan standar-standar tersebut.
Di Indonesia, Sesuai dengan Amanat Undang-Undang No. 16 Tahun 2009, dinyatakan bahwa kesejahteraan hewan adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan menurut perilaku alami hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan. Yakni untuk melindungi hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap hewan yang dimanfaatkan manusia. Adapun prinsipnya adalah perlakuan hewan secara wajar, alami dan terkendali atau perlindungan hewan dari tindakan semena-mena manusia.Prinsip Kesejahteraan Hewan dilaksanakan guna memenuhi kebutuhan dasar hewan dan melindungi hewan dari perlakuan manusia yang tidak wajar untuk mewujudkan lima kebebasan hewan yaitu :
- Bebas dari rasa lapar dan haus;
- Bebas dari rasa sakit, cidera dan penyakit;
- Bebas dari ketidaknyamanan, penganiayaan dan penyalahgunaan;
- Bebas dari rasa takut dan tertekan; dan
- Bebas mengekspresikan perilaku alaminya
Mengapa harus ada Hak Asasi Hewan, sedangkan yang kita bela hak nya saja tidak peduli dengan nasib yang kita perjuangkan, mereka bahkan tidak pernah mengeluh atau berdemonstrasi ketika hak-hak mereka terampas, seperti dalam kasus pembantaian orang utan di hutan-hutan nusantara yang sangat menyakitkan karena mereka dianggap hama pengganggu. Fenomena sapi glonggongan yang masih saja berlangsung hingga kini, fauna langka di Kebun Binatang yang mesti mati tanpa perawatan, penyiksaan terhadap kucing liar tanpa sebab, pertunjukan topeng monyet yang diwarnai kekerasan dan masih banyak lagi perbuatan-perbuatan manusia yang sangat tidak manusiawi.
Tidakkah kita sadar, bahwa sebenarnya kita tidak hidup sendirian di dunia ini, ada mahluk hidup lain yang juga sama-sama memiliki hak untuk dapat hidup layak dan damai, tak terkecuali para hewan. Dalam keseharian, memang ada pula hewan parasit yang sifatnya merugikan manusia, namun pantaskah kita mempermasalahkan pelanggaran mereka (hewan) terhadap kita (manusia), karena bukankah hewan diciptakan tanpa akal budi seperti manusia, dan hanya dibekali insting semata untuk membela dirinya. Pernahkah kita berhitung besarnya presentasi kematian yang diakibatkan oleh hewan kepada manusia atau sebaliknya. Dan mungkin kita akan menemui fakta bahwa manusialah yang paling kejam di antara keduanya.
Manusia memang mahluk yang sempurna dan merupakan khalifah di muka bumi , jadi sudah sewajarnyalah bagi kita untuk memelihara, memanfaatkan dan melindungi keberadaan hewan sebagai sesama mahluk ciptaan Tuhan.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
"Green Book", Kisah Humanis Nan Manis
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBGalaumu itu Lebay Dék
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler