x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tunjukkan Karyamu dan Berbagilah

Austin Kleon berbagi tips tentang cara berbagi kreativitas dan 'ditemukan' orang lain. Intinya: tunjukkan karyamu!

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judul Buku: Show Your Work!
Penulis: Austin Kleon
Penerbit: Workman Publishing (New York)
Edisi: I, 2014
Tebal: 215 halaman (buku saku)

 

Di sebuah toko, sebuah buku sederhana berukuran saku segera menyita perhatian saya. Karya Austin Kleon ini bersampul kuning dengan judul goresan tangan: Show Your Work!  Bagi yang sudah membaca Steal Like an Artist, Show merupakan kelanjutannya. Bila Steal berbicara tentang bagaimana menjadi lebih kreatif dengan mengambil pengaruh orang lain, Show berbicara mengenai bagaimana berbagi dengan orang lain agar mereka terpengaruh oleh Anda.

Kleon membuka kitabnya dengan kutipan dari Honoré de Balzac (1799-1850). Penulis Prancis ini berkata: “Bagi seniman, persoalan terbesar yang mesti dipecahkan ialah bagaimana agar dirinya diperhatikan.” Lewat buku ini, Kleon seperti memberi jawaban yang pasti: “Tunjukkan karyamu.” Dan berbagilah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Buku ini sungguh mengasyikkan untuk dapat diselesaikan dalam waktu singkat, sembari minum kopi dan menyantap kudapan. Inspirasi apa yang bisa diperoleh dari nasihat Kleon? Show Your Work berbicara tentang mengapa kemurahan hati mengalahkan kejeniusan. Manfaatkan jejaring kita, dan biarkan orang lain menemukan kita. “Agar ditemukan,” tulis Kleon, “kamu harus dapat ditemukan.”

Ini sama sekali bukan ihwal promosi-diri (Bahkan, Kleonpun membenci self-promotion). Kleon menawarkan 10 aturan yang berpotensi mengubah diri kamu jadi lebih kreatif dengan bersikap terbuka, murah hati, berani, dan produktif.

Pertama, kamu tak perlu jadi jenius. Ada mitos yang bersifat merusak tentang kreativitas, yakni mitos tentang ‘jenius kesepian’: Orang yang bekerja sendirian untuk menciptakan sesuatu yang hebat. Temukan suaramu sendiri. Tak perlu ragu. Jika kamu ingin orang lain tahu apa yang kamu kerjakan dan apa yang kamu pedulikan, berbagilah.

Kedua, pikirkan prosesnya, bukan produknya. Secara tradisional kita dilatih untuk menganggap proses kreatif sebagai sesuatu yang harus disembunyikan dari orang lain. Kita harus menunggu hingga mendapat hasil yang sangat bagus baru kita tunjukkan kepada orang lain. Padahal, jika kita mau berbagi selagi pekerjaan kita dalam proses, orang lain mungkin dapat memberi masukan untuk perbaikan.

Ketiga, usahakan untuk berbagi sebagian dari apa yang kamu kerjakan, setiap hari. Jangan bilang kamu tidak punya waktu. Kita semua punya kesibukan, tapi kita diberi 24 jam per hari kan? Carilah waktu untuk berbagi di antara kesibukanmu, misalnya dengan mengurangi jatah waktu untuk menonton teve atau mandi.

Keempat, bukalah almari kreativitasmu. Jika kamu belum siap berbagi dengan dunia perihal apa yang kamu kerjakan, berbagilah tentang apa pendapatmu mengenai karya orang lain. Kamu bisa berbagi tentang buku yang kamu baca, musik yang kamu dengarkan, film yang kamu tonton, dst.

Kelima, sampaikanlah ceritamu. Orang lain ingin tahu dari mana idemu, bagaimana ide itu kamu kembangkan. Semua ini berpengaruh terhadap pemahaman mereka, perasaan mereka, dan apa nilai pekerjaanmu bagi mereka. Bercerita dengan cara yang menyenangkan akan membuat mereka terinspirasi oleh ceritamu.

Keenam, ajarkan apa yang kamu tahu. Setiap hari, niscaya kamu dapat belajar apapun, dan sesudahnya kamu dapat mengajarkannya kepada orang lain. Berbagilah apa yang kamu baca. Buatlah video tutorial dan unggahlah. Mengajari orang lain tidak membuat nilai (value) kamu berkurang, justru sebaliknya: menambahkan. Mereka mungkin akan tertarik pada pekerjaanmu, memberi masukan, atau bahkan membantumu.

Ketujuh, jangan menjadi sampah manusia. Jika kamu ingin diperhatikan, perhatikanlah orang lain lebih dahulu. Diamlah dan dengarkan apa yang mereka katakan. Pikirkan dan pertimbangkan. Janganlah meminta terlampau banyak, bahkan jangan meminta orang lain menjadi follower-mu.

Kedelapan, bersiaplah menghadapi pukulan. Begitu kamu memperkenalkan karyamu kepada dunia, kamu harus bersiap-siap menghadapi bukan saja pujian, tapi juga kritik. Makin banyak orang mengetahui, sangat mungkin makin banyak yang mengritik. Anggaplah semua itu umpan balik untuk perbaikan.

Kesembilan, obral! Istilah ‘obral’ kerap dipakai untuk menyindir para artis yang berani untuk punya ambisi apa saja. Kehidupan kreatif itu adalah soal perubahan—bergerak maju, mengambil peluang, mengeksplorasi wilayah baru. Ambisi tidak selalu buruk. Buatlah diri kamu selalu sibuk. Berpikir besar. Perluas khalayakmu.

Kesepuluh, tidak usah kemana-mana. Setiap karier terkadang naik, terkadang turun. Jika kamu berada di tengah-tengah kehidupan maupun kariermu, kamu tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian. Sangat penting untuk tidak keluar secara prematur. Jagalah apa yang sudah kamu capai hingga kamu peroleh peluang untuk melompat dan memulai hal baru yang lebih hebat.

Itulah pengetahuan dan kearifan yang Kleon bagikan kepada kita. Selanjutnya, terserah kamu. Yang jelas, buku sederhana ini amat layak untuk bacaan akhir pekan dan inspiratif. (Foto: austinkleondotcom) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler