x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Secangkir Kopi di Kafe Luna

Berbagi beban bukan hanya cara untuk meringankan tugas diri sendiri, tapi sekaligus memberi kesempatan kepada orang lain untuk berkembang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Coming together is a beginning; keeping together is progress; working together is success.
--Henry Ford (Pengusaha, 1863-1947)

 

Sudah enam bulan Bill Taylor bekerja di UniShare Technologies Inc. Sebelumnya, ia menghabiskan empat tahun di satu perusahaan perangkat lunak yang lebih kecil, dan tiga tahun di sebuah firma konsultan komputer. Di UniShare, lembur bagaikan makanan sehari-hari bagi Bill. Ia bekerja sepuluh jam per hari dan hanya punya sedikit waktu untuk kehidupan pribadi. Bill pun mulai merasa tertekan.

Rasa tertekannya semakin mendaki ketika pada suatu Jumat sore, di tengah hari yang dingin, Ted Hopkins, pimpinannya, mengajak Bill berbicara. Baru beberapa kata dilontarkan oleh Ted, Bill sudah bersikap defensif. “Saya bekerja lebih dari enam puluh jam seminggu!” ujarnya. “Saya bahkan siap dihubungi saat liburan.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hari Senin pekan berikutnya, Bill datang ke kantor masih dengan rasa kesal kepada atasannya. Ia merasa kerja kerasnya di perusahaan ini tidak dihargai sama sekali. Bill merasa Ted tengah mencari-cari kesalahan dan kekurangannya. Namun, yang disampaikan Ted pagi itu justru sebaliknya. Alih-alih mencari-cari kesalahan Bill, Ted justru menantang bawahannya untuk memegang posisi yang lebih tinggi.

Bagi Bill, promosi adalah berita menggembirakan dan ia menyampaikan kepada keluarganya dengan suka cita. Tapi itu hanya sementara. Ia akhirnya dihadapkan kepada kenyataan bahwa karyawan di unit bisnis yang diserahkan kepadanya ternyata kacau balau. Semangat karyawannya lemah. Orang-orang kunci yang ia warisi terlihat asyik sendiri-sendiri. Biarpun ia sudah bekerja keras, begitu pula orang-orang lama di unit ini, pada bulan ketiga target yang ditetapkan perusahaan masih jauh dari jangkauan.

“Apa yang salah?” Itulah pertanyaan Bill pada dirinya sendiri, seperti juga yang diajukan oleh kebanyakan manajer. Semua upaya rasanya sudah ditempuh, jam kerja bahkan melebihi yang ditetapkan. Apa lagi? Lewat tokoh Guru, Chuck Martin—penulis buku berjudul Secangkir Kopi di Kafe Luna, yang juga CEO NFI Research serta mantan wakil komisaris IBM—menawarkan resep tiga langkah untuk keluar dari situasi genting itu.

Langkah pertama untuk memperbaiki keadaan sekitar Anda ialah dengan memahami apa yang sedang terjadi. “Caranya: berhenti, amati, dan dengarkan,” ujar tokoh Guru kepada Bill. Betapa sering para manajer bingung untuk keluar dari situasi kacau karena langsung tenggelam dalam pekerjaan yang seakan tidak pernah habis. Bagaikan masuk pusaran pasir, semakin tenggelam dalam pekerjaan, semakin sukar bagi manajer untuk mengatasi situasi.

Tokoh Guru mula-mula mengajak Bill untuk minum kopi di kafe Luna. Bill sempat jengah, di tengah kesibukan yang demikian padat ada orang yang ‘tega-teganya’ mengajak minum kopi. Tapi karena Guru adalah orang kiriman kantor pusat, ia mengikuti saja ajakan itu. Saat itulah, tanpa ia sadari, Bill mulai mengambil jeda—berhenti sejenak dari rutinitas.

Jeda bukan berarti bengong. Guru menyarankan kepada Bill agar mengamati sekeliling dan mengajak ngobrol bawahannya, mula-mula tiga manajer kunci yang agak ogah-ogahan bekerjasama dengan Bill. Dari obrolan ini, Bill tahu bahwa ketiganya menyimpan persoalan yang berbeda-beda. Dengan mengobrol, ia mengetahui apa yang terjadi di perusahaan.

Tak cukup sekedar memiliki pengetahuan, Bill harus bertindak untuk mengubah keadaan. Inilah langkah kedua yang disarankan Guru. Bill mengurangi beban kerja salah seorang manajer dan memberi kesempatan kepada bawahannya untuk menangani sebagian beban itu. Bill juga menawarkan tantangan baru kepada manajer yang merasa punya kemampuan lebih. Bill pun mengizinkan manajer ketiga untuk fleksibel mengatur jam kerja karena anaknya menderita leukemia dan secara teratur harus menjalani kemoterapi.

Berbekal pengetahuan dan tekad yang kuat, pelan-pelan Bill mampu mengubah keadaan, mula-mula dirinya sendiri, lalu ketiga orang kunci yang membantunya. Agar seluruh karyawan perusahaan bergerak seirama, dibutuhkan langkah ketiga yang amat penting, yakni berbagi (sharing). Tak seorang pun dapat mencari tahu dan memperbaiki semua hal jika ia hanya bekerja seorang diri. Terlalu banyak yang harus diperbaiki.

Setelah Bill sering diajak minum kopi oleh Sang Guru, kini giliran Bill mengajak ketiga manajernya untuk minum kopi di kafe Luna. Ia memantik ketiganya agar berbagi kepada tim masing-masing agar berubah. Seperti ia dipantik oleh Sang Guru agar berubah, Bill pun memantik ketiganya agar berubah. Jika orang mau saling berbagi, lingkungan kerja menjadi lebih terbuka.

Cerita berakhir dengan happy ending: Bill bukan hanya sukses mengelola unit bisnis yang dipercayakan kepadanya, tapi juga sukses menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi serta keluarganya. Ia punya waktu untuk menjemput anak lelakinya dari sekolah, menemaninya membuat PR, dan mengurangi tugas isterinya agar si isteri bisa mengikuti les melukis. (Foto: coffee-beyondstory-blogspot-dotcom) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB