Di Bangil, Jawa timur terdapat 3 pondok pesantren terkemuka. Pesantren Darul lughah Wadda'wah, Pesantren YAPI (Syiah) dan Pesantren Persis. Menurut catatan sejarah, didirikan pada bulan Maret tahun 1940 oleh A. Hassan (Mahaguru kalangan Muslim modernis). Beliau teman diskusi Bung karno dan gurunya SM. Kartosuwirjo dan Perdana menteri Dr M. Natsir.
Di pesantren Persis memfokuskan penguasaan ilmu fiqh, tafsir dan Mantiq. Setahu saya, sekarang pesantren ini dipimpin oleh Ust Luthfi abdullah ismail. Selain 3 bidang tadi, di sana para santri dididik agar fasih menguasai 2 bahasa asing. Yakni Arab dan Inggris. Dibentuklah klub klub bahasa supaya santri bisa lancar berpidato terutama dalam bahasa Inggris.
Lulusan pesantren Persis rata rata berkiprah di Persatuan islam (Persis), Persyarikatan Muhammadiyah, Perhimpunan al-Irsyad bahkan Dewan dakwah Islamiyah indonesia (DDII).
Salah satu tokoh Muhammadiyah Jawa timur yang pernah mondok di pesantren Persis bangil adalah alm KH. Muammal hamidy Lc. Habis tamat pondok, Kiai hamidy mengajar di Pesantren putra sekitar th 1963. Sebelum ke Persis, beliau pernah mondok terlebih dahulu di Tebuireng Jombang.
Ada juga Dr. Sudarnoto Abdul Hakim alumni Pesantren Persis Bangil yang pernah menjabat sebagai pembantu rektor UIN Jakarta. Kemudian ada Artawijaya yang berkiprah di dunia jurnalistik dan penulisan buku.
Nah... apakah anda berminat memondokkan putra/putri ke Pesantren Persis?
Ikuti tulisan menarik Fadh Ahmad Arifan lainnya di sini.