x

Iklan

rahasia
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kekerabatan Pendiri NU dan Muhammadiyah

Mereka adalah orang-orang yang berpengaruh dalam penyebaran Islam di Nusantara dan faktanya mereka berdua masih saudara.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tentu kita mengenal Kyai Ahmad Dahlan dan Kyai Muhammad Hasyim Al Asyhari, pendiri dua organisasi besar Islam yang ada di Nusantara yaitu Muhammadiyah dan NU, mereka adalah diantara orang-orang yang berpengaruh dalam penyebaran Islam di Nusantara dan faktanya ternyata mereka berdua masih saudara dari garis keturunan yang sama.

Berikut adalah beberapa fakta tentang kekerabatan Kyai Ahmad Dahlan dan Kyai Muhammad Hasyim Al Asyhari :

1. Kyai Muhammad Hasyim Al Asyhari, mendirikan Nahdlatul Ulama pada tanggal 31 januari 1926.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Kyai Ahmad Dahlan, nama aslinya Muhammad Darwisy, namun ketika pergi ke mekah oleh gurunya diberi nama menjadi Ahmad Dahlan,

3. Kyai Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah tanggal 18 november 1912

4. keduanya ini bersaudara, bertemu nasabnya(garis keturunan) disaudara jauhnya.

5. Garis keturunan Kyai Muhammad Hasyim Al Asyhari: Kyai Muhammad Hasyim Al Asyhari bin Abdul Wahid bin Abdul Halim(Pangeran Bernawa) bin Abdur Rahman(Sultan Hadiwijaya dikenal dengan Joko Tingkir) bin Abdul Fattah bin Abdul Aziz bin Abdullah bin Maulana Ishaq(Raden Ainul Yaqin yang dikenal sebagai Sunan Giri) bertemu nasabnya(garis keturunannya) dengan Kyai Ahmad Dahlan di Maulana Ishaq

6. Kyai Ahmad Dahlan garis keturunannya bersambung ke Maulana Ishaq, Kyai Ahmad Dahlan bin Abu Bakaar bin Ilyas bin Sulaiman bin Murtadho bin Demang Jurang Juru Kapindo bin Demang Juru Sapisan bin Kyai Gerbeg bin Maulana Ishaq.

7. Maulana Ishaq adalah salah satu dari dua anak Syeikh Ahmad Jumadil Qubro berasal dari Mesir

8. Syeikh Ahmad Jumadil Qubro mempunyai dua anak yaitu Maulana Ishaq dan Syarif Abdullah

9. Maulana Ishaq datang dengan 8 orang temannya atas perintah dari ke Khilafahan Turki agar datang ke Nusantara untuk memberikan nilai-nilai Islam.

10. Syarif Abdullah tinggal di Mesir tidak ikut ke Nusantara, tapi pada awal abad ke 15 akan bertemu dengan seorang perempuan yang luar biasa yang sudah masuk Islam anaknya prabu siliwangi(pamanah rasa)

11, Prabu Siliwangi mempunyai daerah kekuasaan yang sangat luas kurang lebih dari Cirebon batas Jawa Tengah sampai ke ujung wilayah Banten dan ibukotanya di Bogor, dahulu Pamanah Rasa melakukan inspeksi ke daerah Subang sampai ke Karawang, di daerah karawang tersebut beliau bertemu dangan perempuan yang cantik, taat, sedang membaca Al Quran muridnya Syeikh Hasanudin

12. Syeikh Hasanudin dahulu menimba ilmu Qurannya di Mekah dikenal dan beliau dikenal dengan Syeikh Quro,

13. Perempuan yang ditemui oleh Prabu Siliwangi di Karawang tersebut bernama Nyai Subang Larang

14. Prabu Siliwangi jatuh cinta dengan Nyai Subang Larang, kemudian mereka menikah

15. Setelah menikah, pada tahun 1423 memiliki keturunan pertama anak laki-laki bernama Walang Sungsang

16. Tahun 1426 memiliki anak yang ke dua anak perempuan bernama Nyai Rara Santang

17. Tahun 1427 memiliki anak yang ke tiga bernama Raja Sengara

18. Rara Santang dan Walang Sungsang kemudian pergi berhaji ke kota Mekah

19. Setelah berhaji kemudian mereka berganti nama Walang Sungsang menjadi Ki Abdullah Iman gelarnya Ki Samadullah

20. Rara Santang berubah nama menjadi Syarifah Mudaim, saat akan pulang bertemu dengan Syarif Abdullah(saudara Maulana Ishaq),

21. Syarif Abdullah langsung meminang Syarifah Mudaim untuk dijadikan istrinya, setelah menikah mereka tinggal di Mesir.

22. Di Mesir kemudian mereka memiliki seorang anak laki-laki bernama Syarif Hidayatullah

23. Syarif Hidayatullah, belajar Islam di mesir kurang lebih 20 tahun dengan para ulama besar.

24. Setelah cukup bekal kemudian beliau kembali ke Nusantara untuk menengok kakenya yaitu Prabu Siliwangi.

25. Kakenya yaitu Prabu Siliwangi pada saat itu tinggal di daerah jati, memiliki kekuasaan di daerah tersebut, kemudian Syarif Hidayatullah diberikan kekusaan didaerah tersebut dan kemudian dikenal dengan Sunan Gunung Jati.

26. Sedangkan Ki Samadullah pergi ke suatu wilayah dikenal dengan Lemahwungkuk,Cirebon, beliau meminta izin kepada ayahnya untuk memajukan daerah tersebut.

27. Di Lemahwungkuk tersebut banyak sekali etnis campuran seperti cina, arab, lokal masih belum baik akhlaknya.

28. Campuran dalam bahasa lokal dikenal dengan istilah “caruban ”.

29. Setelah ditata, dikelola, dirawat dengan baik sampai tumbuh pesat, Ki Samadullah bertemu dengan seorang anak perempuan, putri dari seorang pembesar Syahbandar yang bernama Ki Gendeng Alang-alang mempunyai putri yang bernama Nyai Kencana Larang

30. Ki Samadullah dan Nyai Kencana Larang kemudian menikah.

31. Setelah menikah untuk mengabadikan namanya kemudian daerah Lemahwungkuk disebut caruban larang dan sekarang dikenal dengan cirebon.

32. Ibunya Ki Samadullah yaitu Nyai Subang Larang kemudian ingin menengok anaknya, disuatu daerah ajalnya tiba, untuk mengenangnya daerah tersebut kemudian diberi nama Subang

33. KH. Ahmad dahlan dan KH. Muhammad Hasyim Al Asyhari, satu keturunan yang sama yaitu Syeikh Ahmad Jumadil Qubra pergi menuntut ilmu bersama ke mekah berguru kepada syeikh Ahmad Khatib al Minangkabawiy, setelah selesai belajar dari syeikh tersebut, dua-duanya memiliki keunikan tersendiri.

34. Kyai Ahmad Dahlan sangat menyukai sekali Praktek, tidak terlalu banyak teoritis,

35. Begitu pulang ke Nusantara langsung mempraktekan ajaran-ajarannya dan membentuk persyerikatan yang bernama Muhammadiyah, "Muhammad" itu nama Nabi, "Yah" itu nisbah/mengikuti.

36. Tujuan beliau ingin memperbaiki keadaan Nusantara sesuai Sunnah Nabi, beliau membuat rumah sakit, sekolah dan yang lainnya sebagai praktek dakwah.

37. Kyai Hasyim Al Asyhari, beliau sangat menyukai menulis kitab, beliau mempunyai 19 karya tulis yang dihimpun ke dalam kitab besar .

38. Kitab-kitab beliau diantaranya tentang "adab menuntut ilmu, risalah ahlus sunnah wal jama'ah, Al-Nuurul Mubiin fi Mahabbati Sayyid al-Mursaliin" dan lain sebagainya.

 

Sumber : Kajian Ustadz Adi Hidayat. Lc, MA dengan tema "Tanya Jawab Keislaman".

Gambar : http://bit.ly/1SGmkfQ

 

Ikuti tulisan menarik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB