x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Bagai Otot, Latihlah Kecerdasanmu Agar Kuat dan Lentur

Bibit yang bagus perlu lahan yang bagus pula agar dapat tumbuh dan berbuah bagus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mengapa orang yang satu berbeda dari yang lain, mengapa sebagian orang tampak lebih pintar dan sebagian lainnya terlihat kurang beruntung? Apakah ada sesuatu yang membuat mereka berbeda secara permanen sehingga sebagian orang sukses dan lainnya biasa-biasa saja?

Sebagian ahli mengklaim bahwa terdapat basis fisik yang kuat yang menyokong perbedaan-perbedaan ini, yang membuat kualitas mereka tidak dapat diubah. Mereka berpandangan bahwa kualitas itu bersifat bawaan (nature) dan karena itu tidak dapat diubah. Ahli lainnya berpandangan bahwa perbedan itu disebabkan oleh perbedaan latar belakang, pengalaman, pelatihan, atau cara belajar (nurture).

Siapa yang benar? Mana yang benar: nature atau nurture?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini, kebanyakan ahli sepakat bahwa akar masalahnya bukan soal nature atau nurture semata, bukan soal mana pengaruh yang dominan, gen atau lingkungan. Pandangan yang kompromistis menyebutkan adanya hubungan timbal balik di antara keduanya. Sebagaimana dikatakan oleh Gilbert Gottlieb, seorang neuroscientist, bukan hanya gen dan lingkungan yang bekerja sama, tapi gen memerlukan masukan dari lingkungan agar dapat bekerja dengan tepat. Ibara bibit yang bagus memerlukan lahan yang bagus pula agar dapat tumbuh dan berbuah bagus.

Pada saat yang sama, ilmuwan mempelajari bahwa setiap orang sesungguhnya mempunyai kapasitas lebih untuk belajar sepanjang hayat. Orang mungkin memulai dengan temperamen yang berbeda, namun jelas bahwa pengalaman, pelatihan, dan ikhtiar berperan terhadap perbaikan kualitas tersebut.

Robert Sternberg, seorang guru kecerdasan, menulis bahwa faktor utama yang memengaruhi pencapaian seseorang “bukanlah kemampuan yang sudah ada sebelumnya, melainkan keterlibatan yang memiliki tujuan”. Seseorang akan meraih prestasi yang lebih tinggi ketika ia mau belajar, bersosialisasi, dan berlatih yang semua ini terkait dengan tujuan tertentu.

Lebih dari tiga puluh tahun, psikolog Carol Dweck berusaha menemukan jawaban atas pertanyaan ‘mengapa sebagian orang berhasil mencapai potensi terbaik mereka, sementara orang yang memiliki bakat yang sama ternyata gagal’. Carol menemukan bahwa kuncinya bukanlah keterampilan, melainkan apa yang ia sebut sebagai mindset.

Mindset, menurut Carol, dapat dipahami sebagai cara pandang kita terhadap dunia dan terhadap diri sendiri. Cara pandang kita terhadap bakat dan kemampuan diri sendiri akan memengaruhi langkah-langkah menuju kualitas diri yang kita kehendaki. Cara pandang itu akan menentukan apakah Anda akan menjadi orang yang Anda inginkan, atau tidak. Mindset tak ubahnya filter Anda terhadap informasi yang Anda peroleh, yang memengaruhi bagaimana Anda menerima informasi dan bagaimana Anda bereaksi terhadapnya.

Individu-individu yang memiliki growth mindset akan berusaha memperbaiki diri dengan memanfaatkan umpan balik positif yang ia terima. Bukan berarti seseorang yang merasa memiliki fixed mindset tidak bisa berubah—bisa, asalkan ia menyadari kekeliruan pandangannya dan mau berubah. Carol Dweck, yang secara intensif mendiskusikan tema mindset, menyampaikan kabar baik bahwa siapapun bisa belajar mengadopsi keyakinan yang baru dan membuat perubahan dramatis.

Pandangan Carol itu didukung oleh studinya terhadap anak-anak kelas 1 SMP yang prestasinya rendah (low-achieving seventh graders). Sebagian siswa yang berpartisipasi dalam studi tidak mengikuti sesi-sesi latihan kecerdasan, sedangkan sebagian lainnya ikut dalam kelompok yang berlatih berbagai keterampilan. Hasilnya, siswa yang berlatih kemudian menunjukkan prestasi yang lebih baik.

Maknanya, melalui aktivitas berlatih, kecerdasan kognitif dapat tumbuh jadi lebih kuat, layaknya otot yang bila dilatih akan jadi kuat dan lentur. (sumber ilustrasi: teenink.com) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu