Menelusuri Jejak Sejarah Lemah Abang

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Iklan

dikalangan Masyaraat Bekasi Nama Lemah Abang sangat terkenal tetapi seiring perembangan zaman namanya perlahan mulai banyak dilupakan.

Nama Lemah Abang kini tinggal kenangan. Tak banyak pula buku referensi yang menceritaan sejarah kampung ini.

Lemah Abang merupakan daerah yang cukup kental dengan sejarah. Tercatat, nama Lemah abang sendiri sempat menjadi salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Bekasi sebelum dimekarkan. Berbagai peristiwa sejarah yang cukup heroik pada masa revolusi dan penjajahan terjadi di lokasi ini. Salah satunya adalah peristiwa monumental penyerangan melalui darat dan udara yang dilakukan pasukan Sekutu pada 19 Desember 1945 ke daerah Bekasi termasuk Lemah Abang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, lambat laun namanya semakin pudar --peninggalan yang masih nampak hingga saat ini hanya stasiun yang bernama sama. Budayawan Lemah Abang Ending Hasanudin mengatakan, nama Lemah Abang saat ini hanya tinggal kenangan padahal dahulu daerah ini merupakan salah satu tempat paling bersejarah di kabupaten Bekasi.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa nama Lemah Abang merupakan nama salah satu dari tokoh penyebar agama Islam di abad ke-16, tokoh penyebar agama Islam itu adalah syekh Lemah Abang alias syeh Siti Jenar yang menyebarkan agama Islam di daerah ini dan kemudian pindah ke Banten pada masa itu.

"Nama Lemah Abang sebenarnya itu nama dari salah satu ulama besar penyebar agama islam yaitu syekh siti jenar alias syeh lemah abang," ujarnya saat itu.

Bukti-bukti sejarah menunjukan bahwa awal mula islam masuk di tanah Bekasi yaitu dari Lemah Abang, dengan ditandai adanya masjid Syiarul Islam yang berada di jalan Raya Lemah Abang, Kabupaten Bekasi sebagai tempat menyebarkan agama.

"Syekh Lemah Abang," lanjut Ending, "saat itu sempat bertemu dengan syekh Maulana Mansur dan menyampaikan amanah kepadanya agar kelak keturunannya mengabdikan diri serta meneruskan untuk berdakwah di tanah Lemah Abang, Kabupaten Bekasi."

"Masjid ini ada hubungannya dengan syekh siti jenar, karena dulu memang masjid ini digunakan sebagai tempat penyebaran islam di lemah abang yang dibangun pada 1915 jauh sebelum Indonesia merdeka," tambah ketua Himpunan Masyaraat Peduli Lemah Abang (HAMPELA) sambil menunjuk sejumlah dokumen foto.

Masjid Syiarul Islam salah satu saksi bisu perjalanan panjang masuknya Islam ditanah Lemah Abang, dahulu masjid ini hanya berdinding bilik bambu namun seiring perembangan zaman arsitektur bangunan kemudian berubah dan dipugar secara perlahan.

"Dulu masjid ini hanya berdinding bilik bambu. Tetapi saat ini kondisinya sudah direnovasi total tak ada yang tersisa peninggalan lamanya," tutup pria yang tinggal di RT.02 RW 04 nomor 117 kampung Cibeber Desa Simpangan kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi.

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Amarulloh

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Jejak Tionghoa yang Tertinggal di Bekasi

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
img-content

Menanti Kasih Sayang Bupati

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler