Jakarta, Penggusuran kawasan lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara yang diinisiasi Gubernur DKI Jakarta saat ini sedang menjadi buah bibir semua warga Jakarta, mereka yang pro dan kontra lantas muncul satu persatu untuk menanggapi dramatisasi permasalahan. Mulai dari disebutkan sebagai pengalihan isu korupsi hingga hal sepele yang dibesar-besarkan.
Seperti halnya JJ Rizal, seorang budayawan yang mengatakan drama kalijodo hanya dijadikan panggung politik sebagai sarana pencitraan jelang pilgub DKI mendatang.
Rizal mengatakan aksi tersebut sarat kepentingan, normalisasi lahan terbuka hijau yang menjadi alasan dianggap tidak masuk akal karena banyak wilayah lain di Jakarta yang juga beralih fungsi menjadi deretan bangunan.
“Harusnya ada rencana strategis kedepannya, seputar itu (kalijodo), ini kan tidak. Ahok seperti bergaya kungfu yang dibumbui drama-drama dalam kasus kalijodo. Kan kalau gak ada dramanya gak akan jadi apa-apa,” kata Rizal saat diwawancara stasiun televise. (20/2/16).
Senada dengan Rizal, Hamdani, seorang warga Tambora juga menganggap aksi penggusuran kalijodo hanya pengalihan isu saja, Dia mengatakan hanya karena ada mobil Fortuner yang menabrak orang hingga tewas lantas Kalijodo jadi sasaran pembongkaran.
“bagaimana jika fortuner yang menabrak orang hingga tewas itu habis dari kantor Gubernur, apa kantor Gubernur juga harus di gusur,” sindir Hamdani. Minggu (21/2/16).
Selain kalijodo Hamdani yang kebetulan sedang menyaksikan suasana kondisi kalijodo dari seberang jalan, menyesalkan aksi pemerintah yang sekarang ini lebih fokus kepada kalijodo, padahal banyak permasalahan lain yang menyangkut keselamatan warga Jakarta. Seperti salah satunya kabel tegangan listrik yang menjuntai dengan jarak satu jengkal diatas kepala manusia berada diatas jembatan Kalijodo dan trotoar jalan.
“lihat, kabel listrik ini jika menyengat orang yang jalan sudah tidak ada ampun, apalagi saat kondisi hujan atau warga yang membawa payung. Ini saja tidak diperhatikan, hal yang seharusnya menjadi fokus utama demi keselamatan dan kenyamanan warga,” tegas Hamdani.
Tampak sebuah kabel listrik tegangan tinggi menjuntai diatas trotoar jalan persis dijembatan Kalijodo. Tepatnya di Jalan Pada Mulya Rt. 07 Rw.09, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Kabel tersebut terlihat menjuntai dan hanya berjarak satu jengkal dari kepala warga yang melintas.
“padahal dari kemarin banyak pejabat yang datang ke Kalijodo, dari Walikota hingga menteri. Petugas yang mondar-mandir juga banyak tapi tidak ada satupun yang memperhatikan bahayanya kabel tersebut, semua hanya fokus ke Kalijodo melihat mereka yang pindah rumah dan berlalu lalang. Wartawan juga kenapa tidak meliput kabel tersebut,” tukasnya. (and)
Ikuti tulisan menarik andre HI lainnya di sini.
