x

Iklan

nikita

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Wisata Petik Mawar Tanpa Duri

Desa wisata Gunungsari sangat mengandalkan wisata petik mawarnya. Salah satu tempat yang paling terkenal adalah GUMUR, yang menawarkan petik mawar tanpa duri

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Desa Gunungsari merupakan satu-satunya desa di wilayah Kecamatan Bumiaji yang memiliki potensi budidaya bunga potong mawar yang besar dengan cakupan luas lahan mencapai lebih dari 60 hektar. Desa ini terletak diantara daerah perbukitan gunung Panderman disebelah selatan serta gunung Arjuna disebelah utara. Desa ini juga merupakan desa pemasok bunga mawar potong terbesar di seluruh Indonesia. Bahkan, mawar potong ini dikirim sampai ke Semarang, Bandung, Jakarta, dan Bali.

Desa wisata Gunungsari sangat mengandalkan wisata petik mawarnya. Salah satu tempat yang paling terkenal adalah GUMUR, yang menawarkan Petik Mawar Presto (Mawar Tanpa Duri)!  Wisata petik bunga mawar unik ini pastinya aman dan mengasyikkan untuk penyuka bunga Mawar tanpa takut tertusuk durinya.

Selain tanpa duri, bunga Mawar  potong yang di tanam di daerah kota wisata Batu memang terkenal dengan batangnya yang panjang dan kuat sehingga cocok untuk dijadikan dekorasi karena tahan lama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harga tiket masuk wisata potong mawar sangat terjangkau, yaitu sebesar Rp.10.000,-/orang dan setiap tangkai bunga Mawar yang kita petik akan dikenakan biaya tambahan Rp.3.000,-/tangkai..Murah meriah bukan?

Di dalam hamparan kebun bunga mawar yang sangat luas, wisatawan dapat memetik sendiri bunga mawar dan membawanya pulang sebagai souvenir. Selain itu di tempat wisata ini juga menjual bibit bunga mawar dalam polybag.

Tak hanya bunga Mawar, para pengunjung pun dapat menikmati wisata Bunga Dekorasi lainnya dari berbagai varietas sambil jalan-jalan santai dari kebun bunga yang satu ke lainnya di tengah suasana alam pedesaan. Desa Gunungsari juga memiliki ruangan untuk acara seperti pertemuan dan rapat. Tentu saja tidak lepas dari suasana Desa yang hijau dan asri. Wisata camping, rafting, tubing outbond, petik apel, petik sayur, petik mawah dan perah susu sapi bisa dirasakan oleh pengunjung Kota Wisata Batu. Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa mendapatkan pendidikan seputar bercocok tanam dan perawatan tanaman dari para petani yang ada di Kampoeng Gonoeng ini. Selain itu melalui wisata petik mawar, pengunjung juga bisa memperoleh ilmu cara merangkai bunga.

Jenis mawar potong yang ditanam petani di desa ini ada beberapa macam. Jenis mawar lokal unggulan dinamakan mawar Pergiwo Pergiwati dengan warna merah tua dan merah muda. Selain itu mawar jenis Holland juga banyak dijumpai dengan warna yang indah seperti merah tua, merah, putih tissue, putih salju, pink, pink tua, salem, oranye dan lain sebagainya yang berasal dari berbagai macam varietas diantaranya Cerry Brandy, Havalan, Luciana, Marbel, Red Holland serta masih banyak lagi varietas yang sedang dan akan dikembangkan.

Aktifitas petani budidaya mawar terbesar di Indonesia ini pun juga menarik untuk dinikmati lho..mulai dari budidaya hingga proses Pasca Panen, dimana saat ini GUMUR bekerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang sedang  mengembangkan program Pasca Panen Mawar diantaranya untuk Minyak Mawar, Air Mawar untuk Kosmetik dan Kuliner yang berbasis Mawar .

Kuliner Mawar? Iya betul, karena  bunga Mawar yang banyak mengandung Vitamin & Antibody ini dapat diolah menjadi Makanan & Minuman! Ayo buruan agendakan liburan keluarga anda ke Kota Wisata Batu. Let’s Shine

Ikuti tulisan menarik nikita lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler