x

Iklan

Tomi Lebang

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Dunia Maya

Yang nyata tersuruk, yang maya menguasai. Pasar-pasar sepi, toko-toko kekurangan pengunjung, taksi dan sepeda motor ojek tak lagi dilambai.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di dunia yang kian menua, segala yang nyata dan kasat mata, bisa jadi hanyalah yang tersisa dari dunia maya. Yang nyata tersuruk dan terpinggirkan, yang maya menguasai dan kian bersimaharajalela. Pasar-pasar sepi, toko-toko kekurangan pengunjung, taksi dan sepeda motor ojek tak lagi dilambai.

Semua karena dunia maya yang kian ramai. Google Indonesia mengumumkan hasil penelusurannya: pengguna telepon pintar (smartphone) di Indonesia kini lebih dari 100 juta orang atau 43 persen dari jumlah penduduk. Hampir 80 juta di antaranya telah berbelanja langsung lewat perangkat telepon pintar.

Omset toko online Lazada di tahun 2015 ini telah melampaui penjualan Matahari Department Store. Dan Lazada tidak sendiri. Ada Zalora, Bhinneka, blibli, TokoPedia, Kaskus, Olx, Berniaga, Elevenia, Bukalapak, Rakuten, dan lain-lain. Toko-toko besar dan kecil, korporasi atau pribadi, kini buka kios di dunia maya menjangkau manusia di kawasan yang tak berbatas. Ratusan triliun uang berseliweran dan kita tak pernah melihatnya sebagai kertas dan koin. Uang-uang itu hanya melintas berkesiur seperti angin, hanya berupa angka-angka digital yang berpindah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Jakarta yang padat, anak muda lulusan Harvard, Nadiem Makarim datang dengan sebuah revolusi untuk angkutan sepeda motor ojek yang menjamur: Go-Jek, aplikasi pemanggil ojek lewat telepon pintar. 10.000 ojek pangkalan bergabung dan ribuan lainnya menanti kesempatan untuk mendaftar, sebagian besar sarjana. Lalu menyusul GrabBike, juga dari anak muda lulusan Harvard, tapi berkebangsaan Malaysia, Anthony Tan. Anthony pula yang menggagas GrabTaxi, aplikasi pemanggil taksi yang kini berjaya di kota-kota besar. Dan jangan lupa Taksi Uber, layanan jasa angkutan taksi tapi berpelat hitam yang kini dimusuhi pemerintah di banyak negara.

Itu di dunia usaha.

Media sosial membuat politik kian meriah, semua merasa terlibat, semua bisa mengambil peran lewat perantaraan dunia maya. Petisi, aspirasi, agitasi, siasat juga kabar-kabar angin yang menggoyahkan sikap, bahkan yang mengguncang iman, tidak lagi hanya andil nama-nama besar orang partai tapi juga ibu-ibu rumah tangga, para pelayan toko dan penganggur tak kentara.

Dunia maya bahkan hanya menyisakan sedikit ungkapan cinta di dunia nyata. Tak ada lagi setangkai kembang mawar atau sebatang coklat untuk calon kekasih. Anak muda kini gandrung dengan emoticon berlambang hati yang terkirim lewat pesan pribadi. Murah, tanpa perantara dan pipi tak harus bersemu merah. Di Facebook, Twitter, Path atau Instagram -- ungkapan cinta berseliweran, membawa perasaan nyata di dunia yang maya.

Dan silaturahmi. Dunia maya menghadirkan kembali semua masa dalam hidupmu, kawan-kawan masa kecil, teman sekolah yang dulu pun sesungguhnya hanya kenal wajah, peristiwa-peristiwa kecil yang terlupakan dan terlewati. Ketika kehidupan kota semakin individual, manusia kian egois, tak mengenal tetangga rumah, dunia maya datang dengan ruang yang lapang untuk bersahut-sahutan, janjian, juga perpisahan.

Demikianlah, segala yang nyata dan kasat mata, hanyalah yang tersisa dari dunia maya.

Beberapa kali saya bertemu kawan lama --seusai perbincangan panjang di grup percakapan WhatsApp dan BBM-- di kafe dan di mal. Yang terjadi ternyata: kami bertemu tapi tak benar-benar bersama.

Mengelilingi meja kafe yang di atasnya meruap aroma cappuccino, latte, dan teh tarik, masing-masing sibuk dengan dunia sendiri: membaca berita di media online, mencermati pergerakan harga saham dan mata uang, dan bertelponan dengan kolega yang jauh. Raganya dekat dan nyata, tapi hati dan pikirannya nun di belantara dunia maya.

-- Kuningan, 10 September 2015

Ikuti tulisan menarik Tomi Lebang lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu