x

Jokowi: Revitalisasi Pasar Bisa Gunakan KUR

Iklan

Chrisman Saragih

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jokowi: Tinggalkan Mentalitas Kaum ‘Ndoro’

Kasus surat Rachel Maryam kepada Dubes RI di Perancis tampaknya selesai begitu saja

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kasus surat Rachel Maryam kepada Dubes RI di Perancis tampaknya selesai begitu saja, buktinya Kementerian Luar Negeri tidak bereaksi, Badan Kehormatan DPR tidak memanggil Rachel Maryam, dan Rachel Maryam terlihat sangat menikmati liburan di Perancis. Memang kasus ini bukan kasus besar, jadi buat apa dipersoalkan lagi. Tapi entah mengapa, mungkin karena Rachel Maryam idolaku, jadinya aku ingin tahu, siapa sih Dubes RI di Perancis yang dikirimi surat itu. Ketika membaca datanya di internet, aku terkejut.

Terkejut ke 1:

Ternyata Dubes RI di Perancis seorang bapak berusia 62 tahun. Rachel Maryam yang 35 tahun mungkin seusia putra beliau, tapi surat Rachel Maryam tidak menyiratkan rasa hormat kepada seorang tua berusia 62 tahun, contohnya:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

a. “Dengan ini kami beritahukan…” –

b. “Berkenaan dengan itu, kami mengharapkan bantuan Saudara…”

Terkejut ke 2:

Ternyata Dubes RI di Perancis mantan perwira tinggi yaitu Letnan Jenderal TNI (Purn.) Hotmangaradja M.P. Pandjaitan, putra dari Pahlawan Revolusi, Mayjen TNI Anumerta D.I. Pandjaitan. Karier beliau di militer antara lain sebagai : Dan Grup 3 Sandhi Yudha/Kopasus, Danrem 163/Wirasatya, Kodam IX/Udayana, Pangdam IX/Udayana, Sesmenko Polhukam RI, dan pernah menjadi Atase Militer di Jerman.

Terkejut ke 3:

Ternyata Letnan Jenderal TNI (Purn.) Hotmangaradja M.P. Pandjaitan adalah dari kesatuan Baret Merah-Kopasus. Hal inilah yang membuat aku geram. Tahun 1951-1952, ketika Kolonel A. E. Kawilarang komandan T&T III/Siliwangi mendesain Kesatuan Komando Tentara Territorum III/Siliwangi (Kesko TT III/Siliwangi), cikal bakal dari Kopasus, ayahku Letkol. Inf. B. Saragih menjabat Danbrigif 13/Galuh di Garut. Karena fasih bahasa Belanda, ayahku diminta ke Bandung untuk membantu (1). Jadi, paling tidak ada setetes keringat ayahku di kesatuan Baret Merah ini, dan aku merasa sangat bangga. Tapi sekarang Rachel Maryam tidak bisa menghargai seorang perwira tinggi Kopasus, tentu saja aku jadi geram, “ulah kitu atuh neng Rachel. Mojang Priangan mah sopan santun”.

40 tahun yang lalu, tahun 1974, KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Bonn-Jerman Barat mengadakan ‘Malam Kebudayaan Indonesia’. Kami mahasiswa Indonesia ikut jadi panitia dan merangkap jadi penari (2). Di kedutaan aku mendengar tentang kelakuan tamu dari  Indonesia yang merepotkan staf KBRI. Suatu ketika seorang staf KBRI mengantar beberapa tamu yang perokok. Mereka merokok kretek di area public (Mall, Stasiun KA). Orang Jerman yang tidak terbiasa dengan aroma rokok kretek pada ngomel, tapi para tamu terhormat ini tidak sadar lagi diomelin, jadi mereka santai saja, melenggang dengan tenang sambil menebar aroma mematikan ke sekelilingnya. Ketika mendengar cerita ini aku tertawa terbahak-bahak, tapi sekarang aku prihatin, kok sampai sekarang KBRI masih saja dianggap kantor service antar-jemput, padahal sekarang tugas seorang duta besar makin berat. Presiden Jokowi menuntut agar duta besar bukan hanya mengurusi masalah politik, tapi juga mengurusi masalah ekonomi (3).

Mentalitas kaum ‘Ndoro’

Jujur saja, sebetulnya aku suka Rachel Maryam, sebab dia cantik, asal Bandung, dan jika tampil dilayar kaca, perilakunya santun. Tapi rupanya lingkungan merubah sifatnya. Presiden Jokowi pernah mengingatkan bahwa pegawai negeri (pejabat) harus mengubah mentalitasnya, dari mentalitas kaum ‘Ndoro’ menjadi mentalitas melayani (4). Tapi tampaknya pesan Presiden Jokowi tidak ditanggapi dengan serius (5).

Sumber :

1. Letkol Inf. B. Saragih. Danbrigif 13/Galuh tahun 1951 – 1952

http://www.brigif13galuh.com/2012/grup/pejabat-danbrigif-13

http://opac.pnri.go.id/uploaded_files/dokumen_isi2/Bahan%20Campuran/56574_001/book.swf

2. Surat penghargaan dari KBRI Bonn-Jerman Barat

https://photos.google.com/u/1/album/AF1QipOnvLIJOz_HCNoksb76rvXLwBloiAPpfUT1L6jx/photo/AF1QipPzONqYEaPYJuDG2YiCw6yZeUrCJgCe7_6bzS3z

3. Jokowi Minta Dubes Pasarkan Produk Asli Indonesia

https://m.tempo.co/read/news/2014/10/08/090612862/jokowi-minta-dubes-pasarkan-produk-asli-indonesia

4. Presiden Jokowi Minta Pegawai Negeri Tinggalkan Mentalitas ‘Ndoro’

http://setkab.go.id/presiden-jokowi-minta-pegawai-negeri-tinggalkan-mentalitas-ndoro/

5. Pejabat Publik Gagal Jalankan Revolusi Mental

http://nasional.kompas.com/read/2016/04/03/19243711/Pejabat.Publik.Gagal.Jalankan.Revolusi.Mental?utm_source=news&utm_medium=bp-kompas&utm_campaign=related&

6. Foto Rachel Maryam

https://foto.tempo.co/read/beritafoto/15462/Caleg-Wanita-Terseksi-versi-Living-in-Indonesia-Bag1/3

Ikuti tulisan menarik Chrisman Saragih lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu