x

Para pembantu pengganti (infal), menunggu di tempat penyalur jasa tenaga kerja Bu Gito di Cipete, Jakarta, 9 Juli 2015. Saat datangnya Lebaran, para pembantu infal tersebut mampu meraih pendapatan dua kali lipat lebih besar dari hari biasanya. TEMPO/

Iklan

Ajeng Astuti

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

PRT-ku Malang, PRT-ku Sayang

Ajeng Astuti merupakan seorang pekerja rumah tangga yang tergabung dalam Serikat Pekerja Rumah Tangga Sapulidi Jakarta yang diorganisir oleh JALA PRT

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

PRT-ku Malang, PRT-ku Sayang

 

Oleh: Ajeng Astuti, seorang PRT

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Infal. Kata-kata yang sering kita dengar jikalau musim mudik lebaran tiba. Aku sendiri kurang faham tuh apa artinya. Setauku orang akan banyak yang mencari Pekerja Rumah Tangga (PRT) infal di kala musim mudik karena banyak PRT yang mudik lebaran untuk merayakan lebaran di kampung halaman.

 

Sebegitu pentingnya arti pekerja rumah tangga buat para majikan bahkan majikan yang berasal dari negara lainpun tak kalah juga akan mencari jasa PRT infal. Tugasnya mulai yang hanya bersih-bersih atau juga khusus menjaga anak menjaga rumah kosong karena si penghuni pulang kampung.

 

Mereka akan rela membayar berlipat karna biasanya PRT infal per-jam bayarannya. 10(sepuluh)hari kerja sama sengan kerja sebulan penuh. Gimana nggak bikin orang akan banyak yang rela bekerja infal walaupun di hari raya karena melihat bayarannya yang besar?

 

 

Menjadi PRT

 

Namun jikalau arti PRT sebegitu pentingnya, mengapa masih ada banyak kusaksikan berita kasus kekerasan kepada PRT di televisi dan di media sosial salah satunya facebook. Karena aku pengguna facebook jadi sering liat beritanya lewat media tersebut karena lebih mudah kuakses dari pada media yang lain he he he..(karena aku agak gaptek).

 

Mulai dari pemecatan sepihak dan tanpa pesangon akan banyak tuh kasus pemecatan apa lagi musim lebaran tiba mungkin si majikan keberatan harus membayar uang THR (Tunjangan Hari Raya).

 

Juga kasus penyiksaan mulai dari dipukul, PRT yang tidak diberi makan sampai penyekapan. Aku sendiri pernah mengikuti persidangan kasus PRT yang disiksa majikanya mhh..sadis. Menurutku entah apa yang ada di pikiran si majikan sampai sebegitu teganya menyiksa bahkan di luar rumahpun melakukan hal tersebut di dalam lift tempat mereka tinggal.

 

Mungkin dia pikir nggak akan ada yang liat tapi dia lupa kalau ada CCTV dan terekam, di situ terekam si majikan melakukan pemukulan yang bahkan tanpa sebab karena dia pikir PRT nya merupakan pelampiasan kekesalan dia kali ya..sungguh sangat mengherankan dan aneh nya pake kebangetaaan!

 

Tidak semua PRT mengalami kasus kekerasan. Yang sukses dan banyak bertemu dengan majikan yang baik juga ada, ya saling mengertilah dengan tangung jawab masing-masing si majikan dengan kewajibanya membayar gaji/upah yang layak, memberikan libur dan tunjangan kesehatan si pekerjanya. Begitu juga PRT-nya melakukan tugas dan tanggung jawab yang diberikan majikanya.

 

Aku sendiri adalah PRT dan merasakan sendiri dan mengalami bertemu dengan majikan yang bermacam-macam dari yang memenuhi kewajiban, ada yang memotong gaji seenaknya dan tanpa konfirmasi yang di dalam perjanjian tidak ada.

 

Demikian kehidupan PRT yang bisa aku alami, kulihat dan kusaksikan sendiri.

Ikuti tulisan menarik Ajeng Astuti lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler