x

Iklan

FATKUL MUIN

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Air Bersih dari Bhayangkari untuk Warga Desa Kendlasem Demak

“Ya memang desa Kendalasem menjadi tujuan utama kami , namun tidak menutup kemungkinan desa lain yang kekurangan air kita bantu."

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Demak – Kemarau yang panjang membuat tandon air Pamsimas desa Kendalasem kecamatan Wedung menipis, oleh karena itu warga kesulitan air bersih terutama untuk minum dan memasak. Melihat kondisi inilah Pengurus Cabang Bhayangkara Demak memberikan bantuan 10 air tangki bersih ke desa yang terkenal hasil garamnya. Hadir dalam kesempatan itu Kapolres Demak AKBP Heru Sutopo SIK.

Ketua Pengurus Cabang Bhayangkari Demak Ny. Heru Sutopo pada kabaredemak mengatakan tujuan pemberian bantuan air bersih pada desa Kendalasem adalah untuk berbagi pada masyarakat yang mebutuhkan air bersih. Di musim kemarau ini air bersih sangat dibutuhkan oleh warga. Selain itu juga sebagai kegiatan dalam rangka HKGB ke -64 tahun 16.

“Kita lihat desa Kendalasem warganya sangat membutuhkan air bersih, utamanya untuk mandi dan memasak. Jika tidak ada air mereka membeli air dari warga. Itulah kita ibu-ibu pengurus bhayangkara datang membawa air bersih ini, “ kata Ny. Heru Sutopo didampingi ibu pengurus yang lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Air bersih sangat dibutuhkan oleh warga masyarakat, sehingga ketika mobil tangki datang warga sangat antusias menyambutnya. Mereka pun keluar rumah dan membawa tempat air seadanya. Ia berharap bantuan yang tidak begitu besar itu bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.

“Ya, memang Desa Kendalasem menjadi tujuan utama kami, namun tidak menutup kemungkinan desa lain yang kekurangan air kita bantu, “ tambahnya

Said, tokoh masyarakat Desa Kendalasem, berterima kasih dan gembira atas datangnya ibu-ibu istri polisi dengan mambawa bantuan air bersih. Saat kemarau seperti ini air bersih sangat dibutuhkan warga. Selain tandon air yang sudah menipis air Pamsimas juga tidak layak minum dan masak.

“Kedatangan ibu-ibu Bhayangkara ke desa kami dengan membawa bantuan air sudah sangat tepat. Saat ini air bersih sangat dibutuhkan warga. Jika mereka berebut hal itu wajar,“ kata Said, yang mantan Kepala Desa, beberapa waktu yang lalu.

Oleh karena itu selama belum ada sambungan PDAM, warga desanya jika kemarau pasti kesulitan air bersih. Oleh karena itu bantuan air diharapkan secara berkala paling tidak satu minggu sekali. Hal ini cukup berarti bagi warga yang ekonominya bawah.

“Satu jrigen air bersih disini sekitar Rp 2-3 ribu, kalau sehari butuh 2 dirigen pengeluaran untuk air bersih cukup banyak , terima kasih kami sampaikan pada ibu-ibu Bhayangkara Demak atas bantuan air bersihnya, “ kata Said. (Muin)

Ikuti tulisan menarik FATKUL MUIN lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu