x

Romusha yang baru kembali ke Indonesia, Desember 1946. National Acrhoive of Netherland/Anefo/NIGIS

Iklan

Ihsan Reliubun

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Romusha

Ihsan Reliubun, Mahasiswa Jurnalistik di IAIN Ambon

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sistem kerja paksa masih berlaku

bukan saja di zaman Jepang

di zamanku pula.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di tanahku, negeriku. Kita, masih bekerja paksa

 

Tanahku subur!

kerja paksa semakin mujur

Kalau saja, ada yang sakit, merintih, mereka mengelak

“Aku tidak bersalah!” kata mereka

 

Lalu ... salah siapa?

 

Romusha ....

 

tidak pernah selesai dibaca

tidak akan selesai ditulis

sampai kertas-kertas jadi sampah

sampai tinta penuh cinta memudar dan lapuk

 

Romusha ...

 

di tanahku, subur dan hijau pepohonan

sampai kembali menghitam

gelora perang semakin girang cari kuasa

 

Zaman perang, Jepang berkuasa

mencari kekuasaan!

tak beda dengan zamanku

masih ada ambisi yang berkuasa

 

 

Sementara yang sakit belum membaik

merintih kesakitan

sakit sekali! Pedis menusuk

pedas tenggelam ke leher, sampai ke dada

 

Romusha!

 

Bukan rumus cari kuasa

Bukan rumus cari suaka

Di tanahku suaka dan kuasa

sama-sama kerja paksa!

 

Ambon, 7 Mei 2016

Ikuti tulisan menarik Ihsan Reliubun lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu