Festival fim pendek dan foto bertajuk “Culture and Urban Life in Digital Era” menjadi penanda komitmen Universitas Telkom menuju taraf Internasional. Peserta kompetisi film pendek tidak saja diminati oleh mahasiswa dari Universitas Telkom di Indonesia, tetapi juga beberapa negara luar. ISMPF menggandeng sineas dan fotografer profesional untuk menjadi tim penilai. Di antaranya, sutradara kenamaan Garin Nugroho, Direktur Eksekutif Galeri Foto Jurnalistik Antara Oscar Motuloh, Fotografer senior harian Kompas Arbain Rambey, dan Direktur Festival Film JAFF-Netpac Budi Irawanto.
Rangkaian festival meliputi Talkshow Film, Screening film yang difasilitasi oleh Watchdoc Documentary, dan pameran foto di ruang selasar Fakultas Komunikasi dan Bisnis.
Dekan Fakultas Komunikasi dan Bisnis Jafar Sembiring dalam pembukaan menyampaikan kegembiraannya atas terselenggaranya festival ini, “saya senang melihat antusiasme peserta kompetisi ini, banyak sekali karya film dan foto yang bersaing, semoga ini menjadi awal yang baik untuk kemajuan film dan fotografi di kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi, khususnya bagi Universitas Telkom dan Indonesia” paparnya.
Sementara itu, Sylvie Nurfebiaraning, ketua pelaksana ISMPF 2016, dalam sambutannya mengatakan kompetisi antar mahasiswa harus menjadi tradisi keberlanjutan, sehingga mahasiswa memiiki ruang gerak yang cukup untuk mengembangkan potensi kreatif, terutama dalam hal perfilman dan fotografi, “merupakan komitmen fakultas komunikasi di Universitas Telkom untuk memfasilitasi para mahasiswa berkompetisi, terlebih era global seperti sekarang ini, kompetisi positif seperti ISMPF ini harus lebih banyak dan lebih sering lagi” katanya.
Arbain Rambey dalam talkshow fotografi mengatakan di hadapan ratusan peserta, tidak ada lagi istilah fotografer pemula, teknologi yang maju membuat fotografi bukan aktifitas yang rumit dan mahal, “temen-temen tidak bisa lagi bedakan antara foto hasil kamera profesional dengan (kamera) handphone, sehingga kalian semua bisa jadi fotografer profesional, hanya tehnik saja yang perlu dipelajari” ungkapnya.
Dari seluruh karya yang diterima panitia, akan dipilih 20 karya film pendek dan puluhan foto yang diserahkan ke penjurian profesional dan bersaing untuk menerima 12 penghargaan pemenang dari 2 kategori kompetitif, film pendek untuk fiksi dan dokumenter, foto bertema landscape and architectur, people and culture.[nn]
Ikuti tulisan menarik Dedi Kurnia Syah Putra lainnya di sini.