x

Iklan

TD Tempino

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Bogor Berubah Wajah

Ketika melewati tugu kujang ikon kota Bogor awak menyaksikan 9 pilar besar. Wah kapan dibangun neh . Tiang itu sungguh besar dan tinggi serta perkasa.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Nikmat rasanya ngudap batagor

Makan bersama di warung ampera

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 Berlibur sejenak di kota bogor

 Silaturahim keluarga uni dan uda

Pantun diatas awak tayangkan hari Senin, 1212 ketika tiba di kota Bogor.  Inilah enaknya aktif  bersosial media, dimanapun berada bisa up date status.  Laporan keberadaan diri pada satu waktu banyak sekali manfaatnya.  Bermanfaat bagi keluarga dan teman bahwa seseorang sedang berkunjung ke satu tempat.  Tentunya laporan itu semakin memiliki nilai validitas apabila disertai dengan dokumentasi foto.

Telepon genggam, charger dan modem menjadi alat kelengkapan ketika berpergian.  3 alat modern ini mempunyai peran sangat penting untuk menjaga tetap berlangsungnya komunikasi dengan kerabat. Sebagai makhluk social pola komunikasi intens wajib hukumnya selalu terjaga.  Paling tidak untuk menyapa dan memberikan berita apa kabar. 

Selain itu dalam kapasitas jurnalis, maka moment moment tertentu bisa dijadikan bahan tulisan.  Oleh karena itu sebelum berpergian harus di periksa dulu ke siapan 3 alat tersebut.  Diperiksa teliti untuk melihata alat terebut full pulsa, full signal dan full battery.  Ketika semua sudah lengkap, awak pun membawa pula hadiah.  Hadiah berupa buku terbitan terakhir BUKAN HOAX.  Dalam tas tangan di dibawa sertai 5 buku untuk dijadikan buah tangan untuk sanak saudara.

Tiba di terminal Baranangsiang pukul 11,00.  Kemenakandan Lisa dan suami Dr Hakim yang akan menjemput masih dalam perjalananan dari Cimanggu.  Awak menunggu di restoran Simpang Raya.  Seperti biasa waktu tunggu ditemani teh talua ( Teh Telor).  Inilah minuman standard khas restoran padang. Tak lama Lisa tiba dan kami menuju Rumah Sakit Mulia menjenguk Uni Yunidar (Uni De) yang sedang dirawat.

Ketika melewati tugu kujang ikon kota Bogor awak menyaksikan 9 pilar besar. Wah kapan dibangun neh .  Tiang itu sungguh besar dan tinggi serta perkasa.  Nampaknya lebih tinggi dari pilar Istana,  Diatas penghubung antar pilar tertulis satu kalimat dalam bahasa sunda.  Kata Lisa “ itu bahasa halus sunda pak etek, Lisa juga ngak paham artinya” Pilar ini berdiri gagah dan kokoh nampaknya akan menggeser fungsi tugu kujang sebagai ikon Bogor. 

Di rumah sakit mulia  bersua dengan Uni Ati, Uni Niar dan kemekanda Jhon yang baru tiba dari Pekanbaru dan Palembang.  Kemekanda Idham dan Yap dan keluarga masing masing berkumpul di ruang tunggu lantai 3.  Alhamdulillah Uni De yang dulu sama sama menunaikan ibadah haji tahun 1998 sudah mulai pulih, rencana besok akan pulang ke rumah.  Semoga sehat terus ya Bu Hajjah.

Lanjut memenuhi undnagan makan siang Ria dan Rizki.  Restoran Ampera di kawasan Cimanggu tampak ramai.  Uni Husna dan Ayuk Fat serta beberapa keluarga lain sudah lebih dulu tiba.   Kami antri memilih makanan khas sunda. Panjang juga antri, makanan yang di pilih terutama ikan di goreng ulang biar segar katanya. Ya waktu makan tiba, kampong tengah sudah tidak unjuk rasa lagi ketika asupan sedikit pedas itu memenuhi lambung.

Selesai makan awakpun menghadiahkan buku Bukan Hoax kepada Uni Husna, Ria dan Lisa.  Keluarga Petokayo ini merasa bangga karena dari  keluarga besar Haji Dahlan Bin Affan dan Bunda Hajjah Kamsiah Binti Mahmud  ada yang jadi penulis dan menerbitkan buku sampai edisi yang ke 10.   Alhamdulillah.

Ria mengontak Ririn di Belanda. Ternyata komunikasi via LINE nyambung.  Maka kami ngobrol dengan kemenakan yang merantau ke Belanda.  Ririn mendampingi suami Mas Bambang yang sednag menyelesaikan pendidikan srata Doktor bidang Teknik. Ririn melaporkan kegiatannya di negeri tulip itu mengajar mengaji.  Alhamdulillah dimanapun dunia dipijak amal ibadah mencerdaskan anak bangsa terus didawamkan.  Awak memamerkan pula buku , Ririn tersenyum minta di kirim.

Malam itu awak menginap di rumah Bundo Kanduang Hajjah Husna Dahlan di perumahan Taman Cimanggu.  Mantan polisi dan notaris ini menngisi  waktu pensiun dengan banyak membaca dan mengaji.  Lemari buku tertata rapi dengan muatan ensiklopedia islam berseri.  Luar biasa Uni memilik koleksi buku islam produksi terbaik selain juga mengkoleksi Majalah Intisari sejak tahun 1990.

Kami bicara serius tentang niat umroh plus Aqso. Insha Allah tahun 2017 niat mengunjungi 3 masjid yang tercantum di kitab Suci Al Qur’an terwujud.  Kami mulai mencari informasi terkait Travel Biro yang menfasilitasi umroh plus masjid Aqsa. Uda Lukri Abdul Muluk memberikan informasi Travel apa yang pernah beliau ikuti berserta keluarga ketika berkunjung ke Palestine..  Mudah mudahan di awal tahun 2017 niat suci ini bisa dilaksanakan, Amin Ya Rabbal Alamin.

Akhir kunjungan awak makan bersama lagi di restoran Simpang Raya.  Unda Mus dan Uni Lin serta Boy dan Ade Muswar dan Bundo Kanduang pun turt serta.  Inilah ajang rutin sliaturahim perantau dari Lintau Sumatera Barat dan Jambi yang bermukim di pulau jawa.  Saling bertukar sapa dengan Uda Musyawir kakanda tertua berusia 85 Tahun mantan Kolonel Polisi, Tak terasa waktu berjalan begitu singkat,  Kini kami menjadi generasi tertua di kaum Petokayo.  Mendawamkan silaturahim sebagai perekat erat keluarga sembari memberi contoh kepada anak keturunan.

Salamsalaman

TD

 

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik TD Tempino lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB