Menjaga kesehatan bagi seorang wanita adalah suatu hal yang harus dilakukan terlebih ketika dirinya dinyatakan posistif hamil. Tugas dari sang ibu selain menjaga kesehatan bagi dirinya adalah menjaga kesehatan serta perkembangan janin yang dikandung. Akan tetapi, apa daya apabila segala hal sudah dilakukan ternyata penyakit tersebut tetap datang menyerang. salah satu penyakit yang menyerang ibu hamil adalah wasir.

Pengertian dari wasir (hemoroid) adalah pembengkakan yang berisi pembuluh darah yang membesar. Pembuluh darah yang terkena wasir berada di dalam atau di sekitar bokong yaitu di dalam rektum atau di dalam anus. Kebanyakan hemoroid adalah penyakit ringan dan bahkan tidak menimbulkan gejala. Jika saja terdapat gejala wasir, biasanya yang sering terjadi adalah:

• Pendarahan setelah buang air besar. Warna darah berwarna merah terang.
• Terdapat lendir setelah buang air besar.
• Benjolan tergantung di luar anus. Benjolan ini biasanya harus didorong kembali ke dalam setelah buang air besar.
• Pembengkakan, rasa nyeri, dan kemerahan di sekitar anus.
• Mengalami gatal-gatal di sekitar anus.

Sedangkan penyebab dari wasir tesebut sampai sekarang masih belum jelas. Akan tetapi, penyakit wasir ini biasanya dihubungkan dengan tekanan darah yang meningkat dalam pembuluh darah yang berada di anus serta sekitarnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka terdapat dua jenis wasir yaitu internal (tempatnya didalam) dan eksternal (tempatnya diluar dubur dan dapat diraba). Pada kehamilan akibat pembendungan darah balik dibagian perut oleh janin, maka bagi ibu hamil yang telah menderita wasir, akan dapat kambuh dan sering menyiksa saat kehamilan. Apalagi waktu proses melahirkan, wasir tersebut akan semakin membesar bahkan yang jenis internal dapat keluar.

Untuk melakukan pencegahan wasir bagi ibu yang hamil maupun yang tidak hamil, maka lakukanlah tips di bawah ini yaitu :

• Makan-makanan yang mengandung serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, utamakan gandum karena memiliki serat yang tinggi.

• Minumlah air putih sebanyak 6-8 gelas perhari.
• Hindari duduk terlalu lama. Jika aktifitas kerja anda terlalu banyak duduk, sediakanlah 5 menit untuk istirahat sambil berdiri atau berjalan-jalan.
• Hindari angkat beban yang terlalu berat, mintalah bantuan kepada ornag sekitar bila ingin mengangkat beban untuk mengurangi tekanan pada dubur.
• Lakukan olahraga ringan tiap pagi, minimal selama satu jam. Karena olah fisik akan membantu pergerakan usus dalam mencerna makanan.

Sebagai tambahan dari tips di atas adalah sebagai beriku :.

• Kurangi konsumsi daging, agar kotoran atau feses tidak terlalu keras.
• Hindari makanan pedas yang berasal dari cabai dan merica agar rasa nyeri dan panas tidak muncul saat atau setelag Buang Air Besar.
• Gunakan waslap atau kain basah sebagai kompres saat nyeri timbul.
• Gunakan obat-obatan supositoria (obat yang dimasukkan dalam dubur) untuk mengurangi pembengkakan atau salep anesthesia yang berfungsi mengurangi rasa nyeri.

Akan tetapi, untuk mengetahui jenis dan tingkatan ringan atau beratnya disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal tersebut supaya penyakit yang diderita bisa ditangani dengan segera.