x

Iklan

Dhany Pangestu

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Memanusiakan Lansia Indonesia

Lansia juga manusia Indonesia, yang layak di prioritaskan pelayanannya. Salah satu hal yang paling susah didapatkan lansia adalah dalam kenyamanan sanitasi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Gambar 1. Lansia Indonesia (Sumber Gambar: https://www.brilio.net/news/on-this-day-29-mei-hari-lansia-nasional-hari-lansia-150529g.html)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015, jumlah penduduk lansia (lanjut usia) di Indonesia mencapai sekitar 13 juta jiwa dan diperkirakan terus bertambah menjadi 16 juta jiwa pada tahun 2019. Jumlah lansia yang terus meningkat ini harus ditangani dengan baik. Bukan hanya saja yang usia produktif yang diberdayakan, namun lansia juga merupakan rakyat Indonesia yang butuh  di manusiakan. Banyak kita temui para lansia tidak dapat tersentuh dengan baik dan kadang dilupakan tertelan zaman. Bukankah kerabat kita juga pasti ada yang lansia? Kalau kita perhatikan sungguh tidak tega melihat lansia yang sudah berkurang tenaga dan masa mudanya. Andai saja jika semua orang tidak bisa menjadi tua, selalu muda, dan semangat membara. Tetapi, itu tidak mungkin karena waktu terus berjalan.

Akhir-akhir ini kita sering mendengar kata bonus demografi. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami bonus demografi tersebut, dimana usia produktif lebih banyak daripada usia non produktif. Bonus demografi memang harus dimanfaatkan dengan baik, namun jangan sampai melupakan lansia. Lansia juga manusia Indonesia, yang layak di prioritaskan pelayanannya. Salah satu hal yang paling susah didapatkan lansia adalah dalam kenyamanan dan keamanan sanitasi. Apalagi jika berada di luar rumah, akibatnya lansia menahan hasrat untuk ke toilet. Batu ginjal jadi penyakitnya. Kemudahan akses sanitasi merupakan hal yang dasar namun sangat wajar untuk dikejar. Saat usia lanjut sangatlah sulit untuk melakukan aktivitas di kamar mandi atau toilet sendirian tanpa bantuan orang lain. Pemenuhan tempat pokok sanitasi yaitu toilet yang ramah lansia harus digencarkan dari segi kualitas dan kuantitasnya, sampai ke desa-desa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Desain toilet dengan lantai keramik yang tidak licin dapat mengantisipasi terpeleset. Terdapat pegangan yang kuat memudahkan lansia untuk berjalan masuk dan keluar tanpa terjatuh. Saklar lampu yang sesuai jangkauan membuat toilet menjadi nyaman. Lantai yang tidak bertingkat-tingkat atau datar mengurangi resiko terjatuh. Adanya shower air hangat dan dingin membuat nyaman ketika membersihkan diri. Perlengkapan kebersihan badan semakin membuat bersih dan menghilangkan bau yang tersisa. Kloset juga sebaiknya model duduk agar lansia tidak keberatan mengangkat tubuhnya lagi untuk berdiri. Lubang ventilasi yang cukup juga tidak kalah penting, untuk menjaga toilet tetap kering dan pertukran udara dari dalam dan luar meajadi maksimal. Kurang lebih seperti itulah gambaran kasar desain untuk toilet ramah lansia yang bisa di implementasikan dalam bentuk fisik.

Desain Kamar Mandi untuk Lansia

Gambar 2. Desan Kamar Mandi dan Toilet untuk Lansia (Sumber Gambar: http://spacehistories.com/desain-kamar-mandi-untuk-lansia-yang-aman/kamar-mandi-khusus-lansia/)

Kebanyakan desain toilet di perumahan-perumahan atau ruko-ruko sangat minimalis dan susah digunakan untuk lansia. Setidaknya setiap rumah mendesain toiletnya dari awal perencanaan dengan toilet ramah lansia. Sehingga apabila ada anggota keluarga, kerabat, atau tamu yang lansia dapat leluasa menggunakannya. Demikian pula di kantor, sekolah, maupun kampus perlu adanya terobosan ini. Toilet hotel apabila kita perhatikan sudah sedikit memenuhi syarat toilet ramah lansia, namun perlu dibenahi lagi. Sedangkan toilet di mall yang kita jumpai masih jauh dari standar toilet ramah lansia. Di Bandara Internasional sudah terdapat beberapa fasilitas untuk kebutuhan lansia, seperti airport helper dan lain-lain. Tempat yang selalu dikunjungi turis setiap harinya wajib ada tempat seperti itu, kalau tidak ada bisa di cap negara yang dikunjungi tidak ramah lansia. Akibatnya turis berfikir dua kali jika mau berkunjung ke dua kalinya. Jika turis yang notabene warga negara asing saja dilayani dengan baik, masa warga lokal kurang mendapat perhatian? miris. Di rumah sakit yang notabene rumah sementara lansiapun harus memperhatikan kebutuhan toilet untuk lansia. Jangan sampai terjadi kasus seperti di sebuah rumah sakit yang berada di New South Wales, Australia. Dikutip dari radioaustralia.net.au dimana pada tahun 2015 seorang pasien lansia berusia 67 tahun ditemukan pingsan di kabin toilet lebih dari 20 jam setelah tiba di rumah sakit. Kasus hampir sama juga terjadi di tahun 2007 seorang pasien ibu hamil 14 minggu mengalami keguguran di toilet rumah sakit tersebut. Hal ini menjadi pertanyaan mengenai desain toilet yang menjadi TKP. Bagaimana lansia bisa nyaman berada di luar rumah jika seperti itu? atau mereka hanya berdiam diri di dalam rumah tanpa aktivitas. Tidak tega membayangkanya, hal dasar yang menjadi kebutuhan semua orang tidak terpenuhi dengan baik. 

Selain sanitasi, penduduk lansia juga akan nyaman jika dapat keluar rumah dan mendapatkan kebutuhan seperti saat mereka masih muda. Seperti dalam hal kemudahan menggunakan transportasi umum, fasilitas publik, bisa juga potongan harga dalam berbelanja. Indonesia bisa bercermin pada Jepang, negara dengan jumlah usia non produktif  yang lebih banyak daripada usia produktif ini tetap memberdayakan dan memenuhi kebutuhan lansia. Infrastruktur yang sudah ada seperti panti werdha juga harus dioptimalkan fungsi dan diperbaiki fasilitasnya. Jangan hanya menjadikan panti werdha sebagai tempat penitipan lansia karena kita segan merawatnya. Kegiatan-kegiatan di panti wredha juga sebaiknya produktif dan memproduktifkan usia lansia. Karena lansia yng produktif juga menjadi bekal kekuatan negara. Peran integrasi antara masyarakat, pemerintah dan swasta juga menjadi modal yang penting untuk bisa bekerjasama memanusiakan lansia Indonesia.

#InfrastrukturKitaSemua

Ikuti tulisan menarik Dhany Pangestu lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB