x

Iklan

gondo_iswahyanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Menangkal Embrio ISIS

Pemerintah harus melakukan sejumlah langkah-langkah untuk menghentikan benih-benih/embrio-embrio ISIS yang sudah muncul di Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Secara umum masyarakat Indonesia, khususnya yang beragama Islam sepakat untuk tidak menerima ajaran radikalisme yang disebarkan oleh kelompok ISIS (Islamic State of Iraq and Syria), karena ISIS dan konsep ke-khilafahannya bertentangan dengan ajaran Islam yang digariskan di dalam Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad SAW.

Walaupun secara umum banyak yang sudah menolak kelompok ini, namun kenyataannya masih ada saja kelompok yang menerima kelompok ini sebagai bagian dari perjuangan untuk mendirikan negara Islam. Walaupun sudah sering kali dikatakan bahwa ISIS adalah raksasa yang diciptakan oleh negara-negara besar seperti Amerika dan sekutunya yang bertujuan untuk mengadu kelompok-kelompok Islam, namun masih saja ada kelompok yang memuja dan memujinya, laksana sebuah grup musik kenamaan dimana mereka ingin tampil dan menyerupai seperti grup musik kenamaan tersebut, sungguh kenyataan ini sangat ironis sekali.

Yang perlu kita ketahui saat ini adalah bagaimana cara dari kelompok ISIS bekerja. Salah satu cara kerja dari kelompok ISIS ini adalah dengan jalan merusak pikiran orang-orang yang diketahui mempunyai sikap yang bertentangan dengan pemerintah dan hukum yang berlaku di negaranya, artinya aset dari kelompok ISIS bukan semata-mata senjata, pasukan tempur yang kuat dan uang, namun ASET dari ISIS adalah kumpulan orang-orang yang sudah dirusak otaknya. Orang-orang yang sudah dirusak pikirannya itu kemudian dicuci otaknya (brain wash) melalui berbagai sarana komunikasi yang ada saat ini, entah itu media sosial maupun media online yang sudah mereka siapkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang-orang yang sudah dicuci otaknya itu dijadikan oleh mereka sebagai SEL TIDUR, yang mana sewaktu-waktu mereka siap digerakkan atau dibangkitkan dengan PEMICU tertentu. Pemicu yang paling mengerikan adalah sentimen SARA (Agama) yang dibangun di atas ketimpangan sosial. Oleh karena itu sudah menjadi tugas kita bersama untuk mewaspadai benih-benih/embrio-embrio sel-sel tidur ISIS ini. Benih atau Embrio ISIS tersebut sebenarnya dapat kita ketahui dan kita kenali dengan ciri-ciri sebagai berikut :

1. Membuat opini bahwa teror bom adalah rekayasa

2. Membuat opini bahwa pemberantasan teror adalah stigmatisasi umat Islam

3. Membuat opini bahwa teror bom itu satu paket dengan kriminalisasi ulama

Inilah benih-benih/embrio-embrio dari SEL TIDUR dari ISIS sehingga pola pikir yang sudah diracuni tersebut harus segera diluruskan. Inilah perang pikiran/Opini.

Menyikapi adanya pendukung ISIS beserta simpatisannya di tanah air, tentunya pemerintah harus melakukan sejumlah langkah-langkah untuk menghentikan benih-benih/embrio-embrio ISIS yang sudah muncul tersebut. Untuk menangkal dan mengantisipasi benih-benih/embrio-embrio dari ISIS di negara Indonesia perlu adanya kerjasama dari beberapa lembaga dan kementrian yang terkait dan juga adanya peran serta masyarakat yang aktif untuk melaporkan segala bentuk aktivitas yang menyimpang dari ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. Badan Intelejen Negara (BIN), TNI, Polri, Menteri Dalam Negeri dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) perlu menyusun dan menyiapkan langkah-langkah strategis untuk membendung paham radikal tersebut diantaranya :

1. Mencegah berdirinya kantor-kantor perwakilan yang berafiliasi dengan kelompok ISIS untuk dapat mengembangkan paham radikalnya.

2. Kementrian Agama beserta para ulama-ulama, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh adat, mahasiswa dan seluruh Lembaga Swadaya Masyarakat harus melakukan sosialisasi dan pencerahan kepada publik bahwa kelompok ISIS adalah kelompok radikal yang tidak atau bukan representasi dari Islam.

3. Kementrian Kominfo harus selalu berupaya untuk melakukan pemblokiran pada media sosial, media online, youtube atau sumber komunikasi media lainnya terhadap upaya dari ISIS yang dengan sengaja menyebarkan paham radikalnya.

Dengan adanya kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait diatas, maka penyebaran paham-paham radikal seperti ISIS, benih-benih/embrio-embrio dari ISIS beserta aliansi kelompok dari ISIS tentu dapat diberantas dengan cepat.

Ikuti tulisan menarik gondo_iswahyanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Fotosintesis

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Kamis, 9 Mei 2024 17:19 WIB

Terpopuler

Fotosintesis

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Kamis, 9 Mei 2024 17:19 WIB