x

Iklan

fenita

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Benarkah Prabowo Sang Pembela Rakyat Kecil?

Kemana Prabowo disaat masyarakat kecil sedang kesusahan?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Minggu 29 Januari 2017 di GOR Soemantri Jakarta, Prabowo Subianto berpidato dengan berapi-api membakar semangat pendukung Anies-Sandi. Dalam pidatonya, Prabowo menyebutkan rebut Jakarta untuk selamatkan Indonesia. Kata-kata yang sepertinya punya makna besar, karena memasukkan unsur selamatkan. Dalam bahasa sederhana, menyelamatkan itu artinya mengeluarkan sesuatu dari kondisi yang rawan atau tidak baik. Bisa juga maksudnya Indonesia saat ini dalam kondisi rawan dan perlu diselamatkan.

 

Kata-kata itu sama saja mengkritik pemerintahan saat ini atau bisa dikatakan menyerang Presiden Jokowi. Karena dalam kepemimpinan Jokowi keadaan menjadi perlu untuk diselamatkan seperti yang disampaikan Prabowo. Atau bahasa lebih kejamnya, Jokowi gagal membawa Indonesia ke arah yang lebih baik sehingga perlu diselamatkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Menarik untuk dibahas apakah memang Prabowo sosok yang membela rakyat kecil?.

 

Sebelum pidato tersebut, tepatnya pada tanggal 31 Oktober 2016, Jokowi mendatangi Prabowo ke rumah pribadinya di Hambalang. Suasana penuh keakraban disuguhi dalam pertemuan tersebut. Kunjungan Jokowi berselang empat hari sebelum aksi bela Islam pada 4 November 2016.

 

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo tidak menyingung sama sekali tentang adanya kemarahan umat Islam terkait dengan dugaan penistaan agama. Pada tanggal 17 November 2016, Prabowo melakukan kunjungan balasan ke Istana. Dan lagi-lagi tidak ada ucapan Prabowo yang membela kepentingan umat Islam yang merasa marah atas ucapan Ahok. Prabowo juga tidak bicara tentang penegakan hukum ataupun keadilan dalam penegakan hukum.

 

Dan yang perlu diingat adalah disaat Prabowo mengunjungi Jokowi, ada petani yang ditembak polisi dengan gas air mata di Majalengka. Peristiwa yang membuat air mata para petani mengucur deras, perlakuan yang mereka terima sudah seperti perusuh yang ditembaki aparat hukum.

 

Sebagai orang yang pernah mendeklarasikan sebagai ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Prabowo terlihat tidak sensitif dengan apa yang menimpa petani. Jika memang tidak peduli, kenapa harus menjual nama petani dalam mendapatkan simpati. Petani jangankan untuk mendapatkan advokasi, mendapatkan simpati saja tidak.

 

Lalu kita akan percaya kalau Prabowo akan membela rakyat kecil?. Membela orang yang sebenarnya ada dalam naungannya saja tidak terlihat.

 

Sikap Prabowo kepada pemerintahan Jokowi berubah pasca 212, saat itu salah satu petinggi Gerindra ditangkap polisi dengan tuduhan makar. Sejak itu ada perubahan dalam sudut pandang Prabowo, dan puncaknya keluar kata-kata selamatkan Indonesia.

 

Saat umat Islam ditekan dengan larang untuk intimidasi kemana Prabowo?. Ah sudahlah, namanya juga berusaha untuk merebut simpati jelang 2019.

 

 

Ikuti tulisan menarik fenita lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB