x

Iklan

Putu Suasta

Politisi Demokrat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Idul Fitri dan Perayaan Kehidupan

Essay

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kendati tidak pernah belajar tentang ajaran Islam secara formal, saya tahu bahwa Idulfitri adalah perayaan kemenangan. Perjumpaan dengan teman-teman, saudara, rekan kerja dan kolega yang beragama Islam selama puluhan tahun memberi saya pemahaman batiniah yang kuat tentang pesan yang terkandung dalam Hari Raya Idulfitri. Setiap bulan Ramadhan tiba, saya menyaksikan mereka berpuasa serta berupaya memusatkan hati dan pikiran ke iktiar spiritual, religius dan menyisihkan hasrat-hasrat duniawi yang destruktif. Saat Idulfitri tiba, mereka merayakannya dengan semarak, meriah, penuh syukur dan sukacita.

Bagi saya pribadi, sebagai penganut agama Hindu, menyaksikan suka cita yang terpancar dari wajah teman-teman dan kenalan yang mudik dan  sedang bersiap menyambut Idul Fitri, adalah sebuah perayaan kehidupan. Ikatan afektif dengan mereka karena kebersamaan baik sebagai rekan kerja, teman sekolah-kuliah, maupun tetangga serta merta membuat saya ambil bagian dalam suka cita yang mereka rasakan dan menguatkan kesadaran saya bahwa hidup ini pantas dan mesti dirayakan.

Hidup ini memang tidak selalu berjalan sempurna. Masalah tidak pernah selesai. Di Indonesia, kita masih menghadapai aneka persoalan sebagai sebuah bangsa. Tapi semua persoalan yang muncul di negara ini (bahkan di seluruh dunia) bersumber dari ketidaksempurnaan manusia. Tidak ada seorang pun yang dapat menjamin dirinya tidak akan terjerumus ke dalam kesalahan atau kenistaan. Pengakuan atas kelemahan manusia ini secara tegas diajarkan saudara-saudara saya yang beragama Islam selama bulan Ramadhan yang akan berakhir sebentar lagi. Besok saya akan menyaksikan dan mendengarkan pesan mereka akan pentingnya membuka hati-pikiran untuk saling meminta dan memberi maaf. Sungguh sebuah perayaan kehidupan yang paripurna.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak perlu rasanya tinjauan teologis atau filosofis bagi kita untuk turut  ambil bagian dalam suka cita sesama. Ikatan kemanusiaan dan ikatan afektif berkat perjumpaan sehari-hari sejatinya membuat semua manusia dengan mudah berbagi suka maupun duka. Saat ini, saudara-saudara saya beragama Islam sedang bersiap menyongsong hari suka cita. Maka serta merta saya juga turut bersuka cita. Karena itu, saya mengajak keluarga, teman dan semua kenalan untuk berpaling sejenak  dari hiruk pikuk debat dan gonjang-ganjing politik yang membuat media sosial dan kehidupan harian kita lumayan bising dalam beberapa bulan ini. Penuhilah kanal-kanal media sosial, diskusi di rumah dan di komunitas-komunitas kita dengan ucapan selamat penuh optimisme.

Semoga hikmah Idulfitri semakin menguatkan keyakinan kita bahwa sejatinya semua agama mengajarkan kebaikan. Semua agama menuntun kita untuk selalu merayakan kehidupan ini, bukan mengutukinya dengan mengumbar kebencian, amarah dan permusuhan. Semua agama membantu manusia untuk kembali ke fitrahnya.

Selamat menyosong hari Idulfitri bagi saudara-saudara saya beragama Islam!

Ikuti tulisan menarik Putu Suasta lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu