x

Keluarga Udayni yang merupakan bagian dari komunitas Muslim Yaman-Amerika berkumpul untuk merayakan liburan Idul Fitri di Brooklyn, New York, 25 Juni 2017. Mereka menyantap sarapan bersama aneka masakan tradisional Yaman. REUTERS/Kholood Eid

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Belajar Kearifan dari Memasak

Kegiatan memasak memberikan pada kita banyak pelajaran tentang kehidupan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jika hatimu sedang kacau, marah, atau kesal, dan kamu memasak apa saja, sangat mungkin masakanmu jadi tidak lezat. Bukan sekedar kurang garam, tapi mereka yang kamu suguhi hasil masakanmu akan mendapati kekacauan rasa. Kenyamanan emosional saat memasak demikian penting bila ingin memperoleh hidangan yang memanjakan lidah.

Itulah salah satu pelajaran yang dapat dipetik dari aktivitas menyiapkan hidangan, makanan maupun minuman. Ada begitu banyak tantangan yang harus dijawab selama proses memasak, katakanlah, nasi goreng—agar nasi goreng tidak kering, atau terlalu berminyak, atau bumbunya tidak merata, atau sebagian nasi berkerak karena gosong.

Meski terlihat sederhana, memasak seringkali merupakan proses yang kompleks. Sejumlah persiapan harus ditata rapi bila kamu tidak ingin ada bahan yang tertinggal. Terdapat sejumlah langkah yang mesti dilalui, tahap demi tahap. Jalan pintas hanya akan membuat rasa masakan melenceng dari harapan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena terburu-buru, kamu mungkin melompati satu tahap, yang sayangnya begitu krusial. Kamu kaget ketika melihat hasil akhir hidanganmu berbeda dari yang digambarkan resep. Tentu saja, sebab kamu melewatkan satu tahap. Tahap ini mungkin terlihat sederhana, tapi dapat memengaruhi rasa, bentuk, warna, maupun penampilan hidangan akhir secara keseluruhan.

Diperlukan kesabaran, kata seorang juru masak terkenal, terlebih ketika kamu baru mulai senang memasak. Kesukaan dapat menjadi tabungan modal untuk menjawab kesulitan ynag muncul dalam proses memasak, membuatmu tidak mudah patah arang dan mau mencoba lagi baik ketika gagal maupun saat ingin memperoleh hasil yang lebih baik.

Juga diperlukan ketekunan. Jarang terjadi, begitu mencoba sebuah resep langsung jadi. Diperlukan ketelitian dalam mengukur takaran bahan, suhu yang diperlukan, hingga berapa lama proses tertentu dilakukan. Justru melalui kegagalan kamu dapat menemukan sesuatu yang berharga dalam memasak: ternyata ada trik tertentu pada tahap tertentu.

Resep hanyalah sebuah garis besar dari bahan dan proses, praksisnya perlu improvisasi. Juru masak yang tidak pelit berbagi pengalaman akan mengungkapkan trik dan tip-nya dalam memasak. Pengalamanlah yang mengajari seseorang jadi lebih piawai dalam mengolah bahan makanan dan minuman—di sana ia menemukan kesalahan, kegagalan, dan menemukan cara terbaik.

Melalui kegiatan memasak kita juga belajar tentang memahami karakter setiap bahan yang kita gunakan: tepung, gula, telur ayam (yang putih dan kuning berbeda), garam, air, susu, keju, daging ayam, daun bayam, hingga mentega dan margarin. Masing-masing bahan punya watak berlainan dan meminta perlakuan yang berbeda-beda. Bila terkena panas langsung, gula jadi karamel. Dalam cairan panas, gula melarut dan menyatu.

Mengenal masing-masing bahan tidak ubahnya kita belajar tentang beraneka karakter manusia yang berada di sekeliling kita: teman, kakak, orang tua, guru, manajer, hingga anak dan kakek. Agar cokelat meleleh dengan bagus dan tidak gosong, kita perlu memakai teknik double boiler. Begitu pula, untuk menegur anak kita tidak bisa main ‘tembak langsung’, perlu cara sedikit melingkar. Memang tidak 100% apple to apple, sih.

Ketika kita mencoba sebuah resep, lazimnya memang mengikuti dengan patuh bahan dan proses yang tertulis di situ. Tapi, sesudah lebih piawai, kita perlu juga berimprovisasi, baik dalam hal bahan maupun cara—siapa tahu kita dapat menemukan hidangan yang lebih lezat dengan bahan dan cara baru? Memasak mengajarkan kita keberanian untuk berimprovisasi dan berinovasi. **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB