Menunggu Nyanyian Setya Novanto

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Baru Setya Novanto yang dinyatakan sebagai tersangka korupsi E-KTP, masih banyak yang lainnya.

Pada tanggal 17 Juli 2017 yang lalu, Ketua DPR RI, Setya Novanto telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi E-KTP oleh KPK. Meski sampai sekarang belum ditahan secara resmi, tetapi cepat atau lambat ia akan menjadi pesakitan  dengan baju berwarna oranye.

Namun mungkin masih banyak yang bertanya-tanya mengapa Si 'papa minta saham' itu masih bisa cengar-cengir menghadapi tuduhan kelas berat tersebut. Apakah memang Setya Novanto adalah orang yang sudah mati rasa sehingga tidak tampak gentar ditetapkan sebagai tersangka.

Ada beberapa kemungkinan mengapa dia masih bisa tenang pada saat seperti ini:

1. Dia tidak seorang diri. Korupsi E-KTP adalah korupsi berjamaah yang melibatkan banyak pejabat. KPK tentu tidak akan berhenti sampai pada dirinya. KPK pasti membidik orang-orang lain yang memang terkait dengan korupsi tersebut. Setya Novanto merasa dia pasti akan mendapat teman.

2. Beberapa orang yang terlibat korupsi E-KTP merupakan pembantu Presiden Jokowi dan termasuk dalam kabinet kerja. Salah satunya adalah Menkumham Yasona Laoly. Jika benar-benar ingin memberantas korupsi, maka Jokowi harus menyerahkan pembantunya kepada KPK.

3. Setya Novanto, yang juga berperan dalam mendukung pemerintahan Jokowi, mengharap adanya pembelaan terstruktur dari Jokowi. Ia tampaknya yakin bahwa Jokowi memperhitungkan dukungan Golkar terhadapnya.

4. Sebenarnya masih ada orang yang menerima jatah korupsi lebih besar dari Setya Novanto, yang juga petinggi partai besar dan diduga berpengaruh besar terhadap Jokowi. Karena itu Setya Novanto yakin, Jokowi tidak akan sepenuhnya membongkar rahasia korupsi karena tekanan-tekanan dari  orang tersebut.

5. Cara kerja mafia yang selama ini dilakukan oleh Setya Novanto dan kelompoknya, selama ini berhasil menyelamatkan dia dari jerat hukum. Misalnya, dengan berusaha menghilangkan bukti-bukti yang melibatkan mereka.

Jika situasi tetap tidak menguntungkan Setya Novanto, maka bisa jadi akan mendorong dia untuk 'bernyanyi'.  Apakah dia akan buka suara untuk memberitahu siapa sesungguhnya dalang korupsi E-KTP?  Secara logika, dia tentu ingin menyeret orang yang satu 'perjuangan' untuk menerimanya di balik jeruji KPK.

Bagikan Artikel Ini
img-content
muthiah alhasany

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Narkoba Untuk Biaya Politik

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
img-content

Menunggu Nyanyian Setya Novanto

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler