Salah satu fungsi tubuh yang paling banyak digunakan Tunanetra untuk mrnjalani mobilitasnya adalah ingatan. Ketika mata sudah lagi tidak dapat diandalkan, maka kemampuan mengingat yang digunakan sebagai patokan. Seperti misalnya, mengingat arah belokan atau tanda jalan (polisi tidur, tekstur jalan yang tidak rata, lubang jalan, topografi jalan).
Kemudian, ingatan tidak lagi digunakan sebatas kepentingan mobilitas, tapi juga untuk meletakkan benda. Misalnya, seorang Tunanetra akan mudah mengetahui letak tas yang dibawanya di sebuah ruangan baru, dengan cara meletakkan tas tersebut di dekat benda yang mudah diingat. Seperti meja, atau lemari. Kedua benda itu digunakan sebagai patokan karena tidak mudah berubah letaknya.
Pada akhirnya, ingatan juga diandalkan untuk mencari benda benda yang hilang. Misalnya, seorang Tunanetra yang kehilangan tongkat atau benda yang biasa dibawanya. Akan selalu mencari benda tersebut di tempat yang sama, tempat biasa mereka meletakan benda yang dicarinya. Salah satu teman Tunanetra, terbiasa menggantung tongkatnya di balik pintu. Suatu saat, ketika ia kehilangan tongkatnya, ia bolak balik mencari ke belakang pintu. Padahal, tongkat tersebut terselip di pinggiran kursi.
“Kalau sudah lupa, kan repot bila harus menyisir ruangan, untuk mencari satu per satu setiap sudut,” ujar Yulia, salah satu teman Tunanetra yang berdomisili di Bekasi. karena itu, agar tidak repot, Yulia selalu mengingat letak benda-benda yang sudahdisimpannya. Yulia juga selalu menginventarisir benda-benda yang jadi miliknya.
Karena ,mengandalkan ingatan, sebaiknya rumah yang memiliki anggota Tunanetra tidak mengubah letak barang terlalu sering. Salah satu ruangan yang wajib diperhatikan adalah kamar pribadi dan dapur. “Peraturan pertama, tidak boleh memindahkan barang barang milik Tunanetra seenaknya, apalagi di dalam kamarnya, mencarinya sangat sulit, bila barang yang sudah dihapal kemudian dipindahkan,” ujar Suryo Pramono, teman Tunanetra yang tinggal di Cijantung.
Benda-benda yang cukup rentan untuk disimpan dan diingat adalah benda kecil, yang keberadannya dapat membahayakan Tunanetra. Misalnya, benda-benda seperti peniti, jarum pentul atau jarum jahit, gunting kecil, isi straples, isi ulang cutter, silet bahkan koin logam. Bila benda-benda tersebut terserak di lantai, bahkan di atas meja sekalipun akan membahayakan Tunanetra. Karena itu, ada baiknya diletakkan dalam satu wadah kecil terkumpul. Namun, lagi-lagi wadah tersebut haram dipindahkan tanpa sepengetahuan Tunanetra yang ada di rumah. Karena wadah yang tersenggol dapat menumpahkan isinya dan dapat melukai mereka.
Mengubah letak benda besar juga harus dipertimbangkan, bila ada salah satu anggota rumah yang Tunanetra. Memang benda-benda sebesar lemari atau meja-kursi mudah diraba. Tetapi, benda-benda besaar itu sering dijadikan patokan untuk meletakkan benda kecil. Jadi ketika benda besar dipindahkan, bukan kecelakaan seperti terbentur yang dikhawatirkan Tunanetra. Melainkan, benda kecil lain yang mengikuti akan berubah susunannya. Artinya, membenahi rumah, bagi Tunanetra, sama saja dengan merapihkan benda-benda kecil di sekitarnya.
Ikuti tulisan menarik cheta nilawaty lainnya di sini.