x

Iklan

Andi irawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kita butuh Posisi Paradigmatik tentang LGBT

Ketika memandang fenomena LGBT, yang perlu kita garisbawahi adalah pentingnya posisi paradigmatik terhadap fenomena ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Posisi paradigmatik adalah posisi tegas, hitam-putih, clear tidak ada ambigu bahkan siap untuk zero sum game (pilihan hidup dan mati) ketika menolak atau memperjuangkan sesuatu.   Orang yang memiliki ideologi pasti mempunyai posisi paradimatik.  Dan agama sumber inspirasi ideologi yang utama dan mainstream bagi seorang yang beragama.

Lesbi, Gay, bisexual dan transgender  adalah kategori kemungkaran dalam pandangan Islam tidak ada khilaf (perselisihan sedikit pun) dari para ulama yang terpercaya tentang kategori mungkarnya perilaku itu.  Artinya posisi paradigmatik seorang muslim clear tidak abu-abu, jelas dan tegas perilaku itu adalah bentuk kemungkaran.

Dan sesuai perintah Rasul SAW, kemungkaran itu harus dihilangkan karena ia menimbulkan kerusakan yang besar baik bagi yang melakukan maupun bagi lingkungannya.  Rasul SAW mengingatkan bahwa ada tiga cakupan menghilangkan kemungkaran ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1)      Bagi anda yang punya tangan (power) maka wajib anda melakukannya dengan power yang anda miliki. Anda punya power sebagai pembuat undang-undang, penafsir undang-undang, pengeksekusi undang-undang maka wajib bagi anda dengan semaksimal power yang anda miliki untuk menjaga agar kemungkaran tersebut tidak berlanjut dan berkembang bahkan mereduksi dan menghilangkan kemungkaran tersebut.  Semua power yang kita miliki harus kita gunakan untuk menghilangkan kemungkaran ini. Ketika tidak dilakukan maka kita termasuk yang tidak amanah terhadap power yang dimiliki dan niscaya berkonsekuensi fenalti di akhirat walaupun di dunia anda aman.

2)      Anda tidak punya power, itu bukan dalih untuk abai, anda tetap punya kewajiban berpartisipasi untuk menghilangkan kemungkaran dengan lisan dan tulisan anda.  Bahkan bisa menjadi bernilai sebagai jihad yang paling afdhol.  Sebagaimana yang dikemukakan Nabi SAW jihad yang paling afdhol itu adalah menyampaikan kebenaran kepada kekuasaan yang zalim, ketika kemungkaran itu mendapat suporting penuh dari kekuasaan dan penguasa.

3)      Bahkan ketika anda takut bicara dan menulis sekalipun anda masih dituntut untuk berpasrisipasi menolak dan membenrantas kemungkaran dengan nurani anda.  Anda tolak dengan nurani anda, anda tidak dukung dengan nurani anda.  Ini adalah tingkat kekuatan iman yang paling rendah.

Di luar 3 kategori diatas maka anda tidak termasuk kategori orang mempunyai posisi paradigmatik sebagai muslim bahkan mungkin sebagai orang yang mengaku beragama. Dan saya tidak tertarik menjalin titik temu dengan semua orang yang tidak punya posisi paradigmatik tentang perilaku LGBT untuk mencari solusi permasalahan LGBT ini.

Ikuti tulisan menarik Andi irawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB