Oleh: Avin Af’idah
Korupsi yang sudah terjadi di negara ini sudah sangat menghawatirkan ibarat penyakit langka yang tiada obat untuk ditemukan. Korupsi juga berdampak buruk yang sangat luar biasa bagi seluruh aspek kehidupan.Korupsi juga memberikan efek negatif bagi sistem perekonomian,politik,pemerintahan,dan sosial kemasyarakatan di negeri ini.Dilain pihak upaya pemberantasan korupsi sudah sering dilakukan,namun hasilnya nihil,tidak seperti yang diharapkan.Sepertinya korupsi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita dan dianggap hal yang spele,padahal banyak pihak yang dirugikan dengan melakukan kejahatan ini.
Tindakan korupsi yang tidak terlihat dengan kasap mata tapi menimbulkan efek yang luar biasa.Jika korupsi di biarkan menjadi event tahunan bagi negara ini maka cepat atau lambat korupsi aka menjadi budaya di negri ini.
Ditambah dengan gaji para pegawai negri yang sangat minim di negara berkembang seperti di indonesia,pegawai negri terdorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang terkadang menggunakan kekuasaannya untuk menambah penghasilannya atau sekedar untuk memanjakan diri memuaskan nafsu butanya ,tanpa memikirkan akibat yang fatal bagi kehidupan di dunia maupun di akhirat nanti.Seharusnya kalangan elit pejabat yang memegang kekuasaan tertinggi harus memberikan cotoh keteladanan peraturan yang taat bagi para rakyat kalangan bawah.
Untuk mencegah korupsi besar-besaran bagi penjabat yang menduduki jabatan rawan korupsi pemerintah seharusnya lebih selektif dalam merekrut anggota baru pemerintahan agar korupsi tidak terlalu sering terulang-ulang menghiasi kabar berita di televisi.
Setahun yang lalu,indonesia sempat di hebohkan oleh drama koruptor yang ektingnya sangat luar biasa,critanya sangatlah dramatis,dan episodenya-pun begitu panjang.Tanpa perlu menyebutkan nama pasti kalian sudah mengetahui sosok tokoh kalangan elit di negara ini yang pada akhirnya harus menyerahkan diri kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah mengalami kecelakaan yang melibatkan tiang listrik dan toyota fortuner.
Meski banyak kesimpang siuran dari besar benjolan di kepalnya hingga akan amnesia,akhirnya KPK menyatakan bahwa setya novanto sudah bisa diperiksa sebagai tersangaka kasus korupsi E-KTP .Walaupun kabarnya setya novanto meminta perlindungan hukum ke presiden,kapolridan kejaksaan agung,namun dia tetap ditangakap.Sungguh di sayangkan ekting yang ia mainkan berakhir di sel tahanan.
Inilah sikap salah satu para koruptor yang mempunyai bakat terpendam yang muncul tidak diduga –duga oleh rakyat bawah,yang mereka percaya untuk menjalankan tugas negara untuk kemakmuran bersama.ternyata disalahgunakan tanpa berfikir dua kali akan akibatnya,ia merupakan pejabat elit yang tergolong masih haus dengan kekuasaan.sikap seperti ini seharusnya tidak dimiliki oleh para pejabat elit,seharusnya mereka harus mampu atau tau bagaimana cara bersikap adil seadil-adilnya untuk rakyat bukannya malah merampas hak rakyat.Dan secara tidak langsung menjadikan rakyat hanya penonton semata.
Korupsi memang benar-benar hal yang sulit di hilangkan,meskipun sudah ada undang-undang dan sanksi yang akan di terimanya,bahkan mereka akan menanggung malu untuk dirinya sendiri maupun keluarganya.
Setidaknya perlu kita sadari tidak semua pejabat elit mempunyai sikap cinta kekuasaan.Banyak pejabat elit yang bersih dari semua itu ,yang masih bisa kita harapkan untuk memimpin kita dan membrantas korupsi sebersih-bersihnya tanpa menyisakan noda yang pada akhirnya akan mennimbulkan bibit korupsi-korusi lagi.
Kalau kita mau membuka mata lebih lebar ,banyak hal positif yang bisa diambil dari kejahatan korupsi ,seperti menghimbau kita agar tidak ikut serta menjalankan korupsi, serta kita dapat sadar bahwa korupsi adalah hal yang tak elok di lakukan..Semoga kita bisa terhindarkan dari ini.
Ikuti tulisan menarik Avin Afidah Avin lainnya di sini.
