x

Iklan

Aditya Harlan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ratna Sarumpaet dan Teknik Firehose of Falsehoods

Yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet ini adalah satu dari kebohongan-kebohongan kentara yang direncanakan untuk membangun ketakutan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

(Tulisan oleh: Ahmad M Firdaus,  PhD. Mahasiswa Oxford, United Kingdom)

Jika benar Prabowo-Sandi menggunakan konsultan politik yang sama dengan konsultan politik Donald Trump, maka yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet ini adalah satu dari kebohongan-kebohongan kentara (obvious lies) yang direncanakan untuk membangun ketakutan (politics of fear).

Rangkaian kebohongan itu merupakan bagian dari teknik 'Firehose of Falsehoods'.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian Rose McDermott mengenai Genetic of Politics menunjukkan orang konservatif dan progresif memiliki pola kerja otak yang berbeda. Kaum konservatif memiliki AMYGDALA yang lebih aktif sementara kaum progresif memiliki INSULA yang lebih aktif.

Amygdala adalah bagian otak yang berhubungan dengan rasa takut sementara insula berhubungan dengan empati. Hal ini ditunjukkan oleh penelitian Rose McDermott yang memperlihatkan gambar seseorang yang sedang ditahan oleh polisi sambil ditekan di lantai dengan kondisi dramatis. Orang-orang konservatif akan cenderung melihat badge dan logo yang terdapat pada baju seragam polisi di gambar tersebut. Sementara orang progresif akan melihat mata dari orang-orang yang ada di foto. Mata adalah window to the soul bagi orang-orang progresif.

Orang-orang konservatif lebih menyukai keteraturan (order) dan kagum pada otoritas (authority), sementara orang-orang progresif yang didorong oleh empati akan lebih cenderung bergerak berdasarkan apa yang dirasakan oleh orang lain.

Teknik 'firehose of falsehoods' ini memang bertujuan untuk membangun ketidakpercayaan terhadap INFORMASI dan membuat amygdala masyarakat aktif secara terus menerus. Jadi, obvious lies yang kita lihat akhir-akhir ini adalah untuk men-trigger amygdala para calon pemilih. Amygdala adalah bagian otak primitif (croc brains) dan berhubungan dengan survival instinct. Sementara, dibutuhkan tingkat kecerdasan tertentu bagi seseorang agar insulanya lebih aktif.

Seperti yang dapat dibaca dari data Cambridge Analytica, pemilih konservatif memang cenderung akan memilih Prabowo-Sandi. Jadi trigger amygdala ini akan berfungsi untuk membangkitkan perasaan bimbang kelompok yang ada di tengah, yang selain insulanya aktif, amygdalanya juga sedikit lebih dominan.

Model obvious lies pada kasus Ratna Sarumpaet itu bukanlah yang pertama dan terakhir: sudah didahului dengan pelemparan molotov ke rumah Madani Ali Sera, dan aki konslet Avanza-nya Neno Warisman. Termasuk dalam hal ini adalah mengkaitkan bencana alam dengan azab karena Gus Nur menjadi tersangka, dan dengan atlet lari-dari-kenyataan yang merengek minta visa.

Teknik 'firehose of falsehoods' membutuhkan rangkaian kebohongan secara terus-menerus sepanjang musim kampanye.

Jadi  teknik propaganda yang dikembangkan oleh orang Rusia yang katanya menjadi konsultan kampanyenya Trump. cara kerjanya begini: produksi apa saja mau bohong, dusta, sampah, apa saja yang bikin lawan politik kerjanya cuma memadamkan api saja atau cuma nangkis nangkis doang. gak sempat mempublikasi tentang program dan argumentasi yang seharusnya dilakukan dalam kampanye

misalnya, kemarin tempe setipis atm kemudian rame rame disanggah pendukung, kemudian muncul dollar naik, kemudian penjarahan di palu, kemudian bom besar kebohongan ratna, belum beres udah muncul makan siang di singapore lebih mahal dari di indonesia, hoax menjadi halal krn memangblebih mudah bakar rumah daripada memadamkannya.

selama pemilu di Amerika bahkan lebih canggih! setiap akun sudah diketahui karakter emotionalnya, sehingga hoax hoax yang disebar itu diatur sedemikian rupa menyesuikan  emotional orang per orang, yang agamis kristen di bikin hoax bahwa Hilary pendukung perkawinan sesama jenis, yang Jahudi hoaxnya dibuat beda lagi, yang islam juga beda. yang petani beda, yang pebisnis juga dikasih bermacam macam hoax yg diproduksi dgn berbagai varian dan bungkusnya sesuai target orangnya.

Ikuti tulisan menarik Aditya Harlan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB