x

Iklan

Noer Ahm

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Apa Tidak Cukup Hari Santri Nasional?

Santri sudah mendapatkan Hari Santri dan sekarang akan ditambah dengan RUU Pesantren

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perbincangan RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan sudah mulai hangat dibicarakan bulan ini. Rancangan yang lebih sering disebut sebagai RUU Pesantren ini agaknya mewakili substansinya, yaitu perlakuan khusus terhadap pesantren. Walaupun lembaga pendidikan agama lain juga menjadi hal yang didorong, tetapi posisinya benar-benar minor. Hanya menjadi semacam “asal ada” saja.

Banyak yang mempertanyakan, apa alasan utamanya RUU ini penting diadakan? Pertama, secara politis kemenangan Jokowi pada periode pertama jelas tidak lepas dari dukungan masyarakat “hijau” (NU). Kedua, untuk mendulang kemenangan pada Pilpres 2019 nanti, Jokowi sangat butuh wacana pesantren lagi untuk mendulang suara yang jumlahnya mencapai 90 juta ini.

Sebagai orang non-pesantren, saya bertanya dengan serius. Mengapa pesantren diistimewakan di mata Presiden dengan cara yang agaknya terlalu berlebihan seperti ini. Saya atas nama pribadi berpikir, apa hadiah berupa Hari Santri Nasional tidak cukup untuk kalangan pesantren?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di satu sisi, seringnya Presiden mengunjungi pesantren adalah bentuk perhatian kepada umat Islam. Hal ini adalah keberpihakan yang tulus yang selama ini belum pernah dilakukan presiden-presiden sebelumnya. Namun sebagai seorang warga negara, saya memilih tidak mendukung RUU Pesantren ini disahkan. Dukungan kepada kelompok muslim sebagai penduduk mayoritas adalah penting. Akan tetapi tidak boleh mengesampingkan pendidikan keagamaan dari kalangan lain.

Sebagaimana saya sebagai seorang ustadz, memiliki pula lembaga pendidikan Islam dengan metode yang non-NU. Saya merasa lembaga-lembaga sejenis ini, yang jumlahnya juga tidak sedikit, sama sekal tidak terakomodir dalam model pengembangan pesantren di RUU Pesantren kali ini.

Saya dan seluruh pegiat dakwah berharap, jangan sampai RUU Pesantren hanya menjadi sebuah wadah penyaluran anggaran negara kepada kelompok tertentu dan mengesampingkan kelompok lain.

Ikuti tulisan menarik Noer Ahm lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB