x

Iklan

Sapto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tokoh Penjilat sekaligus Pragmatis Yang Dicibir Masyarakat

Semua tokoh ini banyak berada di kubu calon Presiden petahana, Joko Widodo.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Membaca tulisan Djadjang Nurjaman menarik untuk disimak. Tulisan nya itu berjudul Usamah Hisyam, Kisah Para Penunggang Bebas dan Petualang Politik.

Tajuk tulisan Djadjang lebih kepada tokoh-tokoh pragmatis yang dicibir warga internet (nitizen).  Semua tokoh ini banyak berada di kubu calon Presiden petahana, Joko Widodo.

Ok, penulis bisikan siapa orang-orang yang dimaksud Djadjang!

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tokoh tokoh ini memiliki sifat seperti Pragmatis iya, tukang lompat lompat partai politik iya juga, tukang menjilat iya juga. Pokoknya sudah tidak asing bagi masyarakat.  

Kita hitung sampai 1 hingga 1000...

Kelamaan ya?

Usamah Hisyam, La Nyalla Matalitti, Kapitra Ampera, Ali Muchtar Ngabalin, Tuan Guru Bajang (TGB), Netta S Pane  dan Yusril Ihza Mahendra adalah kisah para petualang politik, dan penunggang bebas.

Prok.. Prok.. Prok...

Di atas itu tokoh yang penulis maksud. Fenomena dan jadi bahan ejekan sekaligus bahan bully masyarakat tanah air. Baik dunia nyata maupun maya.

Perlu kita singgung satu-satu?

Oraight...

Pertama, Usamah Hisyam. Seorang mantan jurnalis. Gaya politik andalannya yaitu zig-zag tak berpola. Pernah jadi pengurus dan anggota DPR dari PPP. Saat SBY berkuasa dia nyeberang ke Demokrat. Sekarang jadi Ketua Umum Parmusi.

La Nyalla Matalitti. Tokoh yang berani mati demi membela penguasa (Jokowi). Sebelumnya pro kepada Prabowo. Tiba-tiba belok ke Jokowi. Dia pernah di Gerindra. Dia juga tukang kritik Jokowi. Dia mengaku sebagai penyebar isu Jokowi Cina dan PKI. Dia juga mengaku menjadi pembuat tabloid Obor Rakyat. Dia minta maaf ke Jokowi sampai tiga kali. Dia mau lehernya dipotong jika Prabowo menang di Madura... wow!

Gagal jadi cagub Jatim iya. Ngamuk-ngamuk iya juga karena gagal di Gerindra. Nyebrang, Kemudian pindah ke PBB. Sekarang bersama Yusril, Nyalla adalah faksi minoritas PBB yang mendukung Jokowi.. eh busyeet!

Kapitra Ampera. Satu ini lebih konyol. Kenapa? Setelah jadi tim kuasa Habib Rizieq Shihab (HRS). Notabene pembela sekaligus pendukung Prabowo dan bela-bela umat muslim, belot, jadi pendukung Jokowi. Wow... Sekarang dia jadi caleg PDIP.

Yusril Ihza Mahendra. Seperti kita tau, dia Ketua Umum PBB yang gagal  membawa partainya ke parlemen. Dia juga gagal menjadi cagub DKI pada Pilgub 2017, gagal nyapres dan sekarang jadi pendukung Jokowi.

Ali Muchtar Ngabalin. Ini dia tokoh utamanya. Ibarat film Bolywod. Aktor Ami Taba Chan versi ahli pembelot. Pengkianat, penjilat. Muka dua, dan masih banyak lain yang penulis rasa tidak perlu dituliskan.Biar masyarakat melanjutkan.. hahaha...

Oke.Oke. keterangan lanjutannya akan penulis tulis dibawah.

Ngabalin memulai karir sebagai politisi PBB. Pada Pilpres 2014 menjadi anggota tim sukses Prabowo-Hatta. Dia menjadi orang yang paling keras mengecam Jokowi. Dia menyebut Jokowi tak pantas jadi presiden karena kurus kerempeng, kurang gizi.

PBB gagal masuk parlemen, Ngabalin nyeberang dan mencari perlindungan di pohon beringin. Setelah Golkar masuk di pemerintahan, dia diangkat menjadi staf di kantor Kepala Staf Presidenan. Bonusnya komisaris di Angkasa Pura. Sekarang dia rajin menggonggong dan menyalak  keras setiap kali ada yang kritik Jokowi. The End!

 

Ikuti tulisan menarik Sapto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu