Sejak 2013, jumlah usaha sosial di Indonesia meningkat pesat. Kehadiran usaha sosial ini nyatanya sangat membantu pemerintah dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Apalagi, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh PLUS (Platform Usaha Sosial) bersama British Council dan UN ESCAP (United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific), usaha sosial umumnya lebih terbuka pada perbedaan ras, gender, dan difabel, sehingga menciptakan dunia kerja yang lebih inklusif dan beragam.
"Penelitian itu juga menunjukkan kalau menciptakan dunia kerja yang lebih inklusif memang jadi tujuan hampir setengah dari usaha sosial yang menjadi responden, walaupun kebanyakan usaha sosial di Indonesia masih berbentuk micro business. Sayangnya, usaha-usaha ini masih menghadapi sejumlah permasalahan, seperti kesulitan dana dan kemampuan manajemen," jelas Stephanie Arifin, Direktur PLUS.
Dalam usaha meningkatkan kemampuan dan kualitas pelaku usaha sosial di Indonesia, @america dan Campaign bekerja sama mengadakan Young Changemakers Social Enterprise (YCSE) Academy. Kegiatan ini terdiri dari sejumlah kegiatan yang dilakukan dalam tiga bulan, seperti peluncuran dan talkshow, coaching classes, pemilihan 10 usaha sosial terbaik, intensive mentoring bersama para ahli di bidang usaha sosial, hingga kesempatan bagi peserta untuk meluncurkan usaha sosialnya masing-masing.
“Menurutku, anak muda bisa memulai dengan sesuatu yang memang menjadi concern atau kepedulian utamanya. Misalnya kalau aku kemarin mulai bisnis ini karena aku sendiri ada permasalahan kesehatan dan harus selalu makan makanan sehat. Tapi di luar dari itu, akan tetap ada banyak permasalahan lagi. Makanya kegiatan ini bisa jadi kesempatan yang bagus banget karena jadi anak muda pelaku usaha sosial itu memang enggak gampang,” kata Helga Angelina Tjahjadi, Co-founder and Managing Director of Burgreens.
Pelaksanaan akademi ini sendiri mengadopsi kurikulum dari Amerika Serikat sebagai bentuk dukungan Amerika Serikat pada pertumbuhan usaha sosial di Indonesia, sekaligus menyebarkan lebih luas mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG).
Selain meningkatkan kemampuan dan kualitas pelaku usaha sosial di Indonesia, kegiatan ini juga diharapkan dapat mempersiapkan anak muda untuk menjadi pemimpin dan pembimbing sebaya pada sesama anak muda Indonesia.
“Kegiatan ini kami targetkan bagi anak muda pelaku usaha sosial, karena kami percaya bahwa ada kekuatan besar dalam anak muda untuk menggerakkan Indonesia. Anak muda yang terpilih nanti akan dibimbing secara intensif, dan diharapkan bisa menjadi peer mentor bagi anak muda lainnya,” tutur CEO Campaign, William Gondokusumo.
Tak hanya bagi pelaku usaha sosial yang mau ikut serta sebagai peserta akademi, beberapa kegiatan dalam rangkaian acara ini juga bisa diikuti umum, seperti peluncuran dan talkshow, serta coaching classes. Karenanya, William juga mengajak masyarakat untuk mendukung pertumbuhan usaha sosial di Indonesia dengan mengikuti rangkaian kegiatan YCSE Academy, serta mengambil aksi di halaman kampanye #BeSociopreneur di laman maupun aplikasi Campaign.
Ikuti tulisan menarik Cindy lainnya di sini.
